You are currently browsing the category archive for the ‘Gebetan Baru’ category.

Nah, kita lanjut lagi dengan produk yang di Jerman dipasarkan oleh grup yang sama dengan yang memasarkan Lambretta, Benelli dan Royal Enfield di Jerman, Austria dan negara-negara Eropa lainnya.

Yup, jadi KSR Group asal Austria tak hanya membangkitkan Lambretta saja dari kubur, tetapi mereka juga membangkitkan merk Italia lainnya yang sudah lama menghembuskan nafas terakhir: Malaguti!

20190303_151309

KSR Group mengumumkan di EICMA tahun lalu, bahwa mereka sudah membeli merk Malaguti. Belum pernah dengar? Ya jangan berkecil hati, memang merknya tidak tenar, bahkan dibanding Benelli ataupun Laverda sekalipun. Tidak heran, sebab memang Malaguti tak punya motor berstatus legend. Mereka hanya membuat motor-motor kecil dan scooter. Awalnya, perusahaan yang didirikan tahun 1930 di San Lazzaro di Savena, dekat Bologna, didirikan sebagai perusahaan penjual dan bengkel sepeda. Mulai tahun 1949, pendirinya, Antonio Malaguti yang merupakan pembalap sepeda (ga pake motor ya..), membuat sepeda yang ditempeli mesin kecil. Dari situ menyusul lah motor kapasitas kecil dan akhirnya scooter…

 

20190303_151507

Malaguiti kini pun tak mengincar motor besar, kencang dan mahal. Mereka mengincar biker muda dan biker urban yang butuh motor dengan nilai ekonomis alias murah.

Meskipun murah, namanya anak muda tentu tak mau terlihat murahan. Makanya mereka juga mengandalkan desain yang baik. Namun, biar murah, mustahil lah masih dibuat di Eropa hihi.. Sama dengan Lambretta dan Benelli. KSR Group tak membuka ke publik, Malaguti mereka produksi di mana..

20190303_151432

Selain RST 125, Malaguiti juga punya varian supermoto (XSM 125) dan Cross (XTM 125) lho..tapi Blog Sesat yang waktu pameran lagi berpacu dengan waktu lebih tertarik ke RST 125 saja. Semuanya sih berbekal mesin 125cc yang sama. Tenaga pun mentok di 15 PS, ya biar sesuai regulasi untuk dapat SIM A1 alias SIM pemula pemotor di sini.

20190303_151358

Selain XSM 125, XTM 125 dan RST 125, ada juga varian naked bike (Monte Pro 125) dan enduro (Dune 125). Mesin 124cc 1 silinder 4 tak ini kabarnya dikembangkan oleh Aprilia.

20190303_151348

Kalau dilihat, memang RST 125 bisa dibilang saudraan dengan Aprilia RSV125 ya.. Kekarnya mirip lah.. Namun, kualitas mah jangan disamakan. Ya meskipun RST tak bisa dibilang murah.. sebab Lambretta yang baru dijual di Indonesia itu jauh lebih murah dibanding RST 125 yang dilego di 3999 Euro.

Soal performa, mesin 124cc bertenaga 15 PS @10750 rpm bisa dibilang lumayan. Namun, karena bobot kosongnya saja 140 Kg, tak perlulah berharap banyak hihi.. Dibilang irit juga tidak bisa, sebab butuh 3,3 liter per 100 Kmnya. Ya karena di Indonesia sudah ada Yamaha R15 V3, motor macam ini sekarang terlihat biasa saja… Menang spek tidak, menang material juga tidak..

20190303_151738

Yang menggiurkan sih rangkanya yang katanya alumunium, bukan pelat besi menjelma jadi deltabox hihi… Namun, kalau lihat kualitas bagian lainnya, ya besinya terlihat kasar..

20190303_151557

Bukan apa-apa… kalau ingat serbuan Mona zaman awal tahun 2000, ingat kan kualitas besinya yang mudah banget berkarat. Belum lagi metalurgi komponen mesinnya yang gimana gitu…

20190303_151618

Dilihat dari dekat, USD dan cakram floating  tidak bermerk… membuat makin kurang berminat untuk meminangnya.. Minimal kan kalau ada produsen jelasnya, kita sudah bisa menebak-nebak kualitasnya.. Minimal punya daya tahan yang lebih terjamin..

