Salah satu peranti yang dicintai penggemar modifikasi, baik secara tampang maupun performa, adalah oil cooler. Peranti ini jelas-jelas membuat motor langsung tampil lebih gagah dan gahar layaknya moge akhir 80an-hingga awal 90an. Bahkan di beberapa motor besar saat ini, oil cooler saja dinilai cukup untuk mendinginkan mesin. Di pencinta motorsport, banyak malah yang mencari Gixxer di bawah tahun 1994 kalau tidak salah, sebab di bawah itu masih menggunakan oil cooler saja, belum radiator. Ada anggapan, mesin Gixxer yang ber-oil-cooler saja lebih bandel!

Di motor harian, sebaiknya diterapkan untuk motor harian yang memang sudah jadi “teman setia” kita, sebab modifikasi ini banyak yang menganggap sebagai modifikasi berat. Maksudnya, kalau distandardin lagi banyak yang harus diganti. Di Tiger saya misalnya, harus melubangi titik (yang memang sudah disiapkan dari pabriknya sana) di sebelah kanan mesin dan menanam nipel untuk dudukan selang oil cooler. Dari titik itu, oli memancur deras langsung dari pompa oli. Oli kemudian diteruskan selang yang ke oil cooler. Dari situ, oli didinginkan hembusan angin yang diterima oil cooler dan dilanjutkan ke lubang buang oil cooler. Di Tiger saya, oli yang sudah lebih dingin itu diluncurkan selang ke sebelah atas kem. Hasilnya, kepala silinder jadi adem dan kem lebih awet. Ketika saya bongkar, serasa kem tidak termakan, karena oli langsung menyiram kem. Padahal kem sudah kena gerinda (tune-up-mal-praktek.de). Barangkali ada sisi negatifnya juga menempatkan oli dari oil cooler langsung di atas kem, tetapi saya belum tahu.

Biaya untuk memasang oil cooler bisa dibilang tidak sedikit. Minimal Bro harus sediakan 350 ribu, itu kalau mau beli oil cooler sendiri dan pasang di bengkel murah. Oil cooler saya didapatkan dari teman, asalnya dari Toyota Crown kalau tidak salah, dia tebus 200 ribu. Biaya lainnya adalah untuk membeli nipel, bisa juga menggunakan nipel bekas dari selang rem yang sudah tidak terpakai. Nipel itu silahkan dipasang ke blog di tukang bubut. Untuk selang, cukup gunakan selang bensin bermutu bagus supaya awet, hanya 5-10 ribu per-meter. 1 meter saja cukup kok.

Kegunaan oil cooler tidak sebatas mendongkrak penampilan, tetapi pastinya sesuai namanya: bikin adem! Di Tiger, terasa saat bermacet-macet ria, panas mesin tidak lagi menyengat kaki.. Dibawa touring jauh pun mesin semakin anteng, otomatis juga menghemat bensin dan memperpanjang umur mesin. Selain itu, ada kegunaan lainnya yang suka luput dari perhatian. Dari pengalaman saya, oil cooler juga berfungsi laksana filter oli: Setiap 6 bulan oil cooler saya copot dan isi dengan bensin untuk membersihkannya. Setelah dikocok-kocok, bensin+sisa oli saya buang ke atas lantai, di situ terlihat gram besi mesin yang mengendap di dalam oil cooler. Oleh karena itu, terutama untuk yang motornya sudah berumur, rutinlah membersihkan oil cooler!

Kelemahan oil cooler hanyalah pemakaian oli yang lebih banyak. Di Tiger, saya tambahkan sekitar 200 mililiter. Sebenarnya tidak rugi juga sih, kan oli fresh yang melumasi motor jadi lebih banyak, otomatis mesin lebih terjaga keawetannya. Mungkin yang mengganggu adalah oli yang meler, tetapi itu hanya terjadi kalau pemasangan atau sambungan selang tidak benar. Sampai saat ini, selangnya sendiri di motor saya tidak bermasalah, awet Bro…

Bagaimana, tergiur dengan oil cooler? Kalau tidak mau repot, ya hubungi bengkel yang sudah biasa memasang dan menjual oil cooler khusus motor. Minimal harus sudah ada 500 ribuan di kantong. Kalau Ente mau yang bagus, bisa-bisa lebih dari 1 juta tuh….

Kalau mau modif sendiri, tentunya lebih hemat. Kalau saran saya sih, cari oil cooler di kampakan mobil. Sebaiknya tidak menggunakan bekas radiator. Bukan cuma terlalu besar, tetapi lubangnya relatif lebih kecil dan dalam melepaskan panas sepertinya lebih baik oil cooler…