You are currently browsing the monthly archive for Mei 2011.

Jorge Lorenzo will um jeden Preis aggressives Fahren verhindern

Aksi Simoncelli bisa jadi berbuntut panjang, sebab tindakannya terhadap Pedrosa bisa menjadi borok yang siap diungkit-ungkit dan dijadikan contoh manuver yang terlalu agresif dan membahayakan, bahkan bisa saja berakibat fatal dan mengakhiri karier balap seseorang.

Jorge Lorenzo yang sejak sebelum kejadian sudah terlibat perang dingin dengan Simoncelli kini mengakui, dirinya akan berusaha sebisa mungkin menghindari gaya balap over agresif dan menghindari duel-duel yang berpotensi besar menimbulkan kontak.

Lorenzo pun semakin bereaksi menanggapi pimpinan race, Paul Butler yang menyatakan bahwa balap motor adalah olahraga kontak yang bisa menghadirkan aksi-aksi dimana kontak antar pembalap tidak bisa dihindari. Menurut Butler, pimpinan balaplah yang berwenang menentukan, apakah suatu manuver layak dihukum atau tidak.

Dari sisi penyelenggara MotoGP, menentukan, apakah manuver berbahaya atau tidak tentunya sangat sulit, sebab konsekuensinya besar. Bisa jadi kalau sedikit-sedikit pembalap dapat peringatan, MotoGP menjadi olahraga yang terlalu “sopan” yang pastinya bikin penonton ngantuk dan tidak berdebar-debar. Salah-salah greget hilang dan duit pastinya semakin banyak yang melayang…

Lorenzo sendiri melawan pendapat Butler yang menyebutkan MotoGP sebagai olahraga “kontak”. Menurut juara dunia tahun lalu ini, MotoGP bukan olahraga “kontak”. Doi kembali menekankan, kalau sampai ada aksi “kotor” di trek yang tidak ditindak komisi balap, maka dirinya akan mundur! Oups…

Lorenzo menekankan, yang menang balap itu ya yang menang yang cerdas, tercepat dan terbaik set upnya, bukan seperti dalam olahraga bela diri yang memenangkan atlet yang paling banyak menimbulkan “kerusakan”. Wah, kalau sampai Lorenzo mundur (nggak mungkin deh kayanya-red), Yamaha harus bergantung pada siapa lagi nih??? Dah, tarik aja Simoncelli taon depan dengan segala cara! Pastinya sih tidak bisa satu tim dengan Lorenzo hihihi…

 

 

Yup, memang sih bebek dengan sayap 3D membuat penampilan lebih gagah dan montok. Tidak hanya di bebek, di motor laki pun juga demikian. Motor laki, matic dan bebek seakan wajib punya body sexy untuk menarik minat calon pembeli.. ya hukum alam sih.. sebagai cowok pasti melihat dari luarnya terus kan.. Radar alami dijamin bekerja langsung mencari yang 3D, bukan yang tipis kering..

Zaman dulu pun body begitu menentukan, tetapi kalau sampai melupakan performa mesin, ya ujung-ujungnya kebanting deh.. Apalagi kalau motor harganya tidak sebanding dengan power mesinnya, alias keren dan gede badan doang. Ini contohnya:

Großer Erfolg war der Vogue des Herstellers Velocette aus Birmingham nicht beschieden: Zu teuer und zu langsam, lautete das Urteil der Käufer. Der wassergekühlte Boxermotor mit 192 ccm steckte in einer Glasfaser-Karosserie mit integrierten Koffern und Beinschildern.