20190303_151322

Dengan sudah berdarah-darahnya kelas sport full fairing di Indonesia, Blog Sesat bisa memastikan, motor model beginian masa depannya suram di pasar motor Indonesia… Kalo 15 tahun lalu ya masih punya peluang lah.. Minerva copy cat CBR 150R aja bisa laris…

Lambretta akan segera masuk ke Indonesia dan meramaikan kelas skutik premium di Indonesia. Tentu ini jadi kabar gembira, sebab pilihan makin banyak dan siapa tahu harga Vespa bisa lebih kompetitif dengan adanya penantang yang sepertinya bisa lebih melawan dibandingkan Peugeot.

20190303_152036

Soal desain, ya selera sih.. Meskipun Blog Sesat lebih menjagokan Vespa, dan Peugeot masih terlihat lebih menarik.. Lambretta bukan selera semua orang. Namun Lambretta punya nama besar yang bisa saja membantunya. Kalau sebelum masuknya Lambretta baru ini ke Indonesia orang naik Vespa dianggap biasa kecuali dia nyebut 946 atau varian mahal lainnya), orang naik Lambretta cukup sebut merk saja, maka orang akan bilang wow dan mau lihat..

20190303_152116

Masalahnya, Lambretta sekarang kan bukan motor produksi Italia lagi.. Di Jerman, importirnya sih dari Austria dan mereka merahasiakan, scooter ini dibuat di mana.

20190303_152056

Soal detail, motor ini banyak juga aksen detailnya.. menarik lah.. walaupun menutur Blog Sesat tak punya wow effect seperti Peugeot Django. Lambretta lebih mengedepankan elegan dan wibawa.. Cukup pakai jass dan pede kelas dewa, maka pengendara bisa terlihat seperti calon Sultan..

20190303_152046

Kalau soal performance, hmmm jangan harap banyak ya. Tak akan lebih kencang dibandingkan modern Vespa Bro.. Entah soal kehandalan, kenyamanan dan efisiensi bahan bakarnya. Namun, buat boncenger akan lebih nyaman dibanding Vespa karena tidak ada tepong yang menggelembung ke luar dan memaksa boncenger Vespa lebih membuka kakinya.

20190303_152022

Dari informasi yang Blog Sesat dapatkan, harga Lambretta akan mulai di 44,5 juta! Seperti yang bisa dilihat dari detik.com:

Untuk pasar Indonesia sendiri, V200 ditawarkan di harga Rp 52,5 Juta (OTR Jakarta) dan Lambretta V125 dibanderol Rp 44,5 Juta, produk ini diimpor utuh dari Vietnam. “Pemesanan Lambretta resmi dibuka hari ini, dan siap mengaspal pada Agustus 2019,” ujar Marketing Manager PT SMI, Adrianus Donny.

https://oto.detik.com/motor/d-4521925/lambretta-resmi-mendarat-di-indonesia-harganya-mulai-dari-rp-445-juta

Nah, mari kita kulik, oke ga sih harga segitu?????

Nih, yang di Indonesia akan dijual seharga 44,5 juta, di Jerman dijual 3.499 Euro! Oke, sampai sini kesannya masih oke lah ya…

Namun, sebagai bahan pertimbangan, Suzuki GSX-125R dijual 4.690 Euro dan GSX-125S dijual 4.190 Euro.

Nah, di Indonesia kan harga GSX-150R hanya hampir 30 juta dan GSX-125S keyless di kitaran 26 juta. Harusnya sih Lambretta V125 bisa ada di kisaran antara 23 jutaan.. ya maksimal 30 jutaan lah karena dia diimport, sedangkan GSX mini kan buatan Pabrik Suzuki di Planet Lain hihi…

Gimana Bro? Oke ga harga Lambretta? Kurang menarik ya kalau pertimbangkan dari sisi harga… Ya tapi gengsi itu kan mahal wkwkwk… Dan ketidaktahuan juga kadang perlu “bayar mahal”. Kalau sudah cinta Lambretta ya apa boleh buat..cinta butuh pengorbanan kan wkwkwk…

20190303_152016

 

Dengar nama di judul, pasti ingatnya motor tua, ya begitulah kalau ditanyakan ke penggemar motor yang sedikit-sedikit tahu motor klassik. Sebenarnya bukan hanya motor sih, mereka juga pernah buat mobil, sebut saja Zündapp Janus.

