Begitulah kira-kira tampilannya kalau kiranya orang bule juga mengalami kesulitan ekonomi layaknya masyarakat kita. Gambar diatas sebenarnya milik Rolf Henniges, redaktur majalah Motorrad yang untungnya juga sudah bisa diakses online. Doi membuatnya selama kunjungannya ke Thailand, negara yang dalam banyak hal 11-12 dengan negara kita. Kalau mau lihat lagi modif-modif khas Thailand yang begitu kreatif dan menunjukkan jiwa kewirausahaan lainnya, silahkan lihat versi lebih lengkapnya disini:
tersesat muter-muter
- 2.496.620 x 1000 rpm
Kata yang tersesat
Wahid pada Kelemahan Thunder 125 | |
arieslight pada Posting Pertama di 2021 | |
arieslight pada Abangnya BMW R25, R26 dan R27:… | |
nunoe pada Posting Pertama di 2021 | |
Qowi Hanafi pada Abangnya BMW R25, R26 dan R27:… |
Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....
Top Posts
- Gado-Gado KOBOI
- Suzuki GSX-R 125, Optimis akan Sukses!
- Siasati Komstir Vixion (Sesat Edition)
- Dua Tahun Blog Sesat, Tetap Langsing dong...
- Tersesat ke Gunung Merapi
- CB 100 Modif, Tetap Klassik, Tetap Kencang
- 4 Mata dengan Kevin Schwantz
- Indonesia Nomor Dua di Dunia!
- Pembalap Nasional Tertangkap Kamera Melanggar Aturan Lalu Lintas?
- Naik Motor Cegah Perkosaan
Telah Menyesatkan
hmmm
Top Posts & Halaman
- Ban Lebar di Velg Standar Thunder 125
- Konsumsi Bensin Vespa Excel Rose
- Pekerjaan Bahagia di Jerman: Tukang Sampah...
- Gesek Nomor Rangka dan Nomor Mesin Vespa Excel
- Pasang Oil Cooler Biar Cool
- Huruf "G" di Blok Mesin Honda Tiger
- Thunder 125 Akhirnya Pakai Ban FDR
- Thunder 125 Diumpanin Keihin PE 28
- Velocity Stack: Panjang Vs. Pendek=Torsi Vs. Power!
- Kelemahan Thunder 125
Arsip
- November 2021
- Oktober 2020
- Januari 2020
- September 2019
- Agustus 2019
- Juli 2019
- Juni 2019
- Mei 2019
- April 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- April 2017
- Maret 2017
- Februari 2017
- Januari 2017
- Desember 2016
- November 2016
- Oktober 2016
- September 2016
- Agustus 2016
- April 2016
- Maret 2016
- Februari 2016
- Januari 2016
- Desember 2015
- November 2015
- September 2015
- Agustus 2015
- Juli 2015
- Juni 2015
- Mei 2015
- April 2015
- Maret 2015
- Februari 2015
- Januari 2015
- Juli 2014
- Juni 2014
- Mei 2014
- April 2014
- Maret 2014
- Februari 2014
- Januari 2014
- Desember 2013
- November 2013
- Oktober 2013
- September 2013
- Agustus 2013
- Juli 2013
- Juni 2013
- Mei 2013
- April 2013
- Maret 2013
- Februari 2013
- Januari 2013
- Desember 2012
- November 2012
- Januari 2012
- Desember 2011
- November 2011
- September 2011
- Agustus 2011
- Juli 2011
- Juni 2011
- Mei 2011
- April 2011
- Maret 2011
- Februari 2011
- Januari 2011
- Desember 2010
- November 2010
- Oktober 2010
- September 2010
- Agustus 2010
- Juli 2010
- Juni 2010
- Mei 2010
- April 2010
- Maret 2010
- Februari 2010
- Januari 2010
- Desember 2009
- November 2009
- Oktober 2009
- September 2009
- Agustus 2009
- Juli 2009
- Juni 2009
- Mei 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
- Desember 2008
- November 2008
- Oktober 2008
6 komentar
Comments feed for this article
29 April 2011 pada 2:32 pm
sobek2
no subsidi
29 April 2011 pada 2:59 pm
kang_ulid
wkwkkw…. itu pura2 susah ato emang susah beneran??!!
nitip lapak
http://jheren.wordpress.com/2011/04/29/pertama-kali-numpak-cbr150-repsol-edition/
29 April 2011 pada 4:37 pm
kangmase
gambarnya mana? harus buka linknya dulu?
29 April 2011 pada 9:32 pm
nunoe
yg kayak gini mah di Medan banyak…
tukang gorengan, molen, warung, jualan pulsa, roti, sate padang dll…. 😀
30 April 2011 pada 6:57 pm
asmarantaka
hahahha…bule jual cendol??…ane beli atu om
2 Mei 2011 pada 3:18 pm
blognyamitra
Pake bebek 🙂