Motor ini adalah produk Velocette asal Birmingham, Inggris. Velocette sendiri terkenal sebagai produsen motor kencang! Namun, kali ini Velocette seakan melupakan kekuatan mereka di bidang power mesin. Motor baru bermesin boxer plus radiator ini hanya dibekali kapasitas 192 cc. Ya loyo lah yaw…….. Apalagi bodi full fiber dengan bagasi integral alias tidak bisa dilepas ini membuat si motor yang sebenarnya punya desain mewah bin elegan ini jadi tidak beda jauh kecepatannya dengan odong-odong! Belum lagi Velocette minta harga yang menurut konsumen terlalu mahal. Akibatnya ya nggak laku! Terlalu Mahal sekaligus terlalu Loyo, ya kelaut aja deh…

btw, ada juga yah yang masih berani ngikutin gayanya.. …tapi terlalu mahal akibat kecanggihan dan body mewahnya plus terlalu loyo karena dikasih mesin kapasitasnya kekecilan untuk ukuran bodynya..motor apakah itu???????????

pissss ah……… kabooooooooooooooooorrrrrrrrrr

Dulu kita sempat mengulik Yamaha R7, salah satu motorsport terindah dan eksotis sekaligus extrem. Sebagai seri R Yamaha, R7 dibekali tenaga beringas dan teknologi extra canggih sebab bertugas untuk menggempur arena WSBK yang waktu itu masih 750 cc untuk motor 4 silinder.

Jauh, bahkan jauuuuuuuuuuh sebelum Yamaha R7 lahir, sudah ada R7 lho. Yup, di BMW, R-series memang sudah hadir sejak Indonesia belum merdeka. KAlau banyak orang beranggapan, bahwa Indonesia negri ajaib dikarenakan ada saja yang menyimpan motor kategori “ajaib”, rasanya tidak ada yang menyimpan BMW R7 di tanah air. Maklum, doi bukan motor massal. Motor asal tahun 1930 ini baru menjadi motor konsep. Presentasi intern BMW akhirnya tidak menyetujui diproduksinya BMW R7 menjadi motor massal. NAh, sekarang, silahkan nikmati desainnya yang extra elegant.. Terutama rangka monococquenya yang memanjang hingga ke roda belakang..

Außer Konkurrenz wurde beim Concorso d'Eleganza der Prototyp R7 von BMW gezeigt. Das Motorrad mit seinem innovativen Monococque-Rahmen und dem Motor/Getriebeblock unten war ganz im Art Déco-Stil gehalten, der dem Zeitgeist der 30er-Jahre entsprach. Nach einer internen Präsentation entschied BMW jedoch, das Motorrad nicht zu bauen.

Kalau mau lihat motor klassik eksotis lainnya, silahkan lihat langsung kesini:

http://www.motorradonline.de/de/foto-shows/klassiker/motorrad-oldtimer-fotos-vom-concorso-deleganza/371713#11

Membaca judul di atas, dipastikan banyak yang bertanya-tanya dan penasaran, bagaimana mungkin sepeda motor tanpa setang bisa dibilang layak jalan, apalagi kalau motor itu bermesin 4 silinder inline yang biasanya sih bermesin beringas. Apakah motor itu sangat canggih dan melangkahi teknologi di zamannya? Ya memang canggih untuk zamannya, tetapi untuk ukuran zaman sekarang sih biasa, bahkan termasuk teknologi uzur.  Silahkan lihat sendiri deh wujud motornya:

Einen Mix aus Auto und Motorrad stellte die originelle Wilkinson Touring Auto Cycle von 1910 dar. Der englische Hersteller Wilkinson, heute noch bekannt für seine Rasierklingen, bot den Vierzylinder mit 676 ccm je nach Kundenwunsch mit Lenkrad oder Motorradlenker an. Technisch gab sich das Fahrzeug mit Hinterradfederung und Drei-Gang-Schaltung innovativ, kam bei den Kunden aber dennoch nicht an. Wilkinson gab die Motorradproduktion bereits 1914 auf.

Tuh kan, saya tidak bohong…

Motor yang seperti gabungan motor ini diproduksi produsen asal Inggris, yakni Wilkinson. Motor Wilkinson Touring Auto Cycle ini kelahiran 1910 lho! Pada zaman itu, sang produsen pun sudah menawarkan ke calon pembeli, mau pakai setang motor, atau setir mobil hihihi…

Sayang dikabarkan tidak ada motor ajib 676 cc dengan inovasi suspensi belakang ini  sampai ke tangan pembeli. Wilkinson cabut dari dunia otomotif di tahun 1914. Saat ini orang masih mengenal merk Wilkinson, hanya saja mereka lebih dikenal sebagai produsen pisau cukur…

Valentino Rossi brachte viel Wissen mit zu Ducati

Hadirnya Valentino Rossi di sebelum dimulainya tahun ini banyak menimbulkan prediksi-prediksi, terlebih lagi kalau orang membandingkannya dengan Melandri yang karier balapnya malah terjun bebas menunggangi motor yang diharapkan membawanya jadi juara MotoGP.