Zündapp sendiri lebih dikenal sebagai produsen motor asal Nürnberg, Bavaria, Jerman. Namun, entah kenapa, belakangan ini saya sering jumpai sepedanya… Dan awal pekan lalu, ternyata seorang teman membeli sepeda Zündapp. Dengar-dengar sih harganya 400 Euro, lumayan mahal juga ya, tetapi untuk pasar Jerman, ya kelas menengah ke atas sedikit lah.. Beginilah tampilannya:

20190408_204004

20190408_203430

20190408_203419

20190408_203947

20190408_203934

Bagaimana rasanya? Ya enak sih.. Bobot juga sekira-kira saya tak sampai 15 Kg. Lebih berat mantan sepeda saya dulu hihi..

Dikayuh pun enteng, perpindahan gigi tidak berasa geredek-geredek hihi..mungkin sepeda sekarang gitu ya..maklum, saya sudah lama nian tak benar-benar main sepeda.

Teman sih menawarkan, pakai saja untuk menuruni tangga.. Saya bilang, ga ah, sayang wkwk.. Trauma juga dulu punya sepeda garpu depannya patah gara-gara sering saya pakai loncat2 di polisi tidur wkwk..

Gimana Bro? Minat ga? Wah, jadi penasaran juga sih, Zündapp masih produksi apa lagi sekarang dan bagaimana mereka bisa survive sampai sekarang, sebab sepengetahuan saya, Zündapp hanya ada motor klassiknya yang kecil-kecil.. namun, saya lagi sibuk, silahkan googling sendiri ya…

Lama penantian ingin melihat langsung sosok Katana yang kembali dipanggil arwahnya oleh Suzuki untuk mengisi segmen neoklassik mereka, keinginan Blog Sesat pun kesampaian juga di Motorräader Dortmund.

Motor yang rancangannya dulunya lahir dari tangan perancang otomotif legendaris Jerman, yang terbaru ini kalau tak salah sudah lahir oleh perancang asal negeri matahari terbit. Tentu doi harus mempertahankan karakter Katana sebisa mungkin dengan basis motor dan selera modern.

20190303_155637

Nah, bagaimana kesannya bertemu langsung motor yang bisa dibilang Suzuki GSX-S 1000 yang ganti baju ini? Hmmm.. Penantian memang panjang, dan Blog Sesat ngefans dengan Suzuki Katana jadul. Nah, ketemu Katana 2019, bisa dibilang ini motor memang tetap luar biasa secara desain dibanding motor lainnya di tahun 2018-2019.

20190303_155619

Namun, fakta bahwa ini sekedar motor ganti baju berbasis mesin yang cukup potensial, tetapi tidak luar biasa, ya jadi kurang greget. Okelah motornya akan sangat matang dan tahan banting plus parts sudah tersebar luas, tetapi nilai eksklusifitasnya bisa dibilang biasa…

20190303_155903

Motor 999cc bertenaga maksimum 150 PS dan bertorsi maksimum 108 PS untuk standar sekarang sudah masuk kategori motor biasa. Beda dengan kalau Suzuki memberinya mesin Hayabusa. Jadi, dari segi keganasan, Katana bukan motor untuk mengintimidasi moge 1000cc lainnya. Dia hanyalah motor “jinak” dengan desain sangar. Namun, di sinilah enaknya, doi bisa jadi teman untuk jangka panjang karena daya tahannya bagus. Durabilitas dan kehandalanlah yang ditawarkan Suzuki di sini, segi passion jadi nomor kesekian.. Namun, dibandingkan motor neoklassik Honda yakni Honda CB 1100 dan Kawasaki Z900, motor Suzuki Katana jelas lebih bertenaga dan lebih siap tempur… Kalau tujuannya mau tempur…

