Ada produk yang bisa menaikkan pamor suatu produsen, tetapi salah-salah bisa jadi sebuah produk malah mencetak nama buruk dan merusak goodwill sebuah perusahaan.
Suzuki Smash bisa dikategorikan sebagai produk yang merusak image Suzuki dan barangkali mejadi alasan, mengapa produk Suzuki, terutama bebek dan sebangsanya kurang diminati.
Smash yang diluncurkan untuk menjadi motor termurah penahan gempuran motor Cina sebenarnya tidak buruk, terutama generasi awalnya, yakni Smash Black Engine. Dulu kita pernah bahas, bahwa Smash jenis ini punya kualitas mesin yang oke dan tahan banting. Eh, baru-baru ini, di salah satu bengkel yang bukan kepanjangan tangan suatu produsen, ya bengkel umum lah. Sang pentolan bengkel bilang, bahwa memang Smash Black Engine oke, tak seperti Smash dengan mesin bercat silver. Doi pun bercerita, dia pernah memperbaiki Smash dengan mesin berwarna silver yang umurnya masih hitungan bulan. Taukah sampeyan kerusakannya? Rantai ketengnya putus!!!!
Dan setelah dimintai garansi, ternyata orang Suzukinya mengiyakan. Jadi mereka memiliki daftar yang berisi motor lengkap dengan nomor mesin yang dipasarkan dengan “diakalin”. Jadi, ada onderdil yang ditukar dengan produk I****p*rts. Jadi, memang benar tercatatlah motor itu sebagai salah satu motor yang memang “diakalin”.
Wah, gila juga, nekad benar kalau memang sampai ada “main gila” seperti ini. Korban permainan kotor semacam ini pastinya trauma kalau harus membeli motor dari pabrikan yang sama. Belum lagi cerita doi yang akan menyebar ke kawan-kawannya.
Ya, itu hanya salah satu segi saja. Ada faktor-faktor lain yang pastinya malah membuat Smash menjadi produk yang merusak goodwill Suzuki. Masih ingat dong, siapa yang dilengserkan Smash? Shogun! Shogun yang merajai balap underbone dilengserkan Smash yang gagal mempertahankan predikat itu. Secara konstruksi mesin, langkah Smash yang pendek membuat motor ini kurang cocok di trek yang pendek-pendek. Jelas saja Smash malah diSmash sama Jupiter Z di pasar senggol.
Secara bodi pun jelas-jelas ini motor krupuk! Bodinya pecah-pecah, kualitas plastik dan konstruksinya pun dipertanyakan. Belum lagi mika spidometer yang mudah retak-retak dan memutih, padahal motor tidak diparkir sering di tempat yang terbakar panas matahari.
2 komentar
Comments feed for this article
22 Januari 2013 pada 7:18 am
Aa Ikhwan
kasian nasibnya 😀
22 Januari 2013 pada 7:34 am
ipanase
waduh, katanya i parts itu anak suzuki juga? kalau soal body krupuk, xixixxxx