Salah satu motor klassik Suzuki yang banyak bersliweran di tanah air adalah Suzuki GT series. Berdasarkan penerawangan gaib Blog Sesat, yang banyak beredar adalah Suzuki GT 185 dan GT 380, entah kenapa, rasa-rasanya GT 250 sedikit dijumpai.
Nah, kalau dulu sudah pernah mengupas dan test ride GT-185, kini kita akan kupas GT 250. Oh ya, GT series ini penerusnya adalah RG series yang lumayan legendaris juga kan dan lebih akrab di telinga.
Suzuki GT 250 lahir tahun 1973 sebagai suksesor T250, doi dikenal dengan GT 250 K. Itu seri pertamanya, nah, seri pertama ini justru yang tenaganya paling besar.. agak aneh ya, kebalikan dengan motor di tanah air yang makin modern tenaganya harus makin besar, sebab kalau tidak begitu akan jadi bahan cemoohan dan tidak laku. Untuk pasar Eropa, makin modern makin kecil tenaganya sih hal lumrah.. Ingat cerita tentang Yamaha SR500, Cagiva Mito maupun Aprilia RS 125 kan… Begini nih level penurunannya:
- Bj. 1973: GT 250 K, 31 PS bei 7.000 min-1, 32 Nm bei 5.500 min-1
- Bj. 1974: GT 250 L, 30 PS bei 6.000 min-1, 32 Nm bei 5.500 min-1
- Bj. 1975: GT 250 M,
- Bj. 1976: GT 250 A, 26,4 PS bei 7.500 min-1, 32 Nm bei 5.500 min-1
- Bj. 1977: GT 250 B, 26,4 PS bei 7.500 min-1, 24,7 Nm bei 7.500 min-1
- Bj. 1977: GT 250 Sport, 26 PS bei 7.500 min-1, 24,7 Nm bei 7.500 min-1
Suzuki GT250 yang saya foto dan jajal adalah terbitan tahun 1974!
Masih lumayan kan tenaganya, masih 30 PS! Ga bakal malu-maluin deh kalau tenaganya benar-benar masih sempurna, tetapi karena umurnya yang sudah 40 tahun, tentu sudah tak keluar lagi itu full 30 PSnya.
Kalau kita lihat spidometer, lumayan jujur ya, hanya tertera hingga 200 Km/jam. Dengan sedikit tuning, saya rasa di zamannya, doi mudah meraih 200 Km/jam. Dan, dibandingkan seri 185 ataupun 380, GT 250 memang terpantau favorit dipakai balapan. Ini terlihat sih di rangkanya yang memang beda dengan kedua saudaranya itu, bagian tengahnya lowong Bro… dan rasanya benar-benar…eeee… nanti deh ya pas sesi test ride akan saya bongkar… Yang khas Suzuki lagi untuk zamannya adalah indikator gigi..yup, katanya sih fitur ini awalnya yang mempopulerkan adalah Suzuki.
GT250 seri K, L, dan M tenaganya memang besar. Di brosur resmi Suzuki, top speednya hanya 145 Km/jam. Ketika ditest, ternyata tembus 155 Km/jam. Katanya sih, ini juga ciri khas Suzuki di zaman itu yang gemar “tampil merunduk” di atas brosur. Yup, Suzuki gemar menurunkan capaian top speed motor produksi mereka..entah di semua Suzuki atau hanya di Suzuki Jerman lho ya, sebab ini ceritanya asal Jerman.
Motor 250 cc tahun 70an ini di zamannya merupakan saingan Honda CB 250 dan Yamaha RD 250. Suzuki tentu dengan mesin 2 taknya bisa tampil dominan, terutama sih katanya dalam hal torsi! Tentunya di zaman itu, lawan kebut-kebutan di sirkuitnya hanya Yamaha RD 250 yang sama-sama bermesin 2 tak.
Yang spesial dari GT 250 adalah RAM-Air-Systemnya. Apaan tuh? Tenang, ini bukan teknologi asal India, tidak ada hubungannya dengan RAM-Punjabi wkwkwk..
Desain kepala silinder ini sangat menguntungkan pendinginan kepala silinder mesin 2 tak twin pararelnya. Aliran udara dipercepat karena desainnya, sehingga pendinginan jauh lebih baik dan turbulensi udara berkurang. Efeknya, tentu lebih menguntungkan ketika mesin-mesin GT 250 kena korek dan ditingkatkan performanya. Resiko overheat dan mesin ngempos lebih jarang menghampiri GT 250.
Hal spesial lainnya adalah rem cakram depan yang sudah tipe floating. Mekipun kalipernya hanya satu piston, gigit Bro… Hal spesial lainnya ada di kondensor pengapiannya yang hi performance. Tentulah hi performance, soalnya dicaplok dari teknologi balap Suzuki! Satu lagi hal inovatif lainnya adalah keran bensinnya yang sudah dilengkapi membran. Bensin tak akan turun kalau mesinnya tidak menghisap bensin..hmm, anti banjir nih kalau memang masih berfungsi sempurna..
Untuk Bro yang mencari mesin 2 silinder yang gampang perawatannya dan ekonomis menjaga kelangsungan hidupnya, memang ada beberapa pilihan. Nah, kalau butuh power lumayan juga, silahkan lirik GT 250. Beberapa tahun lalu, motor ini masih murah dan mudah didapatkan dengan uang belasan juta. Sekarang, wah saya pantau-pantau penawarannya sudah bermain di 25 jutaan..
Lain waktu, kita bahas bagaimana test ride Blog Sesat menggeber motor 6 tingkat percepatan ini..
6 komentar
Comments feed for this article
13 Agustus 2015 pada 5:03 pm
glend
gan ane juga motor jenis ini cuma lagi susah nyari beberapa parts. bisa share nomer tlp gan biar bisa ngobrol ngobrol sesama pemilik GT250.. hehe
5 Oktober 2015 pada 8:23 am
koster312
saya lagi nyari ring seher suzuki gt250 thn 74 kalau ada yang punya boleh telp saya ke 081288918245
17 Januari 2018 pada 8:21 am
Roy
motor mantep ini, jarang nemu. CB Twin aja cuma beberapa x gw nemuin
18 Januari 2018 pada 12:42 am
arieslight
langkaan GT dibanding CB twin Bro.. 3 tahun lalu masih belasan juta ini motor, sekarang udah masuk puluhan, tapi masih di bawah CB200 harganya.. dinaikinnya enakan GT250 kemana2 deh..paling kalah di bunyi aja dibanding CBtwinhihi
18 Januari 2018 pada 9:25 am
Roy
2 tak multisilinder klo di dengerin sebetulnya beda, suaranya makin dalem, makin berat, klo cc kecil mah nyaring. Sepertinya mirip2 tp beda klo di perhatikan lbih lanjut.
18 Januari 2018 pada 7:13 pm
arieslight
yup, bener, suaranya berat..tapi ga ketara jadi lebih rapet kaya 4 tak twin..
suaranya GT emang dalem, yang aneh malah pas akselerasi putaran menengah ke atas..wah, ga pernah dengar motor lain bunyinya gitu..