Kita dulu pernah membahas, kalau Melandri mengeluh, bahwa Ducati kebal diprotes dan kegagalan dituding Ducati ada di diri Melandri. Hal ini pun kembali mencuat kalau mengetahui kritik Burgess kepada Ducati, bahwa Ducati tidak mempelajari benar kesalahan mereka dan lebih menuding faktor pembalap dan nasib, seandainya mereka kalah. Namun, hadirnya Rossi, sesuai juga dengan prediksi Melandri, kalau Rossi punya bargaining position yang kuat.

Sejak akhir tahun lalu, Ducati untungnya sangat giat bekerja. Rossi hanya sempat beberapa kali mencoba GP10 (apa sudah GP11 ya?) dan memberikan input, selebihnya Ducati sendiri yang melakukan test dan pengerjaan. Baru ketika musim ini kembali berjalan, Rossi bisa sedikit-sedikit menggali potensi terbaik GP11.

Guareschi sendiri sangat senang atas podium Rossi di Lemans lalu dan kehadiran the Doctor di musim ini. Menurutnya, Rossi membawa pengetahuan penting dan seabrek bagi Ducati. Rossi dinilainya bisa sensitif dan berbicara pada motor, baru setelah itu ia menyampaikannya ke tukang insinyur dan para mekanik. Dengan adanya Rossi, development motor lebih terarah dan pasti, hasilnya ya podium lalu itu… Itu hasil dari paket elektronik dan rombakan rangka serat karbon polesan Rossi. Selain itu, Ducati juga memakai mesin baru dengan kruk as yang lebih berat. Tak heran akselerasi motor di putaran atas tidak terlalu ganas, rupanya memang Ducati ingin mengejar kekalahan akselerasi motor saat rpm bawah dan tengah yang menentukan laju motor saat berakselerasi di dan saat keluar tikungan.

Kemampuan Rossi berbicara dengan motor, menganalisis dan merasakan dengan tepat plus kemampuannya menjelaskan dengan tepat pula ke tukang insinyur, menjadikan Ducati semakin kuat! Tinggal tunggu waktu saja lah sampai Rossi jadi pelanggan Podium dan sesekali finish terdepan di musim ini.

Wie schon in Jerez testet Valentino Rossi nun erneut die 2012er Maschine

Hari kamis lalu pun Rossi sudah kembali ke atas sadel GP12 di bawah sinar mentari Toskana, di sirkuit Mugello yang tahun lalu menghentikan kariernya beberapa waktu. Hari itu menjadi hari ketiga dari 8 hari test yang diperbolehkan untuk motor tahun 2012, wah dikit amat ya???? Dua hari lainnya sudah dilahap Rossi di Jerez lalu. Kabarnya, di Mugello ini, Ducati juga menurunkan Superbike anyarnya yang siap mengaspal tahun depan. Ducati menyiapkan 2 versi, yakni superbike dan superstock. Namun, Rossi disinyalir hanya mengetest GP 12 saja.

Test yang dipimpin direktur teknik, Filippo Preziosi sendiri berlangsung lancar. Rossi merasa sangat senang, sebab selain cuaca bagus dan motor juga yahud, Mugello baru saja diaspal ulang. Rossi bahkan memuji hasil karya para pekerja yang menurutnya sukses berat. Grip di Mugello sangat baik dan beberapa lubang kecil di sirkuit yang Rossi hafal sudah tidak terlihat lagi. Wah, pembalap tingkat dunia memang bukan harus hafal sirkuit saja, keadaan aspalnya pun juga harus ikut di save di memory tuh..

