You are currently browsing the monthly archive for Maret 2018.
Penjualan Gixxer 150 awalnya memang bikin Suzuki menggeliat dan mendobrak. Produk global ini memang beda, beda desainnya dan tenaganya jelas beda dengan kompetitornya yang sudah hadir sebelumnya, sebelum Yamaha meremajakan R15nya lho.. Faktor harga super ekonomis disinyalir memompa animo beli masyarakat terhadap motor yang masih terkencang diadu di lintasan lurus dalam keadaan standar di kelasnya..
Anehnya, segala keunggulan itu tak banyak mengusik kompetitornya. Honda dengan CBRnya tak terlalu terpengaruh. Yamaha dengan R15nya pun sudah kembali kuat. Apalagi R15 memang juara di lintasan. Nah, Gixxer mini ini harus bagaimana? Apakah Suzuki sudah puas dengan penjualan sekarang?
Pertanyaan ini yang bisa jawab ya Suzuki sendiri, apakah mereka sudah puas dengan pencapaian sekarang atau tidak. Perlu diingat, berhubung ini motor global, tentu mengubah model perlu dipikirkan lebih panjang. Atau bisa jadi khusus pasar Indonesia saja yang mendapatkan pembaruan, bukan hil yang mustahal..
Langkah Suzuki saat ini sudah lumayan sih dengan memberikan produk-produk after market original pabrikan. Namun, itu saja tampaknya minim efeknya. Mayoritas pasti menginginkan, ini motor dari sananya sudah lengkap. Untuk itu, facelift perlu dipikirkan. Bisa dicoba dengan livery baru yang lebih berani. Ya dilihat juga tentunya bagaimana penjualannya. Kalau soal performa sih, cukup lah ya.. tapiiii..
yup, ada tapinya! Ini motor memang standarnya bisa dibilang masih yang paling kencang, meskipun Yamaha R15 VVA menempel super ketat dan bisa dibilang berimbang.
Langkah Suzuki dengan menyelenggarakan OMR Gixxer memang sudah bagus. Namun, ketidakberdayaannya di ajang balap 150cc fairing nasional masih menjadi hutang besar! Jangankan podium, masuk 10 besar saja tidak bisa! Inilah PR besar Suzuki..
Dan rasanya Suzuki saat ini belum serius… Kenapa Blog Sesat bilang belum serius? Kalau dilihat, dulu Suzuki punya Om Chia.. lalu datang generasi selanjutnya Ibnu Sambodo.. Secara tim pun pernah besar bersinergi dengan AHRS. Nah, sekarang, Suzuki seperti tak punya pembalap dan master korek yang identik dengan Suzuki untuk generasi Gixxer!
Norton bisa dibilang pabrikan Inggris yang elit. Kalau dibandingkan dengan motor klassik Inggris lainnya, image Norton ada di lapisan atas.. YA agak susah juga sih mengatakan mana lapisan atas dan mana lapisan bawah, tergantung tipe juga. Namun, dengan motor produksinya macam Norton Manx dan Norton Commando, nama Norton jelas terangkat.Kalau posisinya dibandingkan Triumph, hmm, saya rasa posisi Norton sebagai produsen motor klassik masih di atasnya.. Ya perlu dicermati lebih lanjut tentunya dengan studi motor klassiknya dihargai berapa di pasaran. Prestasi di lomba balap motor tentu juga perlu diperhitungkan.
Saat ini sih, Triumph jelas lebih merupakan pabrikan besar. Line up Triumph jelas lebih lengkap, bahkan sepintas tak kalah lah dengan BMW dan Ducati. Norton yang agak megap-megap dalam penjualan. Mereka terlalu konsen ke motor spek atas.. Belum habis ngiler dengan hadirnya Norton Commando 961, Norton hadirkan Norton V4RRnya..
Nah, yang berikut ini edisi dibuang sayang.. Saya sudah foto-foto, tapi lupa mendokumentasikan ini tepatnya Norton apa.. Ya daripada dibuang, mending didokumentasikan di Blog Sesat. Barangkali ada yang tau?
Entah ini Norton apa. Kemungkinan besar sih Norton Commando, tetapi entah tahun berapa. Yang pasti, segenap karyawan Blog Sesat sepakat, ini bukan Norton Antivirus!
Motivasi merupakan sebuah hal yang penting untuk bisa melakukan suatu hal, apalagi jika hal itu membutuhkan segenap kemampuan dan dalam jangka waktu yang lama.
Kita sudah tau kalau Valentino Rossi bisa bertahan begitu lama bukan sebatas kemampuannya saja, tetapi memang karena membalap itu adalah motivasinya. Dan dia bisa bertahan lebih lama lagi karena dia juga menikmati urusan public relation, suatu hal yang membuat pembalap besar macam Casey Stoner terdepak dengan sendirinya karena ketidaksukaannya pada hal-hal macam ini.
