
Jujur saja, saya belum banyak terlalu memperhatikan produk kompetitor. Namun, saya yakin kalau Aprilia saat ini berada di level yang sama dengan kami. Mereka tentunya nanti mengembangkan motor balap yang kompetitif. Pada kompetitor home made yang lain, saya rasa ada yang kurang gitu.. Sebuah motor balap yang baik dari segi estetika juga harus kelihatan baik. Sebuah aturan lama di dunia balap menyebutkan, motor yang kelihatan dahsyat nantinya juga akan berperforma dahsyat, sebab kalau si pembalap tidak suka dengan penampilan tunggangannya dan merasa duduk di atas sebuah “gentong”, motivasi yang diperlukan untuk bisa lebih cepat 0,5 detik per lap-nya bisa hilang.
Namun, saya tidak mau mengeluarkan komentar yang panas di kuping kompetitor. Tentunya para kompetitor tidak boleh dianggap enteng. Balap motor itu adalah olahraga tim, dimana dengan segenap kekuatan tim kamu bisa “menggeser gunung”. Lihat saja di kelas MotoGP, ada yang pakai konstruksi mesin V dan 4 silinder sejajar, ada yang pakai rangka karbon, ada juga yang aluminium. Banyak teknik yang bisa digunakan dan pada akhirnya mereka sama-sama cepat, karena mereka tahu, bagaimana menggali potensi teknik yang mereka gunakan. Di tangan yang tepat, tentunya motor seperti BQR dan Moriwaki juga bisa cepat. Yang penting adalah, setelah balapan, bisa tidak langsung mengadakan analisis dan perbaikan yang tepat. Dalam hal ini, kami pegang kartu bagus! Kami tidak lagi mengembangkan teknologi dengan sistem trial and error, kalau ada masalah muncul, kami tahu apa yang harus dilakukan.
Anda setuju dengan pendapat yang mengkhawatirkan Aprilia dengan segala kelebihan mereka akan kembali mematikan warna-warni di kelas ini?
Pengamat lainnya banyak yang mengkhawatirkan, biaya akan membengkak dan nantinya malah niatan untuk menekan biaya malah buyar. Berapa besar sih biaya rata-rata kalau jadi klien Anda untuk penyediaan komponen-komponen kalau motor rusak karena kecelakaan?
Bagaimana panduan dari Suter Racing di lintasan nantinya?
Kami akan hadir dengan 3 hingga 4 orang di arena yang akan memberikan konsultasi kepada tiap-tiap tim klien. Kami tidak akan membocorkan informasi dari satu tim klien ke tim klien lainnya. Ya kami akan mengumpulkan data atas dasar kepercayaan dengan klien untuk pengembangan produk kami. Ini sudah merupakan bagian pelayanan kami. Tentunya, kalau mereka membutuhkan konsultasi tambahan, itu bisa diatur lah….
Om Suter, pertanyaan titipan dari Ki Gede Anue nih… Anda kenapa bernama Suter sih? Apakah Anda punya hubungan dengan tokoh-tokoh selebritis gaib di Indonesia, si Suter Bolong dan Suter Ngesot?
*Bro ingin tahu jawaban Om Suter? Nantikanlah. jawabannya…
dan saya ucapkan selamat menanti dalam sebuah penantian tak berujung……..
Sumber: idem
3 komentar
Comments feed for this article
30 November 2009 pada 2:03 am
Lekdjie,Dab!
Penantian tak berujung.opo kui?
30 November 2009 pada 8:15 am
kangban
Absen ah: hadir Pak (bingung mau komentar apa…).
1 Desember 2009 pada 6:24 pm
arie slight
@ lekdjie: siapkan selembar uang 100 ribuan, jalan ke pasar, terus jatuhkan sambil terus jalan dan pura-pura tidak tahu..kalau dalam satu menit tidak ada yang kembalikan, itu dia kali ya penantian tak berujung xixixi…@kangban: tenang saja kangban, disini tidak perlu absen, tetap boleh ikut ujian akhir, yang penting tetap bayar iuran hihihi…