Preziosi mengatakan, dirinya senang bekerjasama dengan Rossi, meskipun merasa aneh juga, sebab beberapa tahun terakhir mereka bertemu di sirkuit sebagai rival… Dengan hadirnya Rossi, pengembangan komponen baru dirasa jauh lebih mudah! Nah, artinya, bayar Rossi bukan cuma bayar pembalap jago plus papan iklan terbaik seMotoGP, tetapi juga ilmuwan riset dan development motor. Nah, silahkan deh dihitung-hitung lagi, gajinya Rossi kemahalan apa tidak….

Husqvarna 900 Zeichnung

Spesialis motor trail Husqvarna siap menyambut tahun 2012 dengan langkah baru, yakni dengan menghadirkan motor berkapasitas besar, yakni 900 cc, tergolong besar untuk pabrikan ini, dan kalau saya tidak salah, inilah motor mereka dengan kapasitas terbesar.

Langkah awal untuk menggaet perhatian bikers pun sudah mereka tempuh. Husqvarna sudah membocorkan desain motor yang mereka labeli “funbike” ini. Namanya funbike yang harus fun, pokoknya memang buat happy2 dan seru2an. Tenaganya pun diklaim akan tembus 100 PS. Asyik tuk untuk motor yang rasanya bakal ringan dan simple itu.

Husqvarna Zweizylinder 900 cm³ Motor

Husqvarna yang sebenarnya sudah dicaplok BMW itu kini semakin menyasar ke motor lintasan aspal. Dengan turun tangannya designer BMW, bos Husqvarna yang berkebangsaan Jerman dan direktur pengembangan mesin motor BMW, Husqvarna 900 dijamin menjadi karya yang layak dinantikan.

Mesin yang akan dipakai nantinya adalah mesin BMW F800. Mesin 2 silinder itu tentunya dimodif untuk mendapatkan power lebih dari 100 PS. Mesin F800 sendiri hanya dirancang menghasilkan 85 PS. Wah, lumayan berat juga tuh berarti perombakan silinder headnya nanti. Minimal ya kapasitasnya tentu akan naik jadi sekitar 900 cc. Well, awal tahun 2012 nanti kabarnya ni motor harus sudah siap saji di dealer lho… HAyo..nabung… ane sih nyerah sajalah huhuhuhu

Kemunculan TVS Tormax 150 lumayan bikin geger dunia perbebekan. Kapasitas 150 ccnya membuat sebagian kalangan kurang berpengalaman langsung mensejejerkan dengan Satria 150. Namun, setelah melihat teknologinya SOHC, tentulah tidak berjaban dengan DOHC di track panjang. Namun, di perkotaan, secara torsi boleh diadu sama Satria FU. Dari penampilannya saja sih sudah oke, cakram dan velg langsung mengingatkan ke Satria FU dipadu gaya Kawasaki. LEbih seru lagi di buritan, sebab cakram belakang, monoshock dan lengan ayunnya benar-benar memuaskan penggemar gaya racing. Andai saja keluar dengan warna hijau, jangan kaget kalau tiba-tiba ada yang mengubah hijaunya jadi ala Kawasaki dan melabelinya Kawasaki, toh gayanya memang ada warna Kawasakinya.

Nilai plus lain di Tormax adalah teknologinya. Spidometer canggih full digital tentunya semakin memuaskan kebutuhan pencinta racing style. BElum lagi teknologi knalpot yang punya dua lubang buang itu dan bisa ditutup salah satu lubangnya untuk mengubah karakter motor dan suaranya, ya ibarat ganti knalpot racing tanpa harus repot bongkar pasang. Praktis abis, cukup menggerakkan jempol kiri saja…

Desain knalpot dengan dua lubang ini mengingatkan pada moncong knalpot CBR 1000 RR yang dikenal yahud torsinya dan tetap galak di putaran atas. Salah satu rahasianya ya dua lubang knalpot ini…

TVS tampaknya paham benar membaca gejolak pengharaman knalpot racing di banyak kota di Indonesia. Tak heran, knalpot dirancang siap racing! Lihat saja ukuran lubangnya yang besar, wong satu lubangnya saja sudah tergolong besar laksana motor 200 cc kan… Nah, ini ada satu lagi…

Well, kembali ke judul… Aku suka Anunya, artinya ada yang kusuka, ada yang tidak..

