Akhir-akhir ini berita yang tersiar mayoritas tidak ada yang baik. Dimulai dari berita mangkatnya Mbah Dukun Bola no 1, si Paul Gurita yang sukses 100% di Piala Dunia Afrika lalu, kemudian disusul bencana gempa + Tsunami di Mentawai dan terakhir seputar aktivitas “membangun”-nya Gunung Merapi yang mengantarkan 26 jiwa ke dunia yang abadi. Diantaranya adalah Mbah Maridjan, sosok yang sejak 1982 menjadi juru kunci Merapi, sosok pria yang bijak, keras sekaligus ramah, dan menunjukkan, apa itu artinya “pengabdian”, sebuah kata yang semakin hari kok rasanya semakin jauh dari petinggi-petinggi negeri ini… Semoga saja teladan dari Mbah Maridjan bisa mengubah sedikit masa depan bangsa ini, ya, walau sedikit…
Menuju ke topik utama… Dani Pedrosa yang merupakan pembalap yang secara “face” juara dunia di hati cewe2 Indonesia juga identik dengan no. 26, meskipun ia pernah menggantinya dengan no. 1 kalau juara dunia, ataupun juga no. 2. Namun, di luar itu, no. 26 yang menjadi pilihannya.
Angka 26 sendiri sepertinya menjadi momok tersendiri bagi bangsa Indonesia. Banyak bencana besar yang terjadi mengandung angka 26, yang terakhir adalah letusan Merapi tgl 26 lalu, atau aktivitas tahun 2006, yang masih mengandung angka 2 dan 6. Gempa-gempa bumi dahsyat lainnya juga terjadi pada tanggal 26, seperti di Tasikmalaya, Yogyakarta dan yang paling parah adalah gempa di Aceh yang turut menimbulkan Tsunami 2004 lalu. Gunung pun tak hanya Merapi, gunung Krakatau yang juga tak kalah bekennya pun meletus di tanggal 26!
Dani Pedrosa yang pegang no. 26 pun tampaknya sering mengalami kesialan. Ada apa sebenarnya dengan angka 26? apakah karena 26 itu 13 x 2? Artinya sialnya berlipat 2?? The truth is out there….
Jika kita melihat bencana yang terlalu sering menimpa negeri ini, bisa jadi itu karena semakin intensifnya teguran dari Sang Pemilik Segala. Semakin banyak manusia yang sombong berjalan di muka bumi ini dan bahkan dengan sombongnya merendahkan orang-orang yang masih mengingat Penciptanya, semakin sering pula lah teguran itu akan datang. Maksiat yang semakin meningkat dan diidolakan sebagai perwujudan gaya hidup modern dan bebas tentu ada konsekuensinya, entah disadari atau tidak,diakui atau tidak…
Kembali ke angka 26! Apakah Dani Pedrosa akan membuang angka itu? Tentunya dia punya niat untuk itu, angka 1 terbukti menjadi favoritnya dibandingkan tetap bertahan dengan angka lainnya. Pembalap yang katanya ciuman pun bisa tanpa senyum ataupun ekspresi riang ini sebenarnya tidak perlu pusing-pusing soal angka. Begitu juga dengan kita semua… Tidak perlu pusing dengan angka keberuntungan, atau angka yang membawa kesialan dsb.nya. Yang terpenting sebenarnya bukan masalah angka, tetapi tekad dan pelaksanaan untuk meninggalkan yang tidak baik. Semoga kemilau kenikmatan dunia tidak membawa kita keluar racing line, apalagi sampai mengalami kecelakaan fatal…
Ayo Dani Pedrosa, berhentilah jadi Dani Pendosa, tinggalkan Puig yang ikut-ikutan kemanapun Ente melangkah! Masa mo happy2 pun ada Puig???!!!!!! (provokatortakbertuan.de)
21 komentar
Comments feed for this article
28 Oktober 2010 pada 5:25 pm
zukro
yah..sensornya kurang tu.. Harusnya kelihatan mukanya aje..aurat..
btw pertamax!!!
