You are currently browsing the monthly archive for Juni 2013.

dream

Honda Dream memang bisa dibilang salah satu karya terbaik Honda dengan harga yang masih terjangkau. Meskipun harganya terjangkau, jumlahnya yang hanya 200 unit! Motor 50 cc yang dibuat Honda dalam rangka merayakan hari jadinya ke-50 ini bisa dibilang hightech! Gaya klassiknya diinspirasi oleh Honda RC 110 tahun 1962. Dream 50 bisa dibilang memiliki segalanya, yang dibutuhkan sebuah motor balap. Namun, kapasitasnya tak mengijinkan, doi disebut motor balap. Maklum, kapasitas 50 cc bisa apa sih?

Honda Dream_010_50.jpg.2084913

Mesin 4 tak Dreaml, meskipun sudah DOHC dengan 4 klep, dua knalpot, memiliki kapasitas satu silinder terlalu mini. Tak heran, meskipun bisa 13000 rpm, tenaga yang keluar hanya 5,6 PS, dan speed cukup di kitaran 60 Km/jam saja. Meskipun tenaganya mini, Dream dengan segala nilai estetikanya merasuk ke Dream banyak orang. Salah satunya adalah Philippe Surmont, seorang importir Honda di Prancis. Doi, tentunya sebagai  pemilik dealer, berhasil memiliki 1 unit Dream 50. Prancis sendiri ternasuk banyak mendapatkan Dream 50, negara Franck Ribery ini kebagian jatah 49 unit! Nyaris 25% toh…. Yang menarik adalah, si monsieur yang satu ini membangun 4 motor lainnya dengan gaya Dream 50 miliknya. Yang pertama jadi korban adalah Honda CB 125, Nooooh:

Honda Dream_020_125.jpg.2084918

 

Dimensi CB 125 disinyalir mirip dengan Dream 50, hanya powernya tentu lebih besar. Wah, jadi gatel mau bangun motor nih….(tahan…tahan…tahan saudara Arie!). Berikutnya, doi juga punya yang twin dengan bahan dasar CB 350, Noooooh:

Honda Dream_030_350.jpg.2084923

Kalau yang CB 125 secara tampang kalah sama yang Dream 50 asli, yang CB 350 dengan mesin twinnya bisa mengimbangi toh…belum lagi bunyinya yang pasti bikin melting…. Tak puas sampai di situ, si monsieur pun bikin dari motor legendaris Honda yang bikin peradaban motor balap Inggris morat-marit, apalagi kalau bukan si first superbike, Honda CB 750:

Honda Dream_040_750.jpg.2084928

GAHAAAAAAARRRRRRRR…….. Tapi kalau pakai Harian, ane masih lebih pilih Dream berbasis CB 350… Sebab mesin CB 750 pasti puanassss… dorongnya juga berat kalo kenapa-kenapa di jalan (trust me, ijk pernah jadi korbannya huhuhu….)

Dan, si Monsieur tuntaskan serangannya dengan menyulap Honda CBX 1000 menjadi bergaya Dream:

Honda Dream_050_1000.jpg.2084933

Woooooooowwwwww… kalau pasang di Facebook sampeyan pasti panen jempol like this hihihi……..

Udah dulu ah ngdreamnya….wah, mau mengikuti jejaknya ga ya????

*melirik ke si Tiger Hitam

Sekitar dua minggu lalu, saya tersesat di Yogyakarta. Sayang waktu yang hanya dua hari saja tak memberikan saya kesempatan untuk mengeksplor Yogya. Bahkan saya hanya berkeliaran di jalan Adisucipto saja.

DSC00209

Awalnya sih sekalian ingin naik motor yang jauuuuuuuhhhhh… sekalian cari-cari pengalaman lagi. Sempat terpikir untuk membawa si BMW K100GL alias Honda GL 100 K Blog Sesat untuk pecicilan jauh-jauh, tetapi cuaca sedang lumayan buruk dan sering hujan deras. Sebenarnya bukan itu sih yang menghalangi, tetapi waktu yang kurang dari 3 hari tak memungkinkan naik motor, apalagi motor tua wkwkw… Jakarta-Yogya bisa 2 hari (santai dan full trouble-style). K 100 GL sih lumayan bebas masalah, kan motor sehari-hari, tapi speednya itu lo yang tergolong lelet, maklum masih 100 cc. Belum lagi suspensi dan pengereman yang alakadarnya, ga banget buat nguber waktu.. Akhirnya, ijk memutuskan naik pesawat saja..

DSC00287

Sampai sekitar Magrib di Yogya, ijk langsung naik taksi ke penginapan. Ya, cari yang 200 ribuan sajalah… maklum, mashikere…….

