Ketika seseorang atau instansi melakukan kejahatan..ketika seseorang atau suatu instansi gagal berulangkali melaksanakan tugasnya, seringkali banyak orang yang kesal berteriak: BAKAAAAAAARR!!!!!!!! Maaf, judul di atas bukan dimaksudkan untuk menghasut yang nggak-nggak… Artikel ini dimaksudkan untuk “membakar” semangat Doni Tata dan mudah-mudahan pembalap muda lainnya.
Gambar di samping adalah artikel singkat dalam M+ no. 607/9. Di situ diberitakan keikutsertaan Doni Tata dalam ajang Surya 12 Motoriders Powercross Championship. Bukan keikutsertaan Doni Tata dalam event ini yang ingin kita soroti, tetapi ada keterangan lain di teks yang cukup “menggelitik”. Begini kutipannya:
Sesuai pengakuannya (Doni-red), dia ikut untuk latihan fisik. Juga tetap melatih ketangkasan. “Kan jarang latihan supersports. Ikut kejurnas supersports di Sentul pun, tidak. Makanya, supaya fisik tetap segar ikut motocross,” sebut Doni yang aksi menikungnya di garuk tanah masih kental dengan aspal.
Kegiatan ini dilakukan sejak dua bulan terakhir, selain alasan tadi, juga alasan pribadi. “Sebagai pemain supersports, seharusnya latihannya di Sentul. Tapi saya ndak punya motor 600 cc. Yang dipakai di ARRC kan motor tim. Ndak dikasih untuk latihan dan kejurnas supersports, ” tambah Doni.
Jarang Latihan
Dari Pernyataan itu ada hal-hal yang membuat miris. Pertama: jarang latihan supersports! Sekarang saya tanya, apakah ada juara tingkat internasional yang jarang latihan??? Sering latihan saja belum tentu bisa lulus Qualifikasi kan… Di kasus Doni Tata, bahkan ikut ajang supersport nasional saja tidak. Padahal sepantauan saya, catatan waktu Doni Tata di Sentul belum sebaik milik Ahmad Jayadi, Hendriansyah ataupun M. Fadli.
Doni susah menang=pertanda bagus!
Di perlombaan FARRC pun doi masih dibelakang M. Fadli (kalau Fadli nggak jatuh) dan jauh dibelakang pembalap Gajah Putih dan negara tetangga yang satu itu. Fenomena ini di satu pihak buruk bagi Doni Tata. Ini seakan menyampaikan kesan, beberapa tahun kesempatan berlaga di dunia internasional tidak membawa kemajuan yang diharapkan.
Di sisi lain, ini membuka mata kita, bahwa kita punya banyak kesempatan. Maksudnya, kalau Doni Tata bukan yang terbaik di Indonesia, artinya kita masih punya kandidat yang lebih baik dan bisa lebih kompetitif, hanya saja mereka belum mendapatkan kesempatan.
Tidak Punya Motor 600 cc
Lagi-lagi ini menjadi alasan klise. Menurut saya pribadi, ini sebuah alasan yang tidak tepat jika keluar dari mulut seorang Doni Tata. Apakah dari karier balapnya selama ini Doni hidup kekurangan? Maksudnya tidak cukup untuk membeli sebuah motor supersports untuk latihan? Doni kan punya bengkel, lumyan besar lagi… Belum lagi penghasilannya dari berbagai iklan, masa nggak sanggup beli R6? Kalau doi belum menyerah dan memang masih ingin melanjutkan kariernya sebagai pembalap moge bertaraf internasional, ya harus rela keluar modal dong… Jangan contoh saya yang maunya ngeblog, tetapi tidak mau beli lap top hehehe… Sudah terbukti gagal kan kalau lihat jumlah hits blog ini.. So, tunggu apa lagi Don..beli R6, ngontrak di dekat Sentul biar bisa sering-sering latihan! Bensinnya Pertamax saja, pakai ban juga tidak perlu yang terlalu mahal..Olinya saja yang berkualitas top demi keawetan mesin.
Tim Doni tidak kasih motor untuk latihan dan kejurnas????
Mungkin kalau boleh saya tebak, lagi-lagi alasannya uang. Mungkin tim kuatir harus keluar anggaran besar, apalagi kalau motor sampai rusak atau terjatuh saat dipakai latihan ataupun ikut kejurnas. Bagaimana nih YMKI? Doni Tata masih mau diurusin nggak tuh?
Apa tinggalkan Yamaha,dan lobi om Nug? Kalau takut langsung, deketin dulu Mbah Dukun atau Mas Tri kali ye… Barangkali Ducati Indonesia mau membekali Doni dengan 1198S? Buat apa ngendok di supersports? Toh WSS mati suri, langsung saja incar WSBK! Menurut kabar burung-burung sesat, Sentul akan direnovasi besar-besaran… Mudah-mudahan setelah itu event macam WSBK bisa kembali hadir di tanah air, syukur-syukur MotoGP juga menyusul! Nah, kalau tidak punya pembalap wildcard kompetitif, kan sia-sia tuh kesempatan emas….
Berkaca pada Bayliss
Lho… kok?? Yup doi adalah contoh pembalap legendaris yang sukses ketika umurnya bisa dibilang sudah tua untuk ukuran pembalap motor. Bayangkan, Troy Bayliss sudah berumur 27 tahun ketika di tahun 1997 ikut WSBK dan GP 250 di Phillip Island! Nah, sekarang umur Doni baru berapa??? Masa depannya masih panjang……. Sayang kalau menyudahi sampai di sini saja. Kalaupun sponsor sulit, ya itu tadi, Doni harus modal sendiri untuk beli moge! Jangan jadikan dana sebagai alasan! Kalau dana yang tidak mampu, mestinya ada yang bantu, tetapi kalau skillnya yang terbukti tidak mampu, ya mundur!