Yang kusuka:

Kapasitas mesin pastinya! Dan otomatis juga powernya! Secara Torsi, Tormax kalah tipis dari Satria FU, tetapi unggul telak dari New Jupiter MX, apalagi dari Honda CS1. Secara Horsepower pun posisinya masih diatas MX dan sedikit di atas CS-1, tetapi masih jauh lah dibandingkan Satria FU.

Faktor yang kusuka lainnya adalah harga. Dari ketiga bebek gokil pesaingnya, Tormax yang paling ekonomis, apalagi kalau dibandingkan Satria FU, lumayan nendang tuh 4 jutaan…

Faktor positif lainnya tentunya teknologi knalpot, spidometer plus kaki-kaki, terutama lengan ayunnya yang sterk layaknya motor balap exotis saja.

Yang Tidak kusuka:

Desainnya keramean, kebanyakan garis nggak perlu…

cat-strippingnya juga keramean….

Spido full digital, sebenarnya positif2 aja, apalagi untuk meraih gelar motor hi-tech, tetapi daya tahannya dan kekuatan tahan bantingnya masih ane ragukan, belum lagi masalah kejelasan dan keterbacaan yang menurut saya masih lebih enak yang analog. Solusinya mungkin dengan kombinasi analog-digital.

Yang Kumau…

Tormax sudah tepat hadirnya dan menjadi cerminan, betapa TVS pandai membaca kebutuhan bikers tanah air. Motor bebek murah bertenaga besar dengan fitur canggih dipenuhi oleh Tormax 150, sebuah langkah mengambil kesempatan dan menghindari pertempuran berdarah-darah di kelas 110 dan 125 cc.

Blog Sesat melihat ada celah lain yang belum dimasuki bebek manapun, yakni gaya retro klassik. Di Matic, sesuai dengan ramalan Ki Gede Anue, Scoopy sebagai satu-satunya pengusung gaya retro klassik nan manis berhasil memetik peluang ini. Dan sebagai satu-satunya yang membidik celah itu, tidak heran Scoopy panen akibat tak perlu berbagi jatah kue penjualan.

Nah, belajar dari situ, ada baiknya TVS mulai mempertimbangkan mengeluarkan Tormax versi retro klassiknya. JAdi, mesin dan rangka sama plek, sedangkan yang lainnya bergaya klassik, baik dari kaki-kaki, spidometer, body dan lampu-lampunya. Bebek klassik berbobot ringan dengan mesin torsi yahud 150 cc dijamin Ki Gede Anue bisa membuat peta perbebekan tanah air berubah! Nih buat inspirasi:

Sebagian besar bikers tanah air pasti mendambakan memiliki motor besar dan bisa menaikinya di waktu senggang. Namun, dengan segala karakternya dan imagenya di masyarakat, bisa saja moge itu malah “menguasai” penunggangnya dan mengubahnya menjadi seorang “monster jalanan”. Ingat soal artikel motor monster energy dulu kan?

Power besarnya bisa menaikkan adrenalin dan membuat pengendaranya secara tak sadar menggeber melebihi batas normal. Power besarnya pun bisa memancing kesombongan si rider sehingga kadang ada perasaan tidak rela disalip motor yang lebih kecil. Suaranya yang mantab dan merdu ditelinga dan serasa berdetak di jantung pun bisa membuat pengendaranya secara tidak sadar jadi doyan mainin gas. Untuk minta jalan pun, gas jadi sering menggantikan posisi klakson. Sadar tak sadar, suara besar dan power besar moge bisa dirasakan pengguna jalan lain sebagai bentuk intimidasi yang tidak terlalu terasa kalau yang melakukan itu motor kecil. Bro sendiri tentu merasa risih kalau ada motor dibelakang berknalpot racing bersuara besar doyan mainin gas kan…

Dengan karakter moge dan image di masyarakat yang demikian itulah sebenarnya seorang pengendara moge harus lebih sopan dibandingkan ketika mengendarai motor kecil di jalan umum… Ya, itu kalau tidak mau dicap arogan.. Toh memang banyak juga orang yang naik moge untuk pamer, gagah-gagahan dan doyan mengintimidasi pengguna jalan lain..