20190303_155612

Soal detail, ya bisa dibilang oke! Tapi versi yang banyak unsur merah-merahnya ini malah bikin Katana 2019 agak norak ya.. Dan jujur saja, motor ini begitu pertama Blog Sesat lihat, minat Blog Sesat menurun…

20190303_155708

Auranya di foto jauh lebih keluar dibanding meihat langsung! Mungkin ini karena pilihan warnanya yang banyak mengandalkan warna doff.. ga berster sama sekali. Kalau Blog Sesat sarankan, yang warna hitam justru lebih terlihat oke dibandingkan Katana 2019 silver ini. Beda cerita kalau yang siver diberi lengan ayun, frame dan mesin yang juga menonjolkan warna logamnya.. Dikasih warna hitam doff gitu malah membuatnya terlihat seperti motor hasil modifan dengan budget minim!

20190303_155447

Apalagi desain knalpotnya samimawon dengan GSX-S1000. Spatbor belakang pun yang memlih gaya kekinian agak gimana gitu..kebanyakan unsur plastik membuat Katana 2019 kurang klassik. Lebih tinggi unsur neonya, tetapi terlihat mewah juga tidak… Asli, mending ambil yang warna hitam sekalian.

20190303_155650

Soal posisi duduk, hmm enak kok. Motor memang besar, tetapi tak mengintimidasi ukurannya dengan tinggi agen kami yang sekitar 170 cm. Ukurannya enak, tidak membuat kita berasa naik gajah macam kalau nongkrong di atas Yamaha FZ-1 jadul. Motor ini tergolong motor yang dari posisi duduknya saja sudah membuat rider merasa akrab. Mungkin kalau Blog Sesat miliki, paling setangnya diganti yang pendekan sedikit, atau setang standar bagian ujung luarnya sedikit dibengkokkan ke bawah sekitar 3-5cm.

Bonus: Old Katana 250:

20190303_141900

Hingga saat artikel ini ditulis, Alvaro Bautista sudah menjuarai 7 races dengan finishnya pembalap pesaing berat almarhum Marco Simoncelli ini di posisi 1 pada race di Aragon. Dan lagi-lagi, pembalap lain ditinggal tak lagi sekebon, tetapi sekelurahan! Maklum, 15 detik Bro! Rea ga bisa diharepin ngejar.. Pembalap setim Bautista pun juga tak bisa mengimbangi, masih di belakang Rea tipis malah.

Okelah faktor pembalap sampai sejauh ini bisa dikatakan yang paling menentukan. Namun Ducati Panigale V4R yang diperkenalkan di Milan Motorshow 2018 lalu juga bisa dibilang motor luar biasa. Tenaganya bahkan lebih besar dibandingkan V4 Panigale biasa yang berkapasitas 1103cc meskipun kapasitasnya tturun tak lebih dari 1000cc supaya bisa berlaga di WSBK. Ini sudah bisa diduga sih.. sebab memang sudah tradisi Ducati mengeluarkan varian R. Dan sungguh sudah lama banget kan Ducati tak juara dunia WSBK. Seri Panigale selalu gagale sampai hari ini! Terakhir Juara dengan 1098R dengan Charlos Checa di 2011!

20190303_154628

Mendapatkan power lebih besar dengan kapasitas lebih kecil bukan hal mudah. Namun, itu bukannya tak diperhitungkan. Ducati bukan mengurangi diameter piston alias bore yang tetap 81 mm, tetapi memperpendek langkah alias strokenya menjadi 84,4 mm. Hasilnya, mesin V4R jadi berkapasitas 998cc saja. Rpm pun meningkat 2250 rpm dibandingkan V4 standar yang mentok di 13000 rpm saja.

20190303_154358

Mesin V4R dengan putaran maksimal 15.250rpm ini sanggup menghasilkan 221 PS dengan torsi maksimum 112 Nm di 11500 rpm. Komponen mesin yang dipakai pun lebih ringan dibandingkan V4 biasa. Setang seher 100 gramm lebih ringan, materialnya yang terbuat dari titan tentu lebih ringan daripada setang seher V4 yang dari baja. Roda gila alias roda gendeng aka fly wheel aka kruk as pun lebih ringan 1100 gramm. Piston alumunium pun hanya dibekali satu ring piston untuk kompresinya.

