Kesuksesan BMW S1000RR yang dalam waktu singkat memperoleh gelar di berbagai media dan merebut hati banyak bikers pencinta balap roda dua menimbulkan spekulasi-spekulasi: Akankah BMW meluncurkan versi supersportnya layaknya keempat pabrikan Jepang?
Desain BMW s600RR pun cukup membuat banyak bikers semangat untuk segera bisa menggebet motor supersport BMW ini. Namun, semua itu ternyata hanya sebatas desain rekayasa komputer belaka dan sudah dibantah secara resmi oleh BMW. Tampaknya BMW bertindak sangat hati-hati dan penuh perhitungan, ya seperti layaknya cara pikir umum masyarakat Jerman yang penuh perhitungan dan kurang “gemulai” dalam hal berimrovisasi. Tampaknya BMW ingin lebih dulu mematangkan S1000RR sebelum melangkah lebih jauh.
Ada beberapa faktor lainnya yang juga disebut-sebut dalam Terawang Gaib Ki Gede Anue:
1. Duit: Mengembangkan motor untuk bisa jadi motor kompetitif mahal Bro! Apalagi kalau BMW ingin agar motor supersportnya juga menjadi yang terbaik dalam soal poweRR! Silahkan saja coba saingin power R6 yang sudah sanagt menjulang. Bagaimana sebuah produsen bisa mengail tenaga sebesar ini, itu soal mudah. Namun, bagaimana tenaga sebesar itu diperoleh tanpa mengorbankan umur mesin dan melambungkan harga karena penggunaan material yang lebih baik, nah itu dia tantangan beratnya!
2. Image kelas supersport di luar sana sebagai motor pemula! Ya, mau tidak mau, artinya nama S1000RR akan melunak! Sama kasusnya dengan ketika Kawasaki mengelurkan ZX-4R dan terlebih lagi sekarang, dengan adanya Ninja 250R. Ingat, soal image ini di luar sana lho ya….
Ki Gede Anue sendiri memberkan saran gaib, sebaiknya BMW mau sedikit rendah hati untuk memproduksi motor kecil. Jangan seperti Ducati yang hanya memproduksi motor kapasitas besar, sulit berkembang besar! Contoh saja kasus MV Agusta, nah, apa jadinya kalau hanya memproduksi motor high end semata….
Lelaki aneh ini mengundang BMW untuk menciptakan S250RR untuk dipasarkan di negri tercinta ini. Agar harga terjangkau disarankan Beliau:
– Satu silinder, memang secara bunyi dan power atas agak kurang, tetapi lebih cocok dengan jalanan tanah air yang banyak membutuhkan torsi besar karena seringnya stop n go.
-Karburator berventuri 30 mm yang masih bisa dikorek hingga 33 mm. Alasannya ya harga dan kemudahan untuk di tune up.
-CDI yang limiternya bisa dilepas dengan mudah plus knalpot yang juga disediakan aftermarket original versi racingnya, ya biar lolos dari Undang-Undang lah…
-Mesin dengan stroke yang sangat panjang dan liner yang extra tebal. Apa artinya??? Ini untuk mengakali undang-undang Bro! Kan motor diatas 250 cc kena PPNBM. Bayangkan, kalau motor berstroke extra panjang dan berliner extra tebal diluncurkan, artinya motor masih murah akibat lolos dari pajak yang satu itu. Di sisi lain, coba kalau motor itu juga disediakan piston original dengan diameter jauh lebih lebar, hingga saat dipasang karakter mesin bisa jadi square, alias stroke dan borenya seimbang. Liner yang extra tebal tadi semata diciptakan supaya motor bisa di bore up tanpa ganti liner! Bayangkan jika motor itu bisa jadi 350cc dengan daya tahan layaknya mesin “normal”!
Terawang dan Saran Gaib by Ki Gede Anue
24 komentar
Comments feed for this article
14 Mei 2010 pada 8:29 pm
pak'e alyx
Halah…., itu pasti terawang dukun yang kesulitan beli moge dan takut bayar pajak mahal…. (termasuk juga saiyah). Hayo, ngaku bro….
