Pabrikan asal India ini sebenarnya cukup mencuri perhatian Bikers dengan desain, teknologi dan harga yang ditawarkan. Namun, pabrikan yang sudah buka pabrik juga di Indonesia ini tampaknya belum sepopuler Bajaj yang terbantu banyak oleh kehadiran klub yang tidak hanya eksis di luar sana, tetapi juga di dunia maya.
Secara desain dan performa sebenarnya cukup oke. Langkah Pedekate dengan bloggers pun sudah dilakukan. Namun, tampaknya belum terlalu besar pengaruhnya terhadap porsi kue yang didapatkan TVS.
Jadi harus bagaimana dong? Sebenarnya yang paling menentukan laku atau tidaknya sebuah produk adalah produknya sendiri. Produk yang bagus karya TVS secara kualitas baranngkali sudah lumayan oke, tetapi ingat, yang jualan bukan cuma TVS! Apalagi TVS adalah pemain baru dengan image biasa saja, bukan seperti KTM atau BMW yang misalnya tiba-tiba menyerang pasar motor tanah air dengan motor yang cocok dalam sebagian besar kriteria pasar Indonesia.
Seperti yang sudah-sudah kita bahas, pemain pemula dengan power serba minim harus cerdik. Gontok-gontokan dengan ikan hiu besar pasti kalah. Si ikan kecil juga harus menyediakan produk yang tidak dimiliki si ikan besar. Kalaupun produk mereka sekelas, harus “beda” dan lebih unggul fitur-fiturnya, ya seperti yang sudah diberikan Bajaj!
Menurut petuah Gaib Ki Gede Anue, silahkan segera luncurkan tuh TVS Qube 2.0! Jangan dipajang aja! Jadilah pemain “besar” pertama di pasar motor listrik Indonesia. Kalau mau lebih menarik simpati bikers Indonesia, coba kembangkan motor Listriknya di Indonesia dan jadikan pasar Indonesia jadi yang pertama mengetest si motor listrik itu. Tentunya harus didukung oleh pemberitaan yang gencar…TVS, Can you now?
9 komentar
Comments feed for this article
28 Januari 2011 pada 7:31 am
Maskur
pernah NYoba TVS Apche.akselerasinnya mantaBBBBHH
28 Januari 2011 pada 10:35 am
arie sesat
nggak heran Pakde, itu kan emang yang dijanjikan TVS..
28 Januari 2011 pada 10:55 am
Moko
barusan ke dealer TVS, tanya-tanya,”gosipnya mau ada motor baru ya?” sambil berharap bisa mendapat info si bebek super. eh jawabannya kok,”ho’o, bentar lagi matik mas!” 😯 lho eh? eh lho? kok?! jangan-jangan.. ini kah dia?? mbuh lahhh..
28 Januari 2011 pada 11:33 am
arie sesat
wah..langkah cerdas sih maen matic..tapi, yang patut ditunggu sebenernya motor2 yang segmented tuh..
28 Januari 2011 pada 12:37 pm
nunoe
eh??matic??TVS??indihe??kan bentuknya wagu2…
mudah2an si cube ini…
31 Januari 2011 pada 6:04 am
a'lilin
yang gambar pertama itu motor modifikasi yah?
2 Februari 2011 pada 7:29 am
arieslight
betul Bro..ketara bgt kakinya jadi kekar..dan kelihatan kalo emang head lamp model indianya ikut lengser..kayanya mereka sendiri kurang sreg sama gaya india
31 Januari 2011 pada 7:36 am
asmarantaka
ini beda lo bang….bebeknya bisa narik tronton….bebek jepang ngk ada yg bisa
*iklan yg sesat
2 Februari 2011 pada 7:30 am
arieslight
bebeknya masih kalah sama Limbad hahaha…Wong Tegal kok dilawan..