Dengan racing kit plus knalpot Akrapovic yang ditawarkan extra, tenaga 234 PS di 15500 rpm membuat pembelinya benar-benar tak perlu pusing-pusing lagi mendongkrak tenaga Panigale V4R!

20190303_154303

Lihat tampilan V4R, wah dijamin langsung terpana. Fairing terlihat lebih minimalis desainnya, jadi lebih keren dibandingkan V4 biasa. Memang terlihat lebih gemuk, inilah justru yang jelas-jelas jebolan Ducati Corse dari MotoGP. Winglet jelas-jelas jadi ciri V4R, bisa dibilang ini motor superbike modern yang punya winglet carbon bawaan.

Lubang di samping fairing lebih mengalirkan udara untuk pendinginan mesin. Buat pembalap, wind shield V4R pasti lebih disukai karena lebih tinggi dan bisa lebih efektif menepis angin ke atas helm pembalap.

20190303_154335

Soal suspensi, wah sudah Öhlins yang jelas-jelas memang sudah untuk keperluan balap, mekanis dan bisa disetting sesuka jidat: Die NPX 25/30 di depan dan TTX36 di buritan. Lengan ayun alumunium pun punya 4 posisi ketinggian dengan masing-masing perbedaan hingga 2mm! Rangka pun dibuat lebih kaku dibandingkan V4. Tanki V4R dibuat dari alumunium, sengaja banget ga dicat malah hihi..

Soal velg, pastinya tetap Marchesini yang dibuat dari alumunium yang diwarnai hitam.

20190303_154214

Soal elektronik, ya Ducati salah satu yang terdepan lah: Bosch–ABS yang bisa aktif sekalipun menikung, Wheelie- und Tractionscontrol, Slide Control, Power Launch, Quickshifter (naik-turun) dan engine brake control. Riding mode pun ada 3, Race, Sport dan Street.  Di Cockpit ada TFT-Display 5 inci. Motor pun sudah dilengkapi pit limiter dan lap timer.

20190303_154222

Soal handling, karakteristik dalam menikung dan mengerem, motor berbobot full tank 193 Kg full tank ini dipuji-puji. RUAAAAR BIASAAA. Bagi penggemar Ducati sendiri, V4R mengobati kerinduan pada kopling kering yang lama menjadi ciri khas Ducati. Keunggulannya ya minimal oli lebih bersih karena tak terkontaminasi kanvas kopling hihihi..

20190303_154205 Soal feedback, motor ini dikatakan yahud. Di kecepatan tinggi, winglet pun jelas bukan untuk gaya-gayaan. Tekanan ke bawah alias down force di 200 Km/jam bisa mencapai 16 Kg, di 270 Km/jam bahkan setara 30 Kg! Tak heran, pembalap bisa lebih pede karena roda depan lebih betah di aspal yang otomatis membuat handlingnya lebih ada di kecepatan tinggi.

Masih banyak sih keunggulannya.. tetapi Blog Sesat sudah ngantuk wkwk…tetap sesat, tetap semangat!

sumber:

https://www.motorradonline.de/supersportler/ducati-v4-r-2019-im-fahrbericht-sensationelle-superbike-basis/

Satu lagi motor yang sebenarnya mahal. limited, mainan para sultan, tetapi terlihat kurang mentereng karena dipamerkan tanpa panggung dan pencahayaan khusus: Suter Suter MMX 500. Siapa tak kenal Suter? Rumah tuning asal Swiss yang suka membuat bodi dan rangka plus swing arm motor sejak dulu dan kini makin tenar berkat Moto2 ini juga tak lupa serunya era GP500. Meskipun konsepnya motor prototipe GP500, bisa kita lihat kentalnya rupa motor Moto2 Suter di sini.

20190303_165800

Suter V4 Factory dengan mesin MMX 500 ini memang dibuat untuk para sultan berhati ksatria yang suka terbang. Bagaimana tidak, motor yang bobotnya lebih enteng dari motor 250cc di tanah airini  berbekal mesin V4 2 tak kapasitas 576cc bertenaga maksimum 186 HP dan bertorsi  setara motor superbike 1100cc 4 slinder V4 Ducati: 124 Nm!

