Bro sekalian… Bikers seringkali dianggap sebagai masyarakat kelas dua, masyarakat kelas mengah ke bawah, bahkan terkadang sebawah-bawahnya. Kita memang sering dibuat geram menghadapi anggapan-anggapan ini, tetapi pada kenyataannya, di masyarakat memang kita jumpai bikers yang hidupnya kurang mapan sehingga mereka mendapatkan kesulitan-kesulitan yang membutuhkan bantuan dari orang-orang yang mampu. Berikut ini adalah sebagian kisah kesulitan bikers yang ada di tengah masyarakat kita:

 

 

Banyak bikers yang mengidamkan motor baru, tetapi karena dana terbatas, maka yang bisa terbeli hanyalah motor tua. Meskipun begitu, si bikers tetap bersyukur, masih bisa beli motor, meskipun sudah uzur usianya dan tidak canggih seperti motor baru.

 

Ada juga bikers yang kesulitan untuk bayar parkiran, hingga motor tua mereka pun diparkir agak jauh dari tempat tujuan. Tempat favorit parkir gratis ini biasanya di kebun orang. Ketika diwawancara, si bikers mengatakan:”lumayan, irit 1000-2000 perak, bisa untuk tambahan uang bensin”.

Rumah yang kecil juga cukup memprihatinkan… Tak ayal, banyak bikers yang terpaksa memasukkan motornya ke dalam rumah karena mereka kesulitan dana untuk membangun sebuah garasi motor yang layak…huhuhu… (mulaiterharu.de)

Meskipun mengalami kesulitan finansial untuk membangun garasi motor, para bikers ini masih berjiwa besar. Mereka mensyukuri akibat kekurangan ini yang menyebabkan mereka menaruh motornya di dalam rumah. Katanya, dengan cara ini, keterikatan batin pada sang motor semakin kuat, dan bisa lebih bersyukur kepada Tuhan YME karena masih dilapangkan rezeki untuk memiliki motor, meskipun motor tua…

Banyak juga bikers yang mencintai dunia balap. Tayangan MotoGP maupun Moto2 yang kerapkali hadir di layar TV tua dan usangnya membuat bikers yang secara finansial lemah ini seringkali memimpikan punya motor ala pembalap di tv itu. Alhamdulillah, dengan segala daya dan kerja keras, sebagian dari mereka bisa membeli motor berfairing, yah, meskipun tahun tua… Terharu rasanya melihat mereka bisa berbahagia dengan motor berfairing setua itu…

Ketika ditanyakan, kegiatan lainnya yang sering mereka lakukan di akhir pekan, banyak yang menjawab: berekreasi atau berenang bersama dengan anggota keluarganya. Namun, harga tiket masuk sarana rekreasi ataupun kolam renang umum terasa begitu memberatkan…huhuhu…

Saya mengagumi kebesaran jiwa mereka. Bikers berekonomi lemah ini tidak menyerah pada keterbatasannya. Doi bilang, untuk menyiasati mahalnya tiket masuk kolam rengan umum, doi membangun sendiri di halaman belakang rumahnya sebuah kolam renang yang memang ukurannya kalah dibandingkan kolam renang umum. Meskipun secara ukuran tidak sebesar kolam renang umum, doi bersyukur karena bisa menghemat pengeluaran untuk tiket masuk kolam renang umum…

Foto: HP-Klassikku

*Achtung!!!! Segenap direksi dan karyawan Blog Sesat tidak bertanggung jawab akibat kesesatan yang ditimbulkan artikel ini!