Bro sekalian yang lahir di tahun 80an ke bawah pastinya masih ingat serial TV di RCTI yang satu ini: Dark Justice. Serial TV tahun 90an awal ini mengangkat cerita yang sangat menarik bagi saya, walaupun saat itu saya masih kecil dan tidak terlalu tahu banyak tentang keadaan dunia nyata. Ya, namanya anak kecil, pasti berpikir: hakim, polisi, jaksa, pengacara, mereka semua orang baik yang siap menegakkan keadilan. Pada kenyataannya, sampeyan tahu sendiri kan parahnya image institusi-institusi yang seharusnya melindungi kebenaran ini digerogoti oleh oknum-oknum yang membuat semboyan “berani karena benar” seringkali tidak berlaku lagi!
Dulunya Judge alias hakim Nicholas Marshall adalah seorang polisi, tetapi tangkapannya lepas dari jerat hukum karena “lubang” dalam aturan. Namun, dia tetap percaya pada sistem peradilan yang legal. Nick Marshall pun banting setang menjadi jaksa dengan maksud mempertinggi peluangnya untung menjebloskan begundal ke penjara. Sayang, di posisi ini ia kalah dalam suatu kasus akibat kelihaian pengacara si terdakwa. Meskipun gagal, dia tetap percaya kepada sistem.
Akhirnya ia naik menjadi seorang hakim, posisi tertinggi di pengadilan. Namun, di posisi ini justru tangannya terbelenggu oleh undang-undang dan peraturan. Jika polisi dan jaksa gagal, ia hanya bisa pasrah mengetuk palu dan membebaskan terdakwa, meskipun dia tahu atau punya dugaan sangat kuat bahwa si terdakwa bersalah. Meskipun begitu, ia tetap percaya kepada sistem…. hingga suatu hari ketika istri dan anak perempuannya terbunuh akibat bom mobil yang sebenarnya ditujukan padanya. Ia pun berhenti mempercayai sistem peradilan yang legal dan mulai percaya pada keadilan itu sendiri. Tentunya tidak bisa keadilan itu terwujud begitu saja, harus ada yang rela “main becek-becekan”. Disinilah menariknya kisah yang diangkat serial dark justice…
Yang menarik, cerita ini tampak begitu nyata, sebab si hakim biker ini bukanlah seorang jagoan superpower ataupun diperlengkapi peralatan extracanggih. Ia hanya menggunakan kemampuannya menyelidik dan mengumpulkan data dari pengadilan yang dipimpinnya. Bedanya, jika ia merasa para jaksa maupun pihak kepolisian impoten, dia bisa turun sendiri beraksi mengumpulkan barang bukti dan mengeksekusinya dari posisinya sebagai hakim! Bukan main tembak di luar pengadilan! Itulah aksi elegan yang menarik disimak pencinta sinetronnya bule-bule.
Buat saya, kisah yang diangkatpun seringkali menyerempet kenyataan. Cara penyelesaiannya pun bukan dengan cara-cara “mendapatkan keajaiban” ataupun kebetulan. Nick Marshall bukanlah superhero, tapi superindo tetapi kemampuannya terbatas. Pengalamannya sebagai polisi, jaksa dan hakim sangat membantunya dalam mengatasi kejahatan-kejahatan “cerdas” yang tidak sanggup ditanggulangi polisi ataupun detektif biasa. Kerjasama tim pun membuat langkah sang hakim yang menembus batas ini semakin sakti! Ia dibantu si negro, si cantik dan si pak tua yang punya spesialisasi sendiri-sendiri. Inilah yang membuat cerita ini lebih mendekati realita!
Nah, kadang-kadang saya berangan-angan, andai tiap kota di Indonesia punya hakim dengan kemampuan special engine layaknya si Nick Marshall. Jangan heran kalau di tanah air banyak juga bikers yang seperti Nick Marshall. Hanya saja, mereka terbalik, jadi bikers dulu, baru jadi hakim. Banyak kan yang main hakim sendiri? Kenapa begitu? Ya jelas saja, banyak yang senasib sepenanggungan dengan si jagoan kita kali ini: Sama-sama merasa kehilangan kepercayaan terhadap sistem peradilan yang legal….
so, percayalah yang dikatakan Om Marshall:
“Indeed, justice is sometimes blind, but it can also see in the darkness……..”
Teks By: Prof. Dr. Arie Slight SH, MH. (Ahli Hukum dan Tata Boga Aliran Sesat)
Foto by: HP-Klassikku, nyomot dari sini nih:
31 komentar
Comments feed for this article
31 Maret 2010 pada 5:01 pm
one08
ijin podium bro!
aku ingat film ini, hakim kalo pas sidang rambutnya diiket rapi jali, pas jadi preman keluar malem diurai gondrong 😀
7 April 2010 pada 2:56 pm
arie sesat
yup benar sekali…n ni film tayangnya malem2 terus, soalnya banyak adegan sadis n hoooooot hahaha…
31 Maret 2010 pada 10:58 pm
Satmer
Wah jd ingat masa lalu, dulu di tv filmnya bagus2, skarang mah kebanyakan sinetron
7 April 2010 pada 2:58 pm
arie sesat
yoi BRo…motto cintailah produk dalam negrinya lebay… nonton sinetron sekarang ga bikin pinter..dapet ajaran moral juga nggak… beda ya ma sinetron jamannya si doel dulu..masih ada “gambaran hidup yang realistis”
1 April 2010 pada 2:41 am
Kurnia_Pro
Podium 3
7 April 2010 pada 2:59 pm
arie sesat
maaf, podium Anda kami batalkan dengan alasan yang tidak bisa kami sampaikan
*kabuuuuurrrr……..
