Suatu hari saya terdampar di rumah teman saya. Karena tidak ada kendaraan balik, saya dipinjamkan sebuah sepeda motor legendaris, siapa tak kenal C70? Meskipun ini motor sudah lumayan tua, tetapi dia termasuk motor harian jadul yang tetap dikenal. Maklum, selain banyak, menjaga doi tetap fit untuk motor operasional bukan hal yang sulit dan tak banyak menguras isi kantong.
Bagaimana kesannya naik motor yang satu ini? Wow.. bisa bikin senyum-senyum juga ternyata. Motor yang juga digemari dan banyak variasinya ini punya karakter extra kalem dan memberikan kedamaian. Buat bikers berdarah panas, motor ini cocok banget, maklum, hanya 70 cc dan hanya 3 speed. Di spidometernya sih saya lihat sempat tembus 60 Km/jam, tetapi karena bukan motor saya dan kasian pada motor tua, kecepatannya saya turunkan lagi. Enteng kok meraih kecepatan segitu di spido, tetapi raungannya tak nyaman, ya cruising speednya di 50-55 Km/jam saja, cocok untuk menikmati pemandangan dan suara si bebek manis yang kalem ini. Oo ya, tua-tua begini doi sudah dilengkapi elektrik starter lho…
Performa mesin yang sangat jinak membuat dompet senyum manis, pertanda super irit Bro… Apalagi ini motor kecil dan ringan, jadi rem tromol depan belakang sudah sangat mumpuni menghentikan lajunya. Satu hal yang menarik di C70 adalah suspensi depannya. Seru sih ayunannya, empuk, tetapi di motor yang saya pakai agak bunyi, pasti karena kurang minyak, Gejala mudah limbung muncul ketika ban depan menginjak belahan jalan, ya normal sih, tetapi dibandingkan motor batangan macam Gl 100, terasa jelas beda, goyang banget…Kelemahan lainnya tentu penerangannya di sektor depan yang malu-malu, tetapi untuk speednya, sudah cukup proporsional.. Selain itu, no complain…
Yang lumayan bikin tercengang adalah body-bodynya. Si Smash di sebelahnya pasti tengsin…tengsin…tengsin…. Maklum, C70 bebas getar dan bunyi-bunyi mengganggu!
Motor ini tidak saya rekomendasikan untuk dipakai kerja harian di Jakarta, maklum, tak agresif, kasihan motornya… Selain itu, keluar kota jelas bukan tugasnya, apalagi kalau dipakai berboncengan.
Tugas paling tepat bagi C70 adalah menikmati akhir pekan dengan santai dan mengantar doi kemana-mana.. maklum, jok sempit, suspensi ngayun, speed extra slow, thats all what a man needs……
8 komentar
Comments feed for this article
16 April 2014 pada 4:10 pm
cicak kreatip.com
ijin untuk menyimak bro ya š http://blogotomotifindonesia1.wordpress.com/
17 April 2014 pada 3:09 pm
arieslight
silahken…
16 April 2014 pada 4:44 pm
one08
Wow…. BMW!!!! šÆ
#BebekMerahWarnanya
17 April 2014 pada 3:09 pm
arieslight
BMW sebenar-benarnya…
16 April 2014 pada 11:09 pm
ipanase
sipitung š
17 April 2014 pada 3:10 pm
arieslight
tapi bukan ekstremesss ekstremess…jadi tangkap itu si pitung yang aselih…
5 Mei 2014 pada 7:42 pm
Slow_down
mantep nih bekjul masih super orsinil, jadi pingin ngerawat.
jok sempit, suspensi mengayun, tenaga extra slow. memang klop diciptakan untuk pasangan muda memadu kasih. :v
6 Mei 2014 pada 10:49 am
lekdjie mumet-ndhase.com
Cs1ku rata2 cuma 30-60kpj tok.sayang joknya tidak berperiperpantatan.. š¦