You are currently browsing the monthly archive for November 2016.
- Kalau BMW R50 generasi awal yang terbit pertengahan tahun 1950an memang keren banget dan sangat mahal, nah ini versi terakhirnya yang bisa diperoleh dengan harga relativ terjangkau. Ya, seterjangkau-terjangkaunya kalau sudah masuk Indonesia ya 100 juta ga cukup, bahkan buat beli yang tak bersurat saja tak cukup hehe…
- BMW R50/5 adalah motor terbitan 1969-1973 dengan nomor rangka 2900001-2907865. Hampir 8000 unit terjual, ya tak buruk lah. Memang tampilannya tak sememukau yang klassik awal-awal, tapi motor ini juga tergolong klassik kok. Dan dari penampakannya, tampak ini motor nyaman banget ya buat touring.


Bro sekalian… BMW dengan mesin boxernya memang legendaris. Di dunia balap pun sempat sukses, maklum, dulu kan motor Jepang belum ganas, paling musuhnya sesama motor Eropa, terutama dari Inggris dan Italia. Nah, dulu juga boleh pakai kompresor hehe, makanya BMW sempat jaya di ajang balap motor jalanan.
Hari gini, mesin Boxer paling powerful ya cuma BMW HP-2 yang pernah kita bahas. HP-2 dikabarkan mempersiapkan penggemar BMW untuk tak kaget saat BMW S1000RR lahir, yup, akhirnya BMW punya mesin real superbike. Mesin boxer memang tak akan bisa kompetitif untuk balap superbike modern, karena terlalu berat dan terlalu lebar! Powernya pun tidak meledak-ledak karena rpmnya tergolong rendah! Lebarnya membuat mesin boxer tak aerodinamis dan membuat level kemiringan motor jelas sangat terbatas.
Meskipun begitu, untuk touring, ini juaranya.. Maklum, karakternya mantab, lembut bertenaga daaan panjang umur! Titik berat yang rendah pun membuat motor bermesin boxer relatif tak mengintimidasi saat diduduki bikers yang kurang tinggi badannya. Ya, kecuali memang motornya tinggi macam GS hehe…
Yang keren sih ketika boxer dibuat seminimalisir mungkin ala-ala boxer balap..wah, ganteng… Inilah yang banyak dilakukan oleh penyedia parts aftermarket spesialis BMW macam Wunderlich dan Hornig. Melihat kesuksesan mereka, tak heran, BMW sendiri makin ke sini makin senang menjual varian R NineT dengan turunannya…
Alpha Technik bagi bikers pencinta balap di Jerman jelas bukan nama yang asing. Banyak memang bengkel tune up plus parts di Jerman yang bisa bikin motor kompetitif dan bertenaga besar, kadang bisa juga bikin motor yang lebih bertenaga dibandingkan apa yang dibuat Alpha Technik, tetapi soal kematangan dan konsistensi, doi numero unonya.
Menjuarai balap superbike Jerman sih makanan sehari-harinya. Dengan pengalaman, fasilitas dan tenaga ahli yang mumpuni, tak heran, mereka sempat juga mencicipi WSBK. Yup, Alpha Technik dipercaya BMW untuk mempersiapkan BMW S1000RR di WSBK beberapa tahun lalu.
Mari kita lihat sebagian karyanya yang dipamerkan di Intermot 2016:
Lihat..S1000RR kurang enteng? Kurang stabil? Kurang nendang? Tuh lihat parts yang tersedia untuk membuat si Picek nan Ganteng semakin tak tersentuh!
Kalau tak salah ini Gixxer 750 yang pernah diturunkan di balap Macau! Jadul ya.. Ini sepertinya zamannya WSBK masih 750cc! Belum lahir tuh Gixxer 1000..
Ini gacoan mereka sekarang di IDM Superbike: Yamaha R1M
Sexy..warna kuningnya juga classic Yamaha banget, ala-ala Kenny Roberts!
Ini CBR600 RR.. motor legendaris WSS!
Nah, ini motor langka… Motor yang dibuat Yamaha benar-benar hanya untuk balap! Motor dengan karakter mesin yang galak, tapi power deliverynya jelek.. Noriyuki Haga pun gagal menjadi juara WSBK menggunakan mbahnya R-Series Yamaha ini: Yamaha R7!
Yup, BMW S1000RR nomor start 33, siapa lagi kalau bukan MM, Marco Melandri!
Zaman dulu paling gampang kalau disuruh taruhan, motor mana yang lebih kencang, MotoGP atau motor WSBK. Bahkan di tahun 2007 saat motor MotoGP yang tadinya 990cc dikecilkan kapasitas mesinnya jadi 800cc, kecepatan motor MotoGP masih 1 hingga 2 detik lebih unggul! Padahal sih katanya power mesin motor WSBK 1000cc sudah lebih besar dibandingkan motor MotoGP! Kalau dipikir-pikir logis sih, toh MotoGP jauh lebih ringan! Motor MotoGP pun jauh lebih mahal..entah seberapa jauh, sebab siapa sih yang tahu pasti harga motor MotoGP? Yang pernah saya baca justru harga motor WSBK. Ten Kate jualan motor dengan spek sama dengan motor sang juara dunia, James Toseland! Ten Kate menjual CBR1000RR Ten Kate spek WSBK seharga 80.000 Euro. Sebagai pembanding, Ducati Desmosedici yang dijual di pasar bebas dibanderol 61500 Euro! Kalau spek racing mah jangan tanya hehe…
Nah, sekarang bagaimana? Mulai susah ya untuk memprediksi, tak ada jaminan MotoGP pasti lebih kencang, terlebih habis ramai berita minggu ini, saat ZX10R Rea lebih kencang dari catatan waktu motor MotoGP papan menengah ke bawah yang sama-sama test di Jerez. Namun, dibandingkan dengan best lap Valentino Rossi di race, catatan Rea lebih kencang! Meskipun dibandingkan best lap Jorge Lorenzo masih kalah…
Ujung-ujungnya, susah juga membandingkannya kalau kedua motor tak diduelkan dalam saat dengan kondisi yang sama. Kita kan mau tau juga, selayak apa sih ngabisin duit banyak banget untuk motor MotoGP, kalau catatan waktunya sudah tak lebih baik dibandingkan WSBK?
