“masih penasaran sama michael schumacher, gara2 dia comeback
akhirnya ketemu juga, michael’s heartbeat rate sampe 200 bpm.”
Endurance and cardiovascular fitness is achieved by aerobic exercise, many drivers choosing activities such as running, mountain biking and cross country skiing, where the pulse rate can be raised over a lengthy time period to simulate race conditions. Whereas ‘normal’ people have a pulse rate of around 70 beats per minute at rest, drivers can have pulse rates as low as 40. When racing their rates can raise in the region of 150 – 160 beats per minute for up to a two hour period, Michael Schumacher aims to keep his heart rate at 140 beats per minute throughout a race. In times of stress this race pulse rate can raise as high as 200 beats per minute or higher – a level which would lead normal people to seriously collapse. A driver’s cardiovascular training is therefore imperative to make sure the heart is working at maximum capacity and can recover quickly. In extreme exercise conditions, David Coulthard can raise his heart rate to over 190 beats minute yet can return to a resting pulse of below 50 beats per minute in five minutes.
http://www.btinternet.com/~rhobbs/physical.htm
edun
Itu tadi text dalam bahasa Inggris yang disampaikan juragan celengan Jombloati. Menarik sekali membaca cuplikan teks ini. Setelah membaca (dan mengerti tentunya), semakin jelas terbayangkan pentingnya olahraga teratur yang dapat meningkatkan kinerja jantung. Apa maksudnya meningkat? Artinya jantung dilatih untuk berdetak jauh lebih cepat di atas kecepatan normal, karena selama balapan berlangsung mau tidak mau jantung akan berdetak jauh lebih cepat.
Berhubung latihan menggunakan mobil balap mahal dan kalau tujuannya hanya untuk meningkatkan kinerja jantung tersedia cara lain yang lebih ekonomis, maka olahraga semacam ski dan mountain bike bisa diandalkan! Detak jantung seorang pembalap bukan hanya harus bisa berdetak extra cepat, tetapi juga harus sanggup pulih ke keadaan normal dengan cepat pula…saya jadi ingat, sebelum ke Jerman pun saya harus menempuh test fisik. Detak jantung sebelum melakukan squat jump diukur, kemudian saya disuruh melakuakn 30 kali squat jump misalnya, setelah itu detak jantung per menitnya harus kembali diukur. Nah, 5 menit setelah itupun kembali diukur. Dari situ bisa terlihat, berapa detak jantung normal, berapa detak jantung saat dipaksa bekerja keras dan seberapa cepat detak jantung bisa kembali turun alias pulih. Bayangkan, itu saja semata untuk mendapatkan surat keterangan sehat, bukan mau jadi pembalap!
Di teks hasil terawang gaib Jombloati diterangkan, jantung David Coulthard sanggup berdetak hingga lebih dari 190 kali per menit, dan dalam 5 menit bisa turun kembali ke 50 detik per menit (detak jantung manusia normal 60-70 kali per menit). Bahkan Schumi punya jantung yang sanggup berdetak hingga 200 kali per menit, dimana di orang biasa, kecepatan detak jantung 200 kali per menit bisa bikin kolaps! Tidak heran makanya badan saya waktu itu gemeteran sendiri!
Kenapa begitu penting bisa mengontrol detak jantung yang tinggi? Ya karena pembalap di atas kendaraannya otomatis bergelut dengan detak jantung tinggi, bahkan sangat tinggi! Apa jadinya kalau pembalap profesional tidak terbiasa dengan detak jantung mereka sendiri yang extra tinggi? Ya gaya balapnya bisa ngawur, racing line bisa berantakan, buka gas bisa terlalu nafsu, strategi jadi tidak jalan, tingkat intelegensia pun turun karena termakan nafsu yang terpengaruh kecepatan extrem detak jantungnya (sotoyberat.de). Tidak percaya kalau detak jantung mempengaruhi kemampuan berpikir kita? Silahkan lari sprint 100 meter sekencang-kencangnya, sesampainya di finish, coba, apakah badan Ente bisa langsung diam tak bergeming? Apa Ente bisa langsung berkonsentrasi dan mengerjakan soal matematika berupa tambah-tambahan yang tidak menggunakan angka bulat?
21 komentar
Comments feed for this article
9 Maret 2010 pada 3:13 pm
kentadis
pertamaxxx… wah,bner jg bro.. plg abs sprint sempoyongan dulu.. kalo 200 bpm kaya dah naek pesawat jet aja donk.. trus waktu belok gaya tekanx bisa mpe berapa kali gravitasi ya?