20190303_165454

Masih kurang? Bisa ambil versi V4 Factory yang bertenaga 195 HP @ 11600 rpm. Tenaga segitu cukup untuk turun di ajang sekelas Isle of Man dan ga bakal malu-maluin! Namun, kurva tenaga tentu sudah tak sebengis zamannya motor GP 500 yang masih karburator. Mesin V4 80° ini dicangkokkan di rangka alumunium yang tentuna dilas hand made bikinan Suter. Hasilnya, 129 Kg saja. Jangan-jangan lebih berat motor 150cc sampeyan???

20190303_165520

Oh ya, motor ini diproduksi lebih banyak dibandingkan Ronax 500 kemarin yang dibuat 46 unit saja. Suter MMX500 diproduksi sebanyak 99 unit! Jelas lebih limited dibandingkan Desmosedici yang 1500 unit. Dengan kelangkaan plus teknologi dan nama besar Suter, pantas saja mereka pede membanderol motor ini seharga sekitar 112000 Euro, ya 12000 Euro lebih mahal dibandingkan Ronax 500 lah.

20190303_165447

Di pameran ini ada kontakna sih bagi yang berminat memesan motor ini. Namun, karena hasil rapat umum pemegang saham Blog Sesat tidak menyetujui pembelian motor ini, agen rahasia Blog Sesat pun urung bertanya-tanya lebih jauh…

Padahal sempat kepincut juga mau beli mesinnya saja yang berbobot 35 Kg ini. Tinggal dipasang di motor fairing 150cc biasa, dijamin bakal merajai Sentul Raya..sebut aja mau berapa meter wkwkwk… Ada juga mekanik bakal sibuk menurunkan tenaganya ketimbang terus mencari tenaga maksimal..

Judulnya abstrak banget ya? Yang satu di Indonesia, yang satu di Jerman, yang satu Kawasaki, yang satu BMW…

Ya kesannya ngacak, tetapi buat yang sudah paham motor pasti paham juga langsung arah judul ini ke mana.

20190303_144407

Salah satu fungsi ilmu itu adalah membantu manusia untuk memperoleh hasil maksimal sesuai dengan keadaan. Ini itu harus bisa kita perhitungkan, jangan nafsu, meskipun duitnya ada. Salah-salah, malah kelihatan kurang pengetahuan alias bodoh..

Dan inilah pentingnya sejenak meluangkan waktu untuk menelusuri jejak suatu motor. Kita perlu tahu juga, di negara lain, suatu motor itu dijual berapa sih. Nah, dari situ kita akan dapat gambaran, berlebihan tidaknya harga sebuah motor.

Misalnya, Kawasaki 250 SL murah atau tidak dengan harga 37,9 juta rupiah on the road Jakarta? Dibilang murah kalau dilihat kompetitornya ya murah. Begitu dilihat dengan motor serupa tapi tak sama, wah motor jomblo silinder ini ini ekonomis luar biasa!

20190303_144948

Kenapa ekonomis? Ya lihat saja harga motor ini di Jerman. Yang cuma 125 cc lagi! Harganya di 4995 Euro Bro! Ya kira-kira dengan kurs 1 Euro 16000 didapat Rp. 79.920.000 Bro! Nyaris 80 juta! Artinya dengan kapasitas hanya separuhnya, harganya malah 2 kalinya!

20190303_144918

Keterlaluan ya ini motor mahalnya di Jerman. Kenapa Blog Sesat bilang keterlaluan? Tahu Yamaha YZF-R125 yang keren itu kan? Namun, kini jadi terlihat makin biasa karena di Indonesia sudah hadirnya Yamaha R-15 dan Yamaha R25.

Yamaha YZF-R 125 2019 dibanderol 4995 Euro! Itu sudah dapat suspensi depan USD, swing arm banana dan ban belakang lebih lebar ukuran 140/70/17. Mahal kan si Ninja 125?