Tentu tak semudah itu… Blog Sesat tetap yakin, MotoGP lebih kencang, hanya saja seberapa jauh lebih mahal memang tanda tanya. Yang menghambat MotoGP adalah regulasinya (meskipun WSBK juga punya regulasi). Untuk itu, harus dibaca benar tuh regulasi, masalahnya, saya sibuk wkwkw….
Sebagai hiburan, kita bandingkan saja harganya sekarang ya. Patokan kita tentu Honda RC213V-S yang juga dijual bebas.
RCV ini dengan racing Kit menghasilkan tenaga 220 PS, ya kalah lah dengan motor WSBK ZX-10R yang 240 HP lebih..itu data tahun 2013! Sekarang bisa jadi sudah mendekati 250 HP! Berapa harga motor ZX-10R milik Johny Rea? 250.000 Euro Bro… sudah 50.000 Euro lebih mahal dibandingkan RCV plus racing kit! Dan ini baru wajar sih, karena RCV versi jalanan tak pakai klep pneumatic dan tanpa seamless gearbox, dua hal yang bikin harga motor MotoGP melambung tinggi.
Nah, kalau melihat perbandingan ini, ya jelas kan, kalau memang kedua motor dari WSBK dan MotoGP semakin selevel. Toh harga motor WSBK yang tanpa klep pneumatic dan seamless gearbox di level yang sama.
Pastinya ZX-10R memang motor juara! Dengan pembalap berparas dan karakter berbeda, motor ini bisa juara dunia. yup, Rea yang kaya Jorge Lorenzo dengan gaya cornering speed yang tinggi dan Sykes dengan gaya mengerem brutal dan cepat buka gas bisa difasilitasi oleh sang dominator baru: Kawasaki Ninja ZX-10R.
Salah satu motor yang masuk kategori super mahal di Intermot, selain RC213V-S tentunya, adalah BMW R66.
Dan yang namanya motor klassik, dipastikan akan tambah mahal. Kalau kita sedang mengamati motor klassik, selain mengamati keindahan, material dan teknologi di zamannya, ya ibarat baca prasasti hehe.., kita juga melihat tingkat orisinalitasnya.
Kalau motor yang satu ini tak perlu dipertanyakan orisinalitasnya, lah punyanya BMW sendiri gitu lho.. Toh kalau dibuat parts setelahnya di dalam pabrik BMW, kan tetap dibilang orisinal BMW hehe…
BMW memperkenalkan R66 tahun 1938 bersama beberapa BMW bermesin boxer lainnya, yakni R51, R61 dan R71. Yup, rangkaian motor besar berkapasitas 500 hingga 750 cc ini memang moge di zamannya.
BMW R66 berkapasitas 597 cc dari dua piston yang tertanam di dalam mesin khas BMW, yakni mesin boxer. Tenaga yang dihasilkan termasuk besar di zamannya, yakni 30 PS @5300 rpm, cukup untuk menggerakkan motor berbobot 187 Kg ini untuk mencapai top speed hingga 140-145 Km/jam.
Motor yang mulai dipasarkan tahun 1939 ini, meskipun hanya segitu top speednya, doi sudah menjadi motor dengan top speed tertinggi di antara motor BMW lainnya yang diproduksi sebelum PDII.
Motor dulu dijual seharga 1669 Reichsmark. Hmmm, yang pasti sih tetap bisa dibilang barang mewah di zamannya.. Motor ini juga menawarkan inovasi lho, yakni suspensi belakangnya hehe.. ingat, tahun segitu masih banyak motor rigid Bro.. Jadi bisa dibilang, ini motor rajanya nyaman di kala itu.
Oh ya, ada 2 kesamaan besar antara BMW R66 dan Suzuki Smash milik keluarga Sesat. Sama-sama 4 percepatan dan rem tromol depan belakang hehe…
Entah benar atau tidak, tampaknya memang BMW mulai menjaga imagenya dan keterikatan dengan pelanggan loyalnya dengan menyediakan parts original BMW untuk motor-motor BMW yang sudah tergolong klassik, tapi bisa dibilang sudah di atas tahun 70an.
Ini langkah maju tentunya, sama dengan Mercedes yang juga punya bagian khusus yang menjual parts original untuk mobil-mobil klassiknya. Namun, saya tak sempat memastikan dan tanya-tanya sih, tapi foto di atas cukup menjelaskan kan? Jadi, di Intermot 2016, BMW juga pamer BMW klassik R66 dan ada bagian yang saya foto ini. Salahnya sih, saya tak tanya-tanya lebih lanjut tentang ini.
Kalau untuk penggemar BMW Klassik, ini tentunya angin segar, tapi harganya sepertinya juga akan sangar hehe… Toh tanpa BMW menjual parts original, parts BMW klassik banyak yang jual, ada yang new old stock, ada yang KW, aman deh, tinggal sesuaikan uang punya berapa aja… Kalau kebun duit lagi kena kemarau atau hama wereng, ya beli yang KW saja hehe…
Kalau dipikir-pikir, ada bagusnya dan tetap ada peluang juga bagi BMW, sebab harga parts NOS juga mahalnya ga karu-karuan, maklum, langka banget, dan belum tentu cocok dengan tipe motor yang diperlukan.
Kata yang tersesat