10 Maret 2010 pada 3:49 pm
arie sesat
kalo ijk naik jet tempur terus akrobatik, mestinya sih normal bro…(keburu pingsan, jadi normal hahaha)
9 Maret 2010 pada 4:21 pm
Maskur eps. Speedometer
wah ngeri deh
kayak karburator banjir itu gak ya analoginya
10 Maret 2010 pada 3:50 pm
arie sesat
mungkin lebih mirip piston kalo overheat ketinggian rpm terus menerus bro..bisa mendadak macet..
9 Maret 2010 pada 4:48 pm
shilla
kalo mau latihan murah meriah,main ke mall karo aku wae bro…
nek ngeliat cewek cakep pake baju seksi katanya bikin jantung berdetak cepat,tahan dulu sampe badan gemeteran….
kalo sudah nggak tahan buruan sampean nengok gue,dijamin detak jantung sampean akan melambat,atau berhenti total malah…hehehe
10 Maret 2010 pada 3:51 pm
arie sesat
haha…badan ampe gemeteran??? *jadi inget jamannya skul pertama kali nonton pelm b##### hihihihi
btw, ngapain ente di mall..boleh nih….
10 Maret 2010 pada 5:54 pm
shilla
lha ngajakin ente sport jantung yang murah meriah tanpa resiko engsel dengkul lepas dong!!!!!!
ehh,ke mallnya kapan2 kalo wong ndeso iki kesasar neng jakarta hehehe…
9 Maret 2010 pada 7:05 pm
funny boy,dab..
weit,kalau sering dipaksa berdetak superkencang sekali2 perlu ‘nyantai’ dulu,mas eh dab..
10 Maret 2010 pada 3:52 pm
arie sesat
argggggggghhhhhh stiker itu lageeeee….sungguh ente telah menampilkan stiker yang membuatku ingin segera menyusul jombloati
10 Maret 2010 pada 1:54 pm
asmarantaka
kalo kebablasen gmna yah??….ngk ada garansine soalnya…hehhehee
10 Maret 2010 pada 3:55 pm
arie sesat
jangan lupa dua kalimat syahadat aja Bro…jgn lupa, bayar dulu utang2 ente ya hahaha…..
10 Maret 2010 pada 7:27 pm
asmarantaka
hahahahha….diikhlasin aja bro….
14 Maret 2010 pada 3:46 pm
arieslight
okelah kalo beg..beg…begitu…ta ikhlasin utang 2 juta dollar ente hihihi
11 Maret 2010 pada 5:12 am
Supra XX
referensi bagus bwt penghobi midnight athletics
heeeeeeeeee_
14 Maret 2010 pada 3:47 pm
arieslight
wadow, apa itu midnight athletics??? dunianya jombloati kah???
11 Maret 2010 pada 9:38 am
jomblo ati
wakakakak….

bener tuh si shilla, coba deh intipin orang mandi, adrenalin yang memuncak, degup jantung yang semakin kencang, sensasinya kayak naik motogp.
apalagi terus ketauan, diudak ama orang kampung, widiiiw…jantung berdetak gak karuan, tiba-tiba keluar kekuatan bawah sadar yang membuat sanggup berlari kencang secepat harimau, kemudian ngumpet di semak-semak, detak jantung dan nafas harus segera diatur, kalo nggak napas ngos-ngosan dan debaran jantung bisa terdengar oleh orang kampung yang siap mamberi kenang-kenangan atau tanda mata berupa lingkaran hitam disekitar mata.
11 Maret 2010 pada 9:45 pm
maskurmambang
iki kapan?
dimana?
pelaku jelas J.A
14 Maret 2010 pada 3:48 pm
arieslight
mending lingkaran hitam…ada juga rumah ente jadi penuh orang berbaju hitam hahaha… tapi gitu ya..jadi inget kalo nonton pelm horor, detak jantung kalo ketakutan kedengeran bgt rasanya…
11 Maret 2010 pada 9:46 am
Mido
Mbokde jomblo curhat pengalaman pribadi ni.. Dah jelas banget penjabaran dan kronologisnya..
14 Maret 2010 pada 3:50 pm
arieslight
bertobatlah saudara mbokde…haha..untung dia mo kawin…wajib hukumnya buat jombloati..
btw, masih adakah stok untukku hikshiks…..
28 Maret 2010 pada 8:06 pm
Kamu Tidak Akan Pernah Tahu…. « Generasi Biru
[…] Rasanya jantung mu berdetak kencang, sebelum melesat bersama tungganganmu […]