Yang penting tak jauh dari hotel New Saphir, tempat dimana ijk kudu gentayangan dua hari kedepannya. Berhubung di New Saphir minimal rogoh kocek 800 ribuan per malam, ijk cari penginapan lain di sekitarnya, sebut saja Mew Saphir, cocok untuk musafir dengan keterbatasan dan kebutuhan khusus kaya ijk xixixi…

DSC00288

Paginya, ijk menuju ke New Saphir. Jalan kaki tentunya (bokek-red). Lumayan, dengan jalan kaki kita bisa lebih menangkap banyak hal yang barangkali menarik, terutama buat an allien in Yogya seperti saya.

Hal yang aneh pertama di jalan Adisucipto adalah putaran khusus motor… Hehehe..di Jakarta dan Depok, saya tak perna ketemu yang model beginian. Wah, sedikit ada keistimewaan bagi bikers di Yogya yah… Sayang ada juga yang menggunakanannya tak semestinya, lihat saja ada motor yang melawan arus di foto!

DSC00289

Singkat cerita, di hari ketiga, ane pulang ke Jakarta. Dari New Saphir bertolak pukul 15. 45. Pesawat Check in 16.30. Hmm, kepikiran sudah niat mau jalan kaki, toh di google map kelihatannya pendek wkwkwkw (anak SD juga udah ngerti skala peta-red).

15 menit pertama, ane jalan santai saja. Lumayan bisa lihat museum Affandi. Pas lewat sana, ada cewe ber-Scoopy jatuh karena jalanan berpasir. Untung tidak cedera parah (dan untung motornya tidak nabrak saya-red).

DSC00290

Perjalanan ane lanjutkan dengan hati senang dan matahari sore pun ramah menyertai…

Wow, banyak bengkel motor. Jualan knalpot racing juga marak! Hmmm.. dilarang nggak ya??? Kesan saya, di Yogya banyak yang pakai knalpot racing. Yang khas di RX-Kingnya yang rata-rata berwarna gelap, setang tinggi dan berknalpot kolong. Ya, begitu deh kebanyakan karakter RX-King yang kelihatannya di Yogya banyak penggemarnya.

DSC00291

Perjalanan pun ane lanjutkan dengan hati masih tenang…

Wow, baru sekarang ketemu tukar tambah aki motor…

Biasanya di Jakarta dan Depok yang ada tukar-tambah aki mobil. Tidak ada yang khusus motor lah… Yang ini sudah khusus, ada harga, ada garansinya pula… Hmmm, perlu ditinjau lebih lanjut prospeknya di Depok..

DSC00292

Ane pun berjalan lagi… mulai pegel juga.. Waktu pun sudah mulai menunjukkan 16.15. Bajaj dan ojek menawarkan jasa…

Tapi ane tolak, maklum, niatnya kan memang jalan kaki… tekad tetap bulat, dan langkah pun sedikit dipercepat… kepala celingak-celinguk cari toko yang jual oleh-oleh.. Singkat kata, ketemu oleh-oleh buat orang-orang di rumah dan di tempat kerja.. Bukan Bakpia 75 ataupun 25 kok hihihi…. tapi lumayan nambah bawaan, sepertinya sudah belasan kilo tentengan ane.

DSC00293

Melihat jam yang sudah 16.30, ane mulai bergegas dan berjalan lebih cepat. Bawaan yang tambah berat lumayan menambah tantangan, tetapi tekad sudah bulat, harus jalan kaki!!!!

Meskipun trotoar di Yogya tak sepenuhnya bisa dilalui (ada pedagang dan parkiran juga), tetapi lumayan menyenangkan menelusuri Yogya. Buat yang doyan motor tentunya seru, banyak motor tua yang masih dioperasikan. Ya, mayoritas sih motor batangan dan bebek Honda.

DSC00294

Ninja 250 juga ada…

bahkan sama dengan di Jakarta, virus melipat spion dalam berkendara juga menjangkit di Yogya…

Sayang sekali Bung……..

Lanjut…

Matahari semakin ramah bersinar, langit pun semakin remang-remang… itu artinya saya semakin panik… Di satu sisi mulai takut ketinggalan pesawat, di sisi lain, semangat 45 tetap membara..toh kelihatan kok pesawat-peswat yang landing dari arah barat. Kelihatannya airport tak jauh lagi..

DSC00295

Kaki pun mulai bonyok karena speed dan beban ditambah, tetapi Yogya masih menemani dan memberi semangat…

Foto di samping misalnya, biasa saja bagi banyak orang.. tetapi membuat saya senyum-senyum sedikit.. Maklum, di kepala saya kan harga murah=harga mahasiswa… Ternyata di Yogya ada yang lebih murah: tarif pelajar! Di dekat salon ini sudah ada fly over, semangat terus jalan kaki semakin membara mengimbangi kaki yang membonyok dan baju yang basah oleh keringat dan hati yang berdebar cemas ketinggalan pesawat. Apalagi di jam sudah menunjukkan 16.50, sudah melewati waktu check in. Meskipun biasanya satu jam setelah check in mulai masih bisa masuk pesawat, hati lumayan mulai panik.

