Dalam dunia internet bikers tanah air, istilah “dijambak setan” sudah menjadi istilah lumayan umum dan mudah dimengerti. Istilah ini dikaitkan dengan kemampuan akselerasi motor yang dahsyat. Saya mengenal istilah ini pertama kali sekitar tahun 2007an dari sebuah forum motor. Bikers pencinta kecepatan pasti mendambakan sensati “dijambak setan”.

Kalau biasanya orang takut ketemu setan, maka setan yang doyan menjambak ini dicari-cari. Tak sedikit yang berani keluar ratusan ribu hingga jutaan demi merasakan “jambakan setan”. Korek sana sini, ganti komponen sana-sini, duit mengalir deras untuk urusan yang satu ini, terlebih lagi kalau setan miliknya ternyata kalah kuat jambakannya dibanding motor lawan, atau hanya sekedar kalah tarik-tarikan di jalanan. Si Setan pastinya senang kalau duit kita-kita lebih deras mengucur untuk merasakan jambakannya, dibandingkan digunakan untuk memberi makan anak yatim atau untuk membantu orang yang membutuhkan.

Nah, kalau saya tanya: “takut mana, SETAN atau MALAIKAT?????”

Saya yakin mayoritas menjawab: *SETAAAAAANNNNN…

“Kenapa????  ”  *Soalnya setan mengerikan, jahat, ih ngeriii.. kalau malaikat baik…

“Terus, Mau dijambak Setan apa Malaikat????”   * ——————– (mikir dan diam)

Silahkan brader sekalian pikir… Kalau “dijambak setan”, kekuatan jambakannya tergantung seberapa dalam kita puntir gas, sedangkan kalau “dijambak malaikat(maut)”, wah suka-suka si malaikat. Dan ingat, jambakannya tak terduga, dan malaikat tidak akan gagal! Kematian tidak bisa dipercepat atau diperlambat dari yang sudah ditakdirkan. Sampeyan sholat, baca Assalamualaikum dan tengok ke kanan, bisa jadi sebelum tengok ke kiri sudah kena “jambakan malaikat”.

Jadi, Brader sekalian hati-hati ya merasakan “dijambak setan”, bisa jadi si malaikat juga mau ikutan ngejambak…