Die Prognosen für die 2012er-Ducati klingen optimistisch

Tahun ini memang Ducati masih keteteran. Pabrikan Italia ini masih terlalu tergantung pembalap untuk bisa memperoleh posisi terhormat dalam balap GP. Sejak era Stoner, dan kini Rossi, pembalap lah yang menjadi faktor yang sangat menentukan, bukan motornya yang hebat dibandingkan para kontestan lainnya. Yup, sudah sejak awal partisipasi di MotoGP, Ducati dikenal sangat sulit ditaklukkan dan bisa dibawa dengan nyaman tanpa kuatir ketika motor harus digeber di batas kemampuannya.

Namun, itu cerita tampaknya hanya akan sampai di tahun ini saja. Tahun depan, motor racikan Rossi dan Burgess lah yang akan tampil, dan ini sudah terbukti di tahun 2004 lalu, bagaimana M1 racikan keduanya bisa tampil terdepan dengan berbekal handling yang baik. Saat itu sebenarnya Rossi dan Burgess ditawari 3 tipe mesin oleh Furusawa, dan yang dipilih duet maut abadi ini bukannya mesin dengan peak power terbaik, melainkan mesin dengan power delivery terbaik, yakni power yang penyaluran tenaganya mantabs dari putaran bawah dan kurva tenaganya stabil meningkat, jadi bukan yang kadang meledak-ledak, tetapi stagnan dan power bandnya sempit. Mesin berkarakter itu dan rangka Yamaha yang terkenal solid nan lincah pun berhasil menaklukkan kontestan lainnya yang terkenal berpower besar.

Sayang di tahun 2006 M1 yang diserang chattering di front end yang membuat Hayden akhirnya bisa jadi juara dunia. Di tahun 2007 yang menurunkan kapasitas mesin jadi 800 cc membuat motor menjadi lebih sulit dikendalikan dan extrem. Putaran mesin pun meningkat dibandingkan M1 990 cc hingga 2000 rpm lebih tinggi. Belum lagi power Ducati yang paling besar dan bakat Stoner bersatu, tak heran Yamaha dan Rossi gagal maning di tahun ini.

Tahun 2008 semua berubah. Dengan pengembangan elektronik pesat di M1 dan teratasinya problem chattering di front end sejak akhir 2006 membuat M1 semakin mudah dikendarai. Digunakannya katup pneumatic pun membuat M1 semakin aman dan nyaman berkitir di putaran mesin extra tinggi. Hasilnya, stabilitas di tikungan, keluar tikungan plus power memadai di track lurus=Juara Dunia! Tahun 2009 pun begitu, 2010 pun berlanjut, hanya saja melalui Lorenzo, sebab Valentino harus patah kaki di negaranya sendiri.

Bagaimana dengan Yamaha kini? Nah, kan Lorenzo dulu pernah merengek minta diberikan kepercayaan membangun motor.. nah Ente lihat sendiri hasilnya tahun ini kan.. Dan akan lebih jelas lagi tahun depan, dimana istilahnya yang 1000 cc itu sudah semakin besar jaraknya dari sisa-sisa sentuhan Rossi+Burgess.

Sekarang beralih ke Ducati…

Tahun ini kurang menggigit? Wajar… disamping barang baru, Rossi juga cedera. Belum lagi karakter Ducati berkebalikan dari M1 saat 2004 lalu, dimana handling sudah oke, hanya powernya kere.

Rossi adalah tipe pembalap yang sangat mementingkan handling. Tahun 2006 di atas M1, doi sering jatuh akibat chattering yang membuat motor ketika direm jadi tidak bisa dikendalikan. Padahal jurus menyodok dari dalam di tikungan menjadi jurus Kameha-mehanya Rossi!

Desmosedici GP 11 kembali menunjukkan, betapa handling, bukannya power yang paling penting untuk menguras potensi motor, terlebih lagi oleh Rossi. Rossi dan Burgess plus Ducati pun menyatakan, saat ini hanya bisa moles dikit-dikit dan mencari yang terbaik dari potensi GP 11.