Ayo Doni Tata dan calon pembalap muda lainnya..bakar dirimu!!! Maksudnya jadi Super saiyan gitu, biar bisa KAMEHAMEHAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!
17 komentar
Comments feed for this article
22 Desember 2010 pada 6:18 am
zaqlutv
doni tata ga punya motor 600 cc yach?
pinjem mas 3 ato om stephen, banyak koleksinya tuh..
22 Desember 2010 pada 6:51 am
hyde
pinjam ducatinya mbah dukun 😀
22 Desember 2010 pada 6:52 am
asmarantaka
weww…toyota yarisnya mbok di jual aja…bisa buat beli moge second tuh…ck..ck..ck…bner2 ngk profesional ah..latihan sendiri juga ngk masalah dong…kalo skill udah oke kan bisa meninggalkan yamaha dan masuk ke team asing…kalo gini?…mati segan..hidup pun ogah
22 Desember 2010 pada 7:21 am
one08
cerita klasik pembalap indonesia…. 😥
22 Desember 2010 pada 7:56 am
lekdjie
hmm.klo mau pake ducati,brarti hrs melepas yamaha.ato memang yamaha nya yg ga mau nglepas doni ya?maksudnya,dikontraknya dulu mungkin ada klausul ga boleh pake motor non yamaha hingga tahun brp gtu..
22 Desember 2010 pada 10:08 am
j4na
doni udah ga dapat melahirkan lagi… cari pembalap yang laen…. maaasssiiiih buaaanyaaak pembalap-pembalap kita yang jauh lebih baek….
http://dewataspeedblog.wordpress.com/2010/12/22/perbandingan-power-cbr250r-vs-ninja-250r-vs-megelli-250rv/
22 Desember 2010 pada 1:23 pm
moko
di koran lokal Jogja hari ini ada yg jual R6 2nd tu, cuma 70 juta, tapi nggak pake kertas. ambil Don, kalo cuma khusus buat latihan di Sentul kan nggak papa beli yg bodong..
22 Desember 2010 pada 2:49 pm
#pelit ? « alonrider
[…] ke sini ada opini menarik. Doni Tata, mengutip isi tabloid roda dua ++, mengaku nggak punya duit buat beli […]
22 Desember 2010 pada 5:01 pm
Legenda Rider
Wih betul tuh, kl mau maju harus berani modal sendiri, jgn hanya ingin disuapi, mungkin ini cm akal-akaln manajernya aja biar ada yg mau bantu, tp kl mentalnya nunggu ada yg bantu kpn majunya harus bernai nyari yg bantu.
22 Desember 2010 pada 5:18 pm
Legenda Rider
Tapi kl ane sendiri sekarang lbih baik sekarang kita melihat ke depan, kasus doni jadikan sebagai bahan pembelajran aja, masih banyak bibit lain yg lebih muda yg mampu di asah.
ke depan sdh ada cbr 250 dan ninja 250 itu yg digalakkan utk pengembangan karir. lg pula wsbk akan di support laga pendukung ninja 250. jika cbr 150 jd di ckd balap motor sport akan makin murah. saran ane :
1. jika cbr 150 jd kluar yakin ymki akan ngluarin R 15.
2. perbanyak even balap 150 dan 250 FFA di sentul dll.
3. pabrikan yang menang (tebakan ane cbr/AHM), mau ga mau akan tertarik dan melihat hal ini sebagai ajang yg bagus bg iklan dan peningkatan image pabrikan/atpm (ninja ga bs diharapkan krn kondisi internal keuangan kawasaki).
4. pabrikan yg kalah akan merasa imagenya jatuh jd terjun jg dg full support (bahkan mungkin upgrade mesin (r15 dohc)). krn di Indonesia hasil di sirkuit berpengaruh besar dg hasil di penjualan. lgpula di India R15 jg akan menghadapi cbr 150).
5. terciptalah even indoprik sport. yg jelas akan lebih menarik dr bebek dan lbh menjual utk siaran langsung di tv.
6. nah tugas dan peran bloger n komentator adalah menanamkan image balap itu motor sport, bebek n matic utk komuter. kl sebagian besar bloger setuju dan secara continu (terus menerus) mengedukasi masyarakat akan hal ini yakin image balap bebek di masyarakat akan luntur, ingat peran media sangat besar dlm membentuk opini masyarakat. dan pabrikan mendukung krn opini masyarakt td. informasi yg terus menerus dan konsisten adalah kuncinya.
23 Desember 2010 pada 7:00 am
Mercon C a.k.a Mercon Mretelli
bakaaarrrr,,,
23 Desember 2010 pada 7:37 am
yahonsuwakanja
Doni Tata sudah habisssss….
motivasinya habisssss….
ogah investasi untuk diri sendiri…
sayang sekali…
23 Desember 2010 pada 7:39 am
yahonsuwakanja
Jangan berpikir dua kali untuk pindah ke pabrikan lain jika ada yg nawarin…
lupakan Yamaha…
23 Desember 2010 pada 8:43 am
cah angon
salam kenal … wah gimana mau jadi pembalap hebat ? JER BASUKI MAWA BEA …
23 Desember 2010 pada 1:12 pm
Bjl
absen aja dah..
doni sekarang malah naik sepeda lho (buat latihan maksudnya)
23 Desember 2010 pada 2:06 pm
dhuwurs
lama2 capek dukung dota.. mending dukugn timnas aj,,:p
23 Desember 2010 pada 5:40 pm
j4na
doni doni…….
gimana sih lo…??? saya penggemarmu…. kok dikecewain????
http://dewataspeedblog.wordpress.com/2010/12/23/akankah-bajaj-ikut-bersaing-di-segment-sport-250cc/