Ada berita sedih dr bro babad150f,warungnya tutup!!!! T_T
1 November 2010 pada 9:27 am
arie sesat
sensornya buat mancing2 hihihi
ia nih, bro babad kan suka kasih artikel yang didoyanin speed freak kaya ane…semoga game overnya masih bisa continue..
28 Oktober 2010 pada 6:00 pm
siapa yg pantas untuk aku dambakan..
Semakin banyak manusia
yang sombong berjalan di
muka bumi ini dan bahkan
dengan sombongnya
merendahkan orang-orang
yang masih mengingat
Penciptanya,..
-very2 like this-
1 November 2010 pada 9:28 am
arie sesat
xie xie dab…
28 Oktober 2010 pada 7:06 pm
Maskur®
wkwkwkwkwkw
ki gede anu(n)e jadi mbah dukun juga
1 November 2010 pada 9:29 am
arie sesat
Pakde, apa bedanya pake n ama nggak pake n?
29 Oktober 2010 pada 2:31 am
ocho99® pilot ROBOT OMPONG
gantinya ntar 08
angka indah seperti no di robot ompongku.
🙂
1 November 2010 pada 9:31 am
arie sesat
waduh, sampe hari ini belom ada yang boleh pake angka 0 di depan bro
29 Oktober 2010 pada 8:00 am
kurniaprorider
Lo ga pake no start gmana y?
1 November 2010 pada 9:33 am
arie sesat
ga bisa bro, blom ada sepanjang sejarah..
29 Oktober 2010 pada 10:56 am
Bjl
”Meski diberi sebanyak apa pun, manusia akan merasa kekurangan, karena kekurangan itulah kebutuhan manusia.”
(Alm. Mas Penewu Suraksohargo aka. Mbah Maridjan)
btw, ini lagi ngomongin apa sih?
1 November 2010 pada 9:35 am
arie sesat
omong2 Mbah Maridjan, ane langsung inget Mbah Surip… i love u both puuulllllllll……..
30 Oktober 2010 pada 10:29 am
asmarantaka
kalo mau ganti nomer saru kudu jadi juara dunia tahun depan

ngomong2 si Puihh..ada gunanya juga lo…kalo daped mo ngeludah bisa dnegan leganya doi bilang…puihhh….xiixix
1 November 2010 pada 9:36 am
arie sesat
kayanya sih Puig yang ngasih n nyediain bonus buat daped, nggak mungkin dibuang tuh orang hehehe…manager banyak, yang jago kasih bonus, cuma puig hihihi
31 Oktober 2010 pada 1:35 pm
Mercon C alias Mercon Mretelli
lho… kayaknya pedrosa pernah pake nomer 3
kenapa gak itu aja ya?
1 November 2010 pada 9:38 am
arie sesat
apa no 2 ya Bro? males google nih..
tapi angka 26 itu emang angka di luar angka favoritnya, selain 1, 2 dan 3 kali ya…
1 November 2010 pada 12:11 pm
nunoe
tergantung pencapaiannya di akhir musim…
dulu pas 2007 (kalo gak salah), Pedrosa nangkring di posisi 3 klasemen akhir..jadi pas 2008 pake no 3…
1 November 2010 pada 1:11 pm
arie sesat
thx Bro… doi kayanya kalo 3 besar masih pake no. selain 26 ya..
1 November 2010 pada 5:09 am
nunoe
ki, gimana kalo ente yg gantiin mbah maridjan??
eh bujug, itu Alberto Puig nangkring disitu….jadi obat nyamuk…wkwkwkwkwk
1 November 2010 pada 9:39 am
arie sesat
Puig sekalian mengawasi “bonus” pemberiannya kali..takut dani kenapa2 hihihihi…
2 November 2010 pada 6:46 am
emil
ga ada hubungane,nek percaya berarti syirik,,ga punya Tuhan..