Setelah sebelumnya kita membahas secara singkat tentang rem tromol, kini kita lanjutkan. Perkembangan setelah tromol tentunya rem cakram. Layaknya rem tromol, rem cakram pun terus berkembang hingga kini.
Rem cakram di motor massal pertama kali muncul di salah satu motor terbaik sepanjang sejarah yang sering dijuluki the first Superbike, yakni Honda CB 750. Motor 4 silinder yang menjadi dasar konstruksi mesin superbike hingga hari ini tentunya membutuhkan rem yang asoy, maklum, performa doi saat itu memang motor massal terbaik, sudah layaknya mesin balap deh… Rem cakram yang hadir di gen awal CB 750 tentunya masih sederhana dan belum sedahsyat sekarang. Rem cakram hidrolik ini hanya punya satu piston dan juga belum dobel cakram Bro… Kebayang kan motor berbobot lebih dari 220 Kg berkecepatan nyaris 200 Km/jam dikawal rem yang tidak jauh beda dengan yang nyantol di Honda GL 100 hihihi….
Seiring waktu dan kebutuhan untuk memperbaiki performa rem dan semakin kencangnya motor, muncullah rem cakram, dimulai dengan cakram dobel piston dan munculnya penggunaan dobel cakram untuk menghentikan laju roda depan. Dengan hadirnya teknologi ini, pengereman jelas semakin pakem! Untuk mengejar bobot ringan, terutama untuk motor balap, kaliper pun diproduksi dari bahan magnesium.
Di pertengahan tahun 80an, jumlah piston per kaliper pun berkembang menjadi 4 buah. Dengan begitu, luas penampang sepatu rem yang menekan cakram pun semakin meluas, tentu saja rem menjadi lebih pakem dan lebih tahan panas, performanya pun jadi lebih stabil dan lebih tahan lama menghadapi suhu tinggi. Besarnya penampang kanvas rem ini pun membuat rem lebih ringan ditekan dan dosisnya lebih oke. Jadi, rider lebih mudah mengontrol, sekuat apa cakram harus digigit sepatu remnya. Di periode yang sama, cakram pun tidak lagi tercangkok mati, tetapi pemasangan cakram secara “floating” pun mulai “in”.
10 komentar
Comments feed for this article
19 April 2011 pada 6:03 pm
nunoe
rem cakram pertama nongol masih belom hidrolik ya??
wew….serem
20 April 2011 pada 1:28 pm
arieslight
di CB 750 kayanya dah hidrolik bro..tuh ada buat buang anginnya..kalo di gl 100 memang masih kawat
19 April 2011 pada 6:05 pm
kangmase
bikin orang yang belum lancar naek motor brani kebut2an,,,,dipikir aman wong remnya double cakram, so kalo mo brenti tinggal rem, so pakem…kem!
20 April 2011 pada 1:29 pm
arieslight
hehe..sepakem apapun remnya, kalo takdir sudah bicara ya kena lah hihihi
20 April 2011 pada 4:53 am
si oom
cakram floating? maksudnya gimana?keunggulannya?
20 April 2011 pada 1:33 pm
arieslight
cakramnya nggak dipantek mati di velg bro, bisa geser2 secara horizontal sedikit, ada ruang mainnya dikit gitu lho..
20 April 2011 pada 4:55 am
kuro22id
kayaknya bagus tromol
20 April 2011 pada 1:32 pm
arieslight
ane senengan tromol di ban belakang bro, soalnya malah untuk ane lebih bebas perawatan dibandingkan cakram..terus masangnya gampang, bersihinnya gampang, nggak beli minyak rem pula.. terus masang roda nggak perlu kuatir kurang centre..
kalo di depan, kurang pakem, sebenernya lebih karena diameternya rata2 kecil..kalo motor balap jadul diameternya besar dan dobel juga, terus juga dah duplex, kita pakai kecil dan simplex..
n yang bahaya karena kabel rem rentan putus, kalo belakang kan pake tungkai, jauh lebih kuat
20 April 2011 pada 6:02 am
asmarantaka
loh satu piston tapi kan merknya Brembo…jaminan kualitas mutunya…xixiixixi
20 April 2011 pada 1:35 pm
arieslight
kalo brembonya cacat produksi??? xixixixi