17 Mei 2010 pada 1:19 pm
arie sesat
situ mau juga kan..ngaku juga deh hahaha…
14 Mei 2010 pada 8:29 pm
zukro
pertamax lagi!!!!
Aku biker pertama yg nyasar di sini!!!hore!!!!
17 Mei 2010 pada 1:20 pm
arie sesat
WAKAKAKAKKA…KEpedean Ente….
tumben2an ada yang salip2an pertamaxx di blog sesepi kuburan ini…
14 Mei 2010 pada 8:30 pm
zukro
aduh,kesalip 0,00000 detik!!!!
14 Mei 2010 pada 8:55 pm
pak'e alyx
^^
wah, maaf bro, remnya gak pakem, jadi tadi nyelonong aja di tikungan… aye gak suka yg pake pertamax
17 Mei 2010 pada 1:21 pm
arie sesat
pas service cakramnya ikut dioliin wikiwkiwki…(kelewatrajin.de)
14 Mei 2010 pada 9:33 pm
lekdjie
Wah,gambar renderan itu ya?
Btw,render itu apaan sih?nuno de jarwo javu sewusiji mainannya jg beginian..
17 Mei 2010 pada 1:22 pm
arie sesat
APA itu render DaB?
15 Mei 2010 pada 12:19 am
zukro
render itu job hasil lelang..kayaknya itu deh artinya lek..xixixixixixixi
17 Mei 2010 pada 1:22 pm
arie sesat
wah tambah ga ngerti arti render…….
15 Mei 2010 pada 12:21 am
zukro
tidak percaya diri disebut juga render.
17 Mei 2010 pada 1:23 pm
arie sesat
salah BRo, nggak percaya diri itu pinter…
15 Mei 2010 pada 4:09 am
jomblo ati
jyan… sesat benar dirimu kisanak…
17 Mei 2010 pada 1:25 pm
arie sesat
anak mu’u’u’da’a’a…. ke’ema”aanaa” sa’aa’aja”’ ??? (getaran khas aki2…)
15 Mei 2010 pada 4:11 am
jomblo ati
renderkan dirimu padaku, bila kamu sedang sedih.
17 Mei 2010 pada 1:26 pm
arie sesat
kalo ente, ogah..kalo carmen electra yang bilang gitu..wah inyong dengan senang hati selalu bersedih…
15 Mei 2010 pada 5:08 am
Cemen
Tadi kesalip sama motor BMW lawas di perempatan Fatmawati entah R32 ato R45 ( bener gak sih serinya ) , itu punya Ki Gede Anue bukan ya ?
Soale mesin klasiknya Gede banged,,,
17 Mei 2010 pada 1:29 pm
arie sesat
Ki Gede Anue kemana2 naik odong2 Bro..biar nyamar katanya…
kalo BMW yang beredar di jakarta, adanya yang abis PD II kaya R51/3, R50 n R69…mesinnya sama2 persis..twin boxer 500 cc…tapi kalo di fatmawati sih kayanya temen ane..itu salah satu dari 2 motor R51 yang dipake harian..yang lainnya sih cuma keluar weekend..mantebs kan bunyinya Bro…
15 Mei 2010 pada 1:31 pm
asmarantaka
lampu depannya mirip KTM yah kisanak??
17 Mei 2010 pada 1:29 pm
arie sesat
atau kaya Hayabusa…
19 Mei 2010 pada 12:54 pm
nunoe
depannya kayak MV agusta, belakangnya kayak gixxer…
tapi kalo bener ada, mending bikin 250cc 4 silinder..
kalo 250cc 1 silinder, apa bedanya sama minerva??
inget…itu image disini yaa..
😛
21 Mei 2010 pada 12:15 pm
arie slight
4 silinder mantebs, tapi kalo harganya diatas 100 juta, mikir2 lagi deh…
kalo 1 silinder kan murah, tapi ya dibore up nyampe 350 cc itu hihhiihi..
21 Mei 2010 pada 12:16 pm
arie slight
avatar kembali normal…