Nah, baru di GP 12 1000 cc inilah racikan Rossi-Burgess yang dikenal rider friendly itu akan hadir. Test lalu pun sudah menunjukkan hasil positiv. Rossi dan Hayden sudah sangat senang dan merasa nyaman dengan GP 12. Akselerasi dari putaran bawahnya mantabs, traksi pun saat berakselerasi yahud. Diajak mengerem habis-habisan pun juga anteng… Nah, siap-siap deh pembalap Ducati tahun 2012 nanti menikmati mahakarya Rossi+Burgess yang memang (biasanya dari yang sudah-sudah) rider friendly itu…

Kalau sudah begini, siap-siap pabrikan lain ketar-ketir, terutama Yamaha yang sepertinya jadi terlalu tergantung Lorenzo untuk menang… Bagaimana dengan Suzuki? Wah..marilah kita berdoa semoga pabrikan dari Hamamatsu ini siap di tahun depan dengan 2 pembalap lagi, ya tarik lagi deh si Hopkins… Soal Suzuki yang belum membuat mesin 1000 cc bisa dipahami, ini pasti soal duit. Burgess pun pernah bilang, gonta-ganti kapasitas mesin pasti mengganggu Suzuki yang keuangannya sedang tidak kuat. Bisa jadi mereka malah mundur tahun depan… Yang paling murah tentunya bertahan dengan mesin 800 cc, tetapi di sisi lain, balap dengan 800 cc tentunya lebih mahal dibandingkan dengan mesin 1000 cc. Hanya saja, untuk dapat membangun mesin 1000 cc yang kompetitif juga butuh modal awal yang kuat kan…

Seperti biasa, saya datang tak diundang dan pulang tak diantar..

Kali ini saya menyesatkan diri ke Tumplek Blek 2011, tapi jangan tanya ada apa di dalam, sebab saya hanya muter-muter di pelataran alias daerah gratisan. Maksud hati mau, apa daya lagi bokek…

Lumayan, ada pemandangan dagangan motor, sebagian besar Honda CB 100.

Di dalam parkiran, tersedia mobil-mobil yang siap berpindah tangan asal harga cocok. Di dalam parkiran yang disediakan, biayanya 275 ribu, di pinggir jalanan di seputar lokasi 50 ribu dan di pelataran parkir umum ya sesuai permintaan yang jaga parkiran, 5 ribu cukuplah…

Buat yang berburu pernak-pernik juga lumayan dimanjakan. Di sekitar acara banyak yang jualan barang-barang yang tidak selalu ditemukan di bengkel umum ini.

Banyak juga pilihan jualan motor-motor klassik, sebagian besar produk Jepang cap sayap kepak.

Yang ini propertinya anak-anak MACI…

Yang ini salah satu motor pengunjung yang lumayan langka.. Kawasaki 3 silinder 2 tak.. Kawasaki Mach 3 kah? Males google nih hehehe…

Ada yang jualan MZ juga, motor 2 tak yang banyak beredar di ex wilayah Jerman Timur ini memang mengingatkan ijk pas tersesat kuliah di Jena dulu…

Hayate…….. Setelah ane ketemu langsung, ternyata desain matic Suzuki paling keren versi Blog Sesat adalah Skydrive..

Stand TVS yang mengandalkan Tormax 150. Ane sempat mendekat, foto-foto sedikit, tetapi tidak ada yang menghampiri dan menawarkan produk bebek perkasa ini. Disinyalir karena tampang ane yang serba susah dan bukan pembeli potensial huhuhu….

Ane sempat ketemu dengan anak buah Kucing Ireng yang tersesat sampai ke Jakarta Selatan… Enaknya naik motor yang ringan, bisa ditenteng dan tidak takut kehabisan bensin plus nggak perlu kena palak sistem perpajakan…

tersesat muter-muter

  • 2.531.496 x 1000 rpm

Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....

Telah Menyesatkan

hmmm

Top Clicks

Follow Motorklassikku on WordPress.com