Bagaimana dengan Marc? Dalam wawancara di acara dokumentasi itu, dia mengatakan sangat menyukai balap motor. Pembalap yang sudah sejak umur 4 tahun sudah main dirt track ini memang maniak balap motor terus.. Ketika pembalap lain di musim libur ingin liburan, dia malah inginnya naik motor terus haha..
Ketika ditanya, bagaimana masalah public relation.. Pembalap pemegang banyak rekord ini mengatakan dia bisa menerimanya dan memahami itu sebagai bagian dari pekerjaannya. Ya, kalau dilihat, memang terlihat doi begitu menikmati urusan public relation ya.. Nah, pas jawab pertanyaan ini, tayangannya menampilkan gambar ini hihi..
Siapa tak kenal blogger motor yang satu ini? Saya rasa sudah tak perlu dijelaskan siapa kan.. Monggo dikunjungi:https: //7leopold7.com/
Blognya menampilkan artikel yang menarik, benar-benar dipikirkan, dan sering memberikan info baru yang belum tersebar menjadi kabar main stream. Manteb deh, bukan sebatas kumpulan berita dari medsos yang hanya heboh sebentar dan semua punya akses ke situ…
Sayangnya, media motor nasional berita onlinenya kebanyakan isi-isi medsos yang tak butuh banyak pikir panjang dan melakukan liputan khusus.. Tau kan media yang saya maksud? Cemas ya kalau lihat isi media online motor yang berskala nasional itu, makin hari isinya makin sebatas berita medsos.. Memang jadi lebih sering update, ya money oriented banget….Hasilnya, baca itu media hanya untuk cari hiburan, secara ilmu terlalu minim.. Apalagi secara bahasa, cukup sering tak karu-karuan isinya… Kesannya meremehkan pembaca dan jadi wartawan pun cukup pakai smartphone saja juga bisa.. Bahkan satu artikel ecek-ecek paling makan waktu lima menit saja!
Begitu juga artikel ini, bikinnya tidak banyak dipikirkan, nyaris tak ada benang merahnya pula haha..awalnya bahas apa, akhirnya bahas apa…
Oke, kita lanjutkan lain waktu..
Perjalanan panjang membutuhkan istirahat. Berhenti sebentar untuk keselamatan perjalanan ke depannya. Rapat direksi Blog Sesat pun memutuskan berhenti sebentar dan fokus prioritas ke kewajiban dulu. InsyaAllah akan update artikel lagi pekan depan atau dua pekan mendatang, entahlah… Kalau tak dibatasi gini, maunya update artikel terus hihi.. Namun, kalau berisiko mengorbankan kewajiban tentu tidak baik… Apalagi kalau gelap sudah menjelang, maksudnya deadline mendekat hihi… Ini fase justru merupakan fase yang “indah”, karena begitu semua selesai, rasanya itu menyenangkan dan melegakan sekali kan..
Kalau ada umur panjang, kita bersua lagi.. Tetap sesat, tetap semangat!
Motor yang bakal disebut namanya pertama kali ketika harus dijadikan pertanyaan dalam angket: Sebutkan 1 motor 6 silinder, tergolong motor klassik yang lumayan harganya. Sebenarnya harganya bisa dibilang murah sih kalau dibandingkan dengan BMW klassik single silinder. Harga BMW R25 bisa lebih tinggi Bro!
Blog Sesat melihatanya bukan cuma masalah kelangkaan dan tuanya tahun, tetapi juga masalah originalitas. Jumlah CBX tidak original kemungkinan lebih banyak ketimbang R25 tak original. Belum lagi kalau diingat biaya perawatan yang jelas bakal berlipat-lipat. Coba, R25 klepnya 2, CBX 1000 kelpnya 24 haha.. Dan kalau kenapa-kenapa, betulinnya ke bengkel lah.. Beda dengan BMW single klassik yang sederhana dan banyak yang bisa mengerjakan sendiri.
Kembali ke masalah modif. Ini contoh modifikasi CBX 1000:
Gimana Bro? Keren? Atau malah ngerusak?
Mungkin awalnya pas dimodifikasi keren ya, membuat motor terlihat lebih segar.. Namun, sekarang motor-motor yang kena sentuhan modif malah jatuh nilainya.. Ya memang sih kaki-kakinya jadi lebih kekar, tapi unsur klassiknya hilang.. Lagipula moge diganti kaki moge modern buat orang sini mah ibarat kita ngelihat Thunder 250 diganti kaki GSX 150! Malah rusak konsep dan keklassikannya..
Tak heran, Booth yang penuh CBX 1000 modif ini hanya dilewati saja dan nyaris tak ada yang berhenti lama dan foto-foto di sini…
Kata yang tersesat