Mau lebih miris lagi? Bandingkan dengan BMW G310R yang kapasitasnya hampir 2,5 kalinya Ninja 125. Tenaga pun jelas 2 kali lipat lebih, yakni 34 PS, jauh di atas motor 125 cc Kawasaki yang hanya 15 PS.

Okelah made in India, tetapi yang namanya BMW ya BMW. Kualitas dan desain masih sangat mereka jaga, meskipun ada mnisnya juga. Nah, BMW G310 R di 2017 dibanderol 4750 Euro! Daaaaaan…harga 2019 4950 Euro saja! Artinya masih lebih murah dibandingkan motor 125cc Yamaha dan Kawasaki!

20190303_144936

Nah, sekarang yang nyesek yang beli BMW G310 R di Indonesia kan? Dengan perbandingan begitu, BMW G310R kalau ga kena pajak kapasitas mesinnya, bisa saja dibanderol 37jutaan!

Nyesek ga???

Ya harusnya ga nyesek sih..kan sultan… Kalau masih nyesek, berarti baru calon sultan wkwk….

Tahun lalu, Blog Sesat pernah menampilkan foto-foto ZX-10RR Rea tahun 2017 yang dipajang Kawasaki di ajang Motorraeder Dortmund. Nah, tahun ini, Blog Sesat ketemu lagi dengan motor pembalap yang 4 tahun berturut-turut menjadi juara dunia WSBK dan mulai menjadi legenda baru di ajang balap motor superbike massal ini.

Karena mirip-mirip, kami tampilkan dulu yang dari tahun lalu:

20180304_125839

Nah, ini dia ZX-10RR dari tahun ini, dipamerkan di lokasi yang persis sama dengan tahun lalu. Motornya sendiri pun beda tipis..Awalnya saya pikir, ini motor yang sama, maklum, tak terlalu perhatian dengan WSBK dan crew kami yang bertugas punya gangguan memori hehe.. Namun, ketika melihat knalpot dan di situ ada 4 kartu remi alias kartu yang biasa dipakai main 41 atau minuman atau cangkulan, baru deh sadar. Ini dia tampilan motor yang sekarang:

20190303_143725

Bentuknya bisa dibilang sama, tapi masih kelihatan lah liverynya beda: Kelihatan kan 4 kartu remi yang ditampilkan di silencer Akrapovic itu?

Nah, di sinilah letak kesalahan Kawasaki… Mereka bangga dengan 4 kemenangan Rea berturut-turut sebagai juara dunia WSBK. Ya, boleh saja sih.. lucunya ya karena mereka membanggakan dengan kartu remi. Kan kartu remi hanya ada 4 jenis, hati, wajik, waru dan sekop.. Nah, karena tak ada jenis yang ke-5, selesailah perjalanan juara dunia WSBK Kawasaki hihihi…

Mengharap joker? Lah, Jokernya malah Bautista kan..

Ya sudahlah.. Mungkin masuk seri di Eropa, Kawasaki bisa kembali memberikan perlawanan lebih baik. Meskipun berat, maklum, 2 seri awal, Bautista merajalela dengan sapu bersih podium tertinggi dan meninggalkan lawan-lawannya selapangan bola wkwk..

Kita nikmati saja si Ninjanya Rea yang keburu sesumbar setara Marquez..

Buktikan dulu lawan Bautista ya hihi…

20190303_144046

20190303_144054

20190303_144116

20190303_144106

20190303_143810

 

 

Untuk meningkatkan performa motor standar S1000RR, BMW tentu perlu menambah tenaga, mengurangi bobot dan meupgrade teknologinya.

Yang paling terlihat jelas dari S1000RR 2019 adalah ukurannya yang mungil. Bahkan di booth BMW, S1000RR ini terlihat paling kecil. Saya rasa, dibanding Ninja 250 mirip lah, bahkan jelas lebih kompak dan padat berisi.

Ya mengecilkan sosok motor merupakan cara termudah untuk mengurangi bobot kan. Apalagi BMW menginginkan, motor superbike Eropa yang tergolong ekonomis harganya ini makin mudah dikontrol.. Caranya ya dikecilkan saja hehe… Jadi jangan heran, motor superbike makin ke sini makin mengecil: Makin enteng, makin mudah dikendalikan..