DSC00296

Akhirnya sampai di sekitar komplek AURI. Wah, senangnya bisa lihat pesawat (bawaan dari masa kecil). Langsung ingat film TOP GUN yang kemudian diikuti sineas Indonesia dengan film Perwira Ksatria (kalau tidak salah) yang dibintangi Dede Yusuf, Donny Damara dan Dian Nitami. Sebuah film yang waktu saya kecil membangkitkan semangat untuk mengejar cita-cita jadi pilot pesawat tempur. Lebih seru lagi adalah, di film itu bisa melihat F-16 yang waktu itu baru dibeli oleh Indonesia. Keren deh, jauh lebih keren dari HS-Hawk yang sebelumnya jadi andalan AURI. Mengalami percikan memori masa lalu, semangat bertambah…. Speed ditambah, panik tak ditambah (tapi nambah dengan sendirinya), maklum, mulai gelap dan sudah jam 5 sore!

Akhirnya semangat semakin menggebu begitu melihat pertigaan ke bandara Adisucipto. Masih ingat juga, sebab ada plang besar Indonesian Ducati Bike Week di sana.

DSC00297

Selamaaaaaaaaaaaaaat… selamaaat… saya tidak ketinggalan pesawat. Lumayan juga jalan cepat 1 jam 30 menit lebih dengan beban belasan Kg dan panik mengancam. Semua terbayar dengan rasa puas. Dan pas baru duduk di ruang tunggu yang adem berAC, saya bisa menyaksikan Airbus A320 Citylink mendarat mulus…. pemandangan indah buat pencinta pesawat terbang seperti saya. Saya tiba, doi pun tiba…

Sayang belum sempat menikmati Yogya sepenuhnya..next time lah..maunya naik motor hihihi…….. Tschuesss Yogya..wir sehen uns!

Thunder 125 memang bukan motor yang ingin dibeli orang karena powernya. Motor ini lebih dipilih orang karena harganya yang relatif terjangkau dan bayang-bayang masa lalu dari Thunder 250. Buat mereka yang berdana ngepas dan merasa ga gaya naik bebek, doi adalah pilihan tepat.

dDSC00162Jika bebek dan matic banyak yang dikorek dan diboreup gila-gilaan, itu wajar, sebab memang lumayan ekonomis.

Begitupun dengan CB dan GL tua yang mudah di bore up dengan kehadiran si GL 200 alias Honda Tiger. Parts melimpah dan terjangkau membuat keduanya bisa happy dapat kemudahan bore up dan stroke up. Sayang nasib serupa tak dimiliki Thunder 125. Kehadiran Thunder 250 jelas tak membantu. Maklum, partsnya langka dan terlalu mahal! Belum lagi bobot yang tak jauh beda dengan Thunder 250, rasanya tak ada untungnya ngoprek Thunder 125, beda dengan CB dan GL tua yang bobotnya lumayan lebih ringan dibandingkan si Tiger.

Ki Gede Anue memahami hasrat sembalap pemilik Thunder 125. Doi pun menawarkan paket ubah mesin yang siap mengasapi Ninja 250 sekalipun. Nooooooooh!!!!!!!!

DSC00163

 

 

Ki Gede Anue:”Harga 80 juta, bonus BPKB, STNK dan motor utuh!”

Penonton: “WOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!! i want my money back! i want my money back!”

Ki Gede Anue:” just enjoy the show!”

Semboyan hybrid Inggris-Jawa:

DSC00246

Suasana di depan Birdcage:

DSC00247

Komunitas lain ikut meramaikan:

DSC00248

Harley tampak belakang:

DSC00250

 

Ada Vespa dan motor-motor Inggris (no picture, maklum kapasitas memori HP-Klassikku extraterbatas). Ini aja hadiah hiburan: Ducati Diavel yang “tersesat”:

DSC00251

 

BMW Klassik berlimpah ruah:

DSC00249

Yang 70an, 80an dan 90an juga hadir:

DSC00252

Yang 50an juga ada…Keren, dan tidak mainstream!

DSC00253

Duetmaut  R27, serupa tapi tak sama:

DSC00255

Mewakili era 60an: Properti Blog Sesat yang mainstream mau mejeng juga (maklum, hampir setahun [terpaksa-red] ane biarkan menjablay hihihi…)

DSC00254

tersesat muter-muter

  • 2.531.478 x 1000 rpm

Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....

Telah Menyesatkan

hmmm

Top Clicks

Follow Motorklassikku on WordPress.com