1 April 2010 pada 5:03 am
Maskur eps. Suzuki FX125
Aku kok gak tau ya. O iya di desa dulu belum ada RCTI
7 April 2010 pada 3:00 pm
arie sesat
tapi dah nonton CNN ya? hihihi….
1 April 2010 pada 5:11 am
nunoe
wew….
pilem jaman dulu…
eh, bahas juga dunk yg motor2an…streethawk 😀 sama satu lagi yg pake armor..yg kalo ditembak keluar setrum2 gitu 😀
7 April 2010 pada 3:01 pm
arie sesat
wah, itu ane ga kenal malah…tulis dong di blog ente…mari kita sesatkan bikers2 Indonesia!!!!!!!
1 April 2010 pada 7:21 am
lekdjie
sama halnya dg reno raines(lorenzo lamas,kan..??),sang mantan polisi ‘renegade’ …malah ngetopan yg ini(era emas harley davidson dan jin lea)
7 April 2010 pada 3:03 pm
arie sesat
ane demenan Bobby sixkiller…plat mobil Hummernya Jakarta kan…B 6 K hihihi…
emang sih ngetopan renegade, tapi ceritanya lebih real dark justice…
1 April 2010 pada 7:21 am
kilaubiru
nyimak aja bro…
saya waktu itu blom lahir.. kan sekarang umur saya baru 12 tahun
7 April 2010 pada 3:04 pm
arie sesat
wah ngaku2 12 tahun bisa punya “si kuning”, belom cukup umur tuh… walaaah..masih 12 tahun dah punya sau, ntar kalo dah 17 punya 4 yah? ga kalah ma wong solo hahaha…
1 April 2010 pada 9:56 am
Shark
salah satu film favorit dulu ditahun 89an…..
7 April 2010 pada 3:05 pm
arie sesat
weizzz..punya terawang gaib nih kayanya…bukannya tuh serial baru keluar tahun 1991 Bro?
1 April 2010 pada 4:53 pm
jomblo ati
kata-katanya yang bener gini nih..

“Justice maybe blind, but it can see in the dark.”
7 April 2010 pada 3:06 pm
arie sesat
itu sih katanya si buta dari goa hantu….
*ngeles.de
1 April 2010 pada 6:59 pm
asmarantaka
sayang ngk naik RX-King…padahal tampang ngk kalah loo sama preman2 Indonesia….xixixiixixixii
7 April 2010 pada 3:07 pm
arie sesat
ni hakim lebih sakti dari preman Bro…kan hakimnya preman..(bingung juga ma jawaban sendiri)
7 April 2010 pada 3:51 pm
asmarantaka
jadi intinya hakim yg berbentuk preman…xixixixii
1 April 2010 pada 7:00 pm
devil
ya tuh bro.. motornya street hawk canggih tuh dulunya, bisa ngeluarin laser juga..ckckc… maklum lah dulu masih anak2.
btw sinetronnya bule berkualitas juga, beda dengan di sini yang serba ajaib..
7 April 2010 pada 3:09 pm
arie sesat
mudah2an segera ditulis saudara Nunoe di blognya Bro…ane asli ga tau…
(apa jangan2 pas masa tayangnya ane masih dikarantina di RSJ ya???)
yoi, sinetronnya dulu keren2…kalo sekarang kok kayanya ga musim sinetron jagoan2 gitu ya??
2 April 2010 pada 7:50 am
Adi Nasir Ahmad
waaa…jadi keingetan sama film satu ini…
keren judge satu ini, main bersih dan cerdas untuk memberangus siapa saja yang mau main kadal-kadalan dengan peradilan 🙂
7 April 2010 pada 3:11 pm
arie sesat
yoi… makanya ane juga tulis lagi…andaikan aja ada beberapa hakim kita yang kaya gini… sekarang sih entah berantah deh, dah ga ketauan mana hakim yang bener mana yang nggak…
hmm mungkin kalo dicek rekeningnya ketauan kali yah hihihi…
3 April 2010 pada 12:19 pm
mitra
wah dulu di tempatku blom ada RCTI kecuali pake parabola hehehe
7 April 2010 pada 3:13 pm
arie sesat
hihi…jadi inget dulu ke rumah temen yang punya dekodernya Bro..untung abis itu dah bebas…bosen kan TVRI mulu…
kalo ga ACI, si Unyil, Album Minggu deh hihihi…
8 April 2010 pada 8:39 am
A Seen Bonsai Biker
wah tersesat aku di sini, gara2 nontong pilm sesat itu
9 April 2010 pada 4:43 pm
arieslight
kenapa eh kenapa, yang sesat itu haram….karena eh karena, enak dipikiran….
8 April 2010 pada 1:27 pm
SkyrideR
vote utk street hawk.. gw bgt tu.. sampai dulu sepeda BMX gw dandanin item2 kyk dia. klo ng salah, tayang di TVRI. jamannya hunter, dan sledge hammer… pingin punya yg kyk gitu tp baru sampai skywave nigthrider. belum kuat beli sport moge..
9 April 2010 pada 4:44 pm
arieslight
hahhaa..TVRI… ane ingetnya cuma Hunter Bro..itu juga cuma inget tampangnya aja…jagoan kagak ganteng hahaha…