20190303_145620

Secara total, versi standard alias versi termurahnya turun sampai 197 Kg saja. Kalau kurang ringan, bisa ambil M Paket dan beratnya fulltank 193,5 Kg saja. Bobot ringan pun dibekali dengan dapur pacu yang power puncaknya naik sampai 207 PS @13500 rpm dengan torsi 113 Nm @11000rpm, melonjak 8 PS dibandingkan versi sebelumnya.

20190303_145738

Bukan cuma kuat power atasnya saja. BMW mendengar keinginan penggemarnya yang mendambakan power bawah dan menengah seberisi dan semantap si single R alias S1000R, tetapi peak power tetap ala double R alias S1000RR. Nah, disinilah dipakai  BMW ShiftCam Technologie. Inilah yang Blog Sesat anggap fungsinya mirip VVA di R15 V3 hehe…

Jadi, di sekitar rpm 9000, kem masuknya bergeser dan terkunci pin yang membuat kem berprofil S1000RR mengisi putaran atasnya setelah putaran di bawah 9000 rpmnya profil kem ala S1000R yang beroperasi.

20190303_145828

Blog Sesat yang melihat langsung mesin S1000RR ini lumayan tercengang dengan ukurannya yang tergolong mungil. Yup, kecil Bro.. Mesin pun didesain sekompak mungkin. Dinamo stater terintegrasi di dalam mesin hingga bisa mereduksi jumlah gir starternya. Batang kem pun dilubangi oleh BMW demi mendapat bobot yang lebih ringan.

Namun, percuma semua keringanan itu..karena tetap saja harganya terlalu berat di kantong kami awak-awak redaksi Blog Sesat hiks..hiks.. Mungkin BMW Motorrad bersedia memberi keringanan??? Diskon 95% gitu lah wkwkwk… jadi 35 jutaan haha

 

Hari gini di kalangan pemoge kalau belum mainan bodi karbon, khalayak belum mengakuinya sebagai Sultan… Belum hedon lah..padahal sudah moge.. Nah motor kecil pun tak mau ketinggalan, hanya saja mayoritas main sticker karbon saja..

20190303_170018

Bodi bahan karbon memang tak hana sangar dan keren dilihat. Keentengannya plus kekuatannya membuat material ini jadi sesuatu yang tak bisa dilepaskan dari dunia balap level tinggi.

Buat pemakaian di jalanan, tenu tak ada larangan. Larangan hanya akan datang dari istri yang merasa kebutuhan hura-huranyapun masih perlu perhatian lebih.

Bagi mereka yang berduit dan bisa beli moge seratus jutaan, bodi karbon asli pun masih tergolong mahal. Artinya, kalau memang belum benar-benar sultan, melangkah ke modifikasi ini mempertaruhkan stabilitas keuangan negara.

20190303_170035

Tuh, untuk part karbon sekecil itu saja, perlu keluar duit 149 Euro! Ya boleh lah dibeli, toh bagian ini masih kebeli dan jarang rusak.

Beda dengan fairing kan.. Ga mungkin masang parts karbon ketengan doang, bisa-bisa diketawain kalau jadi sultan setengah-setengah. Namun, untuk dapat predikat sultan itu tidak mudah.. Okelah kebeli itu satu set full fairing. Terus suatu hari dipakai riding dan terjatuh menghindari keajaiban di jalanan ibukota. Berapa kira-kira biayanya? Perhatikan foto berikut ini di bodi Ducati Panigale V4S:

20190303_170025

Nah, anggap saja sisi kanan fairing karbon perlu diganti semuanya.. Untungnya, main karbon bisa beli ketengan.. Namun, harganya membuat calon sultan pun bisa ketawa meringis.. 279+569+599+369= 1816 Euro. Nah, Kalau 1 Euro 16000 rupiah, kita hitung jadi 1816 x 16000= 29.056.000, 00.

Itu baru harga barang, belum ongkos kirim, belum pajak, dan belum juga handel, footstep dan mungkin knalpot yang ikut kena imbas crash…

tersesat muter-muter

  • 2.501.536 x 1000 rpm

Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....

Telah Menyesatkan

hmmm

Follow Motorklassikku on WordPress.com