Presiden Jokowi sejak awal kampanye dan kariernya sebagai presiden sangat menekankan pentingnya Indonesia mengembangkan potensi maritimnya. Industri pelayaran, perikanan, petikemas dan pelabuhan pun mendapat perhatian lebih. Makanan pun tak luput! Bahkan masyarakat Indonesia dihimbau untuk lebih banyak makan ikan. Tujuan ini tentu positif, sumber daya laut kita yang extrabesar perlu lebih dimanfaatkan agar masyarakat Indonesia dapat manfaatnya. Tak hanya enak, ikan terbukti mencerdaskan dan lebih sehat dibandingkan menyantap daging merah.
Nah, olahan ikan tentu juga perlu ditingkatkan akar masyarakat yang tinggal jauh dari pesisir juga dapat manfaatnya, selain ikan segar tentunya. Tidak hanya ikan asin atau fillet ikan, salah satu bentuk yang lumrah dan ada di mana-mana tentunya krupuk yang banyak menggunakan ikan sebagai salah satu bahan dasarnya. Krupuk ikan hakekatnya ya bergizi dan enak! Namun, kenyataannya, kok banyak yang tak peduli dengan kesehatan orang lain ya. Ada produsen krupuk yang digosipkan menggunakan plastik yang dicelupkan ke minyak goreng untuk membuat krupuk tetap garing! Ya, tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan, pemicu kanker Bro……
Karena banyaknya acara TV yang mengupas kejahatan para produsen makanan, saya dan seorang teman pun ikutan iseng menguji krupuk yang ada di tempat kerja kami. Dan hasilnya:
Wah, langsung saya, teman saya, dan rekan-rekan kerja kami lainnya merasa sedih. Di satu sisi kami kasihan sama si tukang krupuk yang kami anggap orang yang baik, ya dia hanya kurir… Krupuk juga makanan pelengkap favorit kami, berat rasanya untuk tak menyentuhnya. Namun, di sisi lain, memakannya dan tahu risikonya menyebabkan rasa yang dulu pernah ada itu sirna….
Katanya sih, kalau krupuk dibakar dan bisa terbakar terus alias apinya tetap menyala, krupuknya digoreng dengan minyak yang diberi plastik. Namun, kami ingin ini tak menjadi fitnah, takutnya semua krupuk kalau dibakar memang begitu. Untuk menghindari fitnah, saya mau beli krupuk sejenis yang belum digoreng. Nah, krupuk itu nanti akan saya goreng sendiri dengan minyak goreng murni. Nah, abis itu saya mau tes bakar lagi hehe… Kalau tidak terbakar, berarti positif bahwa krupuk di tempat kami bekerja mengandung plastik..
7 komentar
Comments feed for this article
24 April 2015 pada 11:28 am
yogieza
saia tak suka kerupuk, keripik singkong baru saia suka Bro 😀
24 April 2015 pada 11:33 am
arieslight
kripik singkong balado christine hakim dari padang saya suka bingiiits hihihi
11 Januari 2016 pada 8:27 am
tomcat s
Eh (ini sudah 2016), gimana hasil tes kerupuk yg digoreng sendiri? Share dong hasilnya, utk memantapkan bhw metode tes bakar itu (bisa mendekati) valid.
11 Januari 2016 pada 10:39 am
arieslight
haha.. iya nih, masih ngutang, kebiasaan kalau ke pasar nganter nyokap doang..oke deh, kapan2 nitip krupuk sejenis.. kalau krupuk udang takutnya beda, jadi kurang valid.. berarti yg model krupuk putih itu juga ya.. kalo ga ada krupuk mie yang kuning deh hehe..semoga bisa dalam 2 minggu ini Bro..
11 Januari 2016 pada 10:47 am
tomcat s
Ctrl+D dulu ah…., kapan-kapan jga mo ngikut tes bakar kerupuk, penasaran juga (apalagi ada teman yg barusan cerita begitu).
11 Januari 2016 pada 4:13 pm
arieslight
Kalau yang beli dan digoreng sendiri ikut terbakar, wah berabe nih hehe..btw beberapa rekan akhirnya tak peduli lagi dan kembali makan krupuk yang diperoleh dari penjual yang sama itu, walaupun dikiiit dibandingkan dulu, tapi ga tahaaaan hihihi
18 Januari 2016 pada 11:01 am
Minyak Goreng Campur Plastik? | Motorklassikku
[…] Krupuk Ikan, Makanan Khas Negara Maritim […]