You are currently browsing the monthly archive for November 2015.
Mau dong beli parts motor yang dilabeli seperti itu. Saya sudah pernah beli lho yang semacam itu, harganya pun relatif sangat murah. Dan saking murahnya, di bawah 20 ribu rupiah, saya rasa saya tak akan menuntut ke siapapun kalau parts ini rusak. Bisa rusak pun juga ajaib sih, jaraaang banget rusak sebenarnya.
Saya tidak berbohong, lihat sendiri Bro:
Judul yang terdengar terlalu provokatif ya? Langkah Ducati dengan winglet yang tergolong hal yang sangat jarang dilakukan di MotoGP dan diikuti Yamaha bisa dibilang sebuah usaha yang super keras untuk mencapai satu langkah mendekati kesempurnaan motor. Ducati berusaha mengejar Yamaha dan Honda, sedangkan Yamaha berusaha untuk menjaga jarak aman dari Honda.
Modifikasi di bagian fairing demi mendapatkan downforce di front end alias ban depan terlihat agak berlebihan, mengingat teknologi MotoGP dengan mekatroniknya yang sudah canggih. Namun, bukan berarti tidak ada gunanya. Memang ada antiwheelie control yang bisa membuat ban depan tak banyak lepas landas, tetapi sistem elektronik ini tidak memberikan grip lebih di roda depan, hanya mencegahnya terangkat. Ini beda dengan winglet yang memberikan efek tekanan ke bawah di front end motor. Simplenya, anggaplah saat motor menutup gas, kan ban depan tak mungkin terangkat… Tanpa winglet, anggaplah ban depan membawa beban 50% dari berat motor pembalap plus motor. Nah, dengan winglet, bisa jadi beban di ban depan menjadi anggaplah 52-55%. Tipis memang, tetapi jelas membawa perbedaan lho di level balap motor yang catatan waktu sang juara dan pecundang no 1 (baca: juara 2)nya beda 0,00 sekian detik.
Usaha winglet sebenarnya bukan seberapa. Lihat tuh fairing Yamaha YZR 500 tunggangan rookie asal Amerika Serikat di tahun 2002, John Hopkins. Terlihat kan fairingnya yang benar-benar besar dan dirancang seaerodinamis mungkin bahkan terlihat seperti motor untuk pemecah rekord kecepatan. Yup, winglet hari gini yang secuil tentu tak ada apa-apanya dibandingkan fairing model ini.
Btw, Bro pernah lihat di tahun 2002 motor Yamaha tim Redbull Racing seperti ini? Tidak pernah kan? Saya sih lupa…Namun, saya rasa tidak pernah diturunkan di balap sesungguhnya.
Kalau tak salah, fairing ini dikembangkan saat musim liburan 2002. Pengembangannya pun dirahasiakan. Motor-motor 2 tak topspeednya tertinggal lebih dari 10Km/jam dibanding motor 4 tak prototipe saat itu. Nah, ini langkah tim Redbull untuk mengejar defisit kecepatannya. Sayangnya sih akhirnya tak jadi diturunkan. Jadi, meskipun motor-motor 2 tak dikatakan lebih monster dan lebih fun dikendarai, akhirnya karena regulasi tak sanggup melawan mesin 990cc 4 tak MotoGP kala itu.
Gimana Bro? Mungkin suatu hari nanti bakal ada tim MotoGP juga yang mengambil bentuk fairing yang sudah lumayan ekstrem macam ini ya…
Tentu judul di atas tak bisa digeneralisir untuk semua hal. Namun, memang yang namanya tak mencoba sendiri itu memang tidak afdol, meskipun yang menerangkan ke kita adalah orang yang memang ahli di bidangnya dan kita mempercayainya. Saya pun begitu, saya juga senang mencoba-coba, misalnya mencoba dua produk berikut ini:
Kedua produk ini saya beli di Ace Hardware, tempat cuci mata mencari produk-produk yang aneh-aneh dan kadang di luar ekspektasi, seru sih… Berhubung butuh khasiatnya dan harganya tidak mahal, sekitar 30ribuan per botol, saya membelinya, maklum Suzuki Smash mulai bocor-bocor paking dan Tiger saya sedikit berasap hitam (akibat karburator error sepertinya).
Singkat kata saya memakainya sesuai petunjuk penggunaan. Saya pun tunggu sebulan untuk melihat perubahan di kedua motor itu. Smash yang kalau berhenti di suatu tempat meneteskan satu-dua tetes oli dalam semalam dari sekitar tempat gir keteng noken as tak kunjung membaik. Jadi saya nyatakan gagal…. Di kemasan juga tertulis sih, jika tak membaik, berarti membutuhkan penanganan ahli wkwkw… Berarti Smash sudah cukup parah bocornya.
Bagaimana yang Smoke Eliminator? Yang ini pun gagal.. Bahkan Tiger tambah rasa asepnya, tambah asep putih pula pas mesin baru dihidupkan hihihi.. Gagal maning deh…
Ya, intinya kedua motor berumur belasan tahun ini mulai lelah dan memang sudah tak tertolong lagi dengan aditif, aditif macam ini. Kedepannya sih saya tak beli lagi deh, terbukti tak membantu..
Kata yang tersesat