You are currently browsing the monthly archive for April 2017.
Alkisah Johnny Cage yang sudah beberapa tahun membuka warteg bernama Warteg Bahari kedatangan tamu istimewa, sebut saja namanya Raiden dan rombongannya yang berjumlah 9 orang. Raiden dkk dilayani dengan sangat baik dan memesan lumayan banyak di Warteg Bahari. Raiden makan hingga kenyang. Selama makan di Warteg Bahari, Johnny Cage melayani dan menemani Raiden. Setelah makan, Raiden pun memesan teh poci dengan gula batu. Setelah menikmati makanan hingga kenyang, Raiden dkk cukup membayar 300.000 rupiah. Ya, untuk ukuran makan di warteg, 300 ribu untuk 10 orang itu sudah banyak dan kenyang kan? Johnny Cage pun puas dengan kunjungan Raiden dkk dan dia merasa sukses.
Di malam harinya, Raiden dan 9 orang rombongannya ingin menikmati hidangan di Tony Rames. Liu Kang, pemilik Tony Rames, melayani Raiden dkk dengan sebaik mungkin. Singkat kata, di akhir jamuan, Raiden tentu harus keluar duit lebih untuk restoran yang menyajikan makanan ala barat ini… Sebut saja doi menghabiskan 3 juta rupiah. Yup, 3 juta rupiah untuk 10 orang di restoran selevel Tony Rames, tentu hal wajar bukan?
Keesokan harinya, Johnny Cage tahu tentang hal ini… Perlukah Johnny Cage kecewa?
Ini satu lagi bukti Yamaha suka pakai nama produk BMW… Jadi, di akhir tahun 80an, BMW sudah punya sebuah mobil sport yang cukup unik dan punya nama di Eropa yang diberi nama Z1! Jadi, pasti duluan BMW dong dibandingkan Yamaha Jupiter Z1. Kalau kita rangkum, R7, R25, M1 dan Z1, semuanya dipakai BMW terlebih dahulu, baru kemudian digunakan Yamaha hehe.. Fakta lho…
BMW Z1 sendiri merupakan gebrakan BMW di tahun 1986 yang hadir dalam bentuk prototipe. Mobil kece ini mengakhiri masa paceklik mobil jenis roadster asal pabrikan yang berpusat di Bavaria ini karena tahun 60an hingga pertengahan 80an.
BMW menggebrak dengan desain sporty dan akhirnya bisa menghadirkan Z1 di pasaran pada tahun 1988. Untuk mesin, tidak sangar kok, cukup ambil mesin BMW 325i. Mesin 6 silinder segaris berkapasitas 2494cc ini hanya menghasilkan 170 PS @ 5800 rpm. Tenaga tergolong jinak kan.. Ya, memang bisa dibilang ini mobil roadster yang buat gaya-gayaan, bukan untuk balap.
Meskipun tenaga mesin tak terlalu besar, bobot doi lumayan ringan, bobot kosongnya hanya 1250 Kg. Dengan bobot segitu dan tenaga 170 PS, mobil 5 tingkat percepatan ini bisa digeber hingga 225 Km/jam.
Yang paling keren dari mobil ini adalah pintunya! Yup, pintunya! Tidak perlu repot geser atau buka pintu, pintu akan turun ke bawah dengan kekuatan elektrik. Keren deh kalau melihat di depan mata.
Saya pernah ketemu Z1 di sebuah bengkel di kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Kalau tak salah warnanya hijau. Kejadiannya sudah lamaaaa.. Saya rasa masih sebelum tahun 2004. Awalnya cuma senang saja melihat desainnya yang agak lebih sporty dibandingkan BMW yang biasa beredar, meskipun ga kesengsem banget.. Yang bikin jatuh hati ya waktu pintunya dibuka… amazing…
Ketika pintu terbuka, terlihatlah joknya yang sporty banget. Kalau duduk di jok Z1, rasanya joknya “memeluk” pengendaranya..
Saya rasa Z1 sangat langka di Indonesia, dan baru 1 unit itu sih yang saya lihat. Si Z1 hijau itu masuk bengkel bukan karena rusak, tapi sedang pindah setir kiri ke setir kanan. Ya, biar aman lah buat dipakai di jalanan Indonesia…
Ada yang minat sama BMW Z1? Saya rasa bakal mahal banget.. Di Jerman pun, mobil ini sangat diminati dan diincar kolektor. Totalnya pun hanya diproduksi 8000 unit.
Sudahlah Bro..Z3 cukup keren kok.. Dan harganya kadang ada yang turun jadi 300 jutaan.. Daripada beli superbike di Indonesia yang mahal nian pajaknya, menggebet BMW Z3 lebih bijak… Tinggal pake jas, pake jam tangan Omega, maka cewe2 akan histeris OMG…OMG… Sampeyan akan sulit ditolak kalau mau mengantarkan pulang…
Hampir setiap kota di Jerman punya Altstadt alias kota tua. Ciri khasnya tentu bangunan tua dan jalanannya yang masih terbuat dari bebatuan, jadi tidak disemen atau diaspal. Kalau buat naik kendaraan tentu kurang nyaman, tetapi kawasan ini biasanya bebas kendaraan dan menyenangkan untuk jalan kaki, banyak pertokoan dan cafe. Jadi, kalau orang Indonesia senang ke mall untuk hang out, ya tempat hang outnya orang Jerman ya di Altstadt. Paling seru tentunya di musim panas, apalagi kalau lagi musim Piala Eropa atau Piala Dunia, seru…
Kawasan kota tua Heidelberg terletak di dekat Altbruecke dan terus menyusuri sekitar tepian sungai Neckar.
Nah, kelihatan kan kawasan Altstadtnya dari kastil alias Schloss Heidelberg.
Ini kalau sudah di bawah. Yang terlihat kecil dari atas, ternyata lumayan besar kan..
Nah, seperti inilah jalanan di kota-kota tua di Jerman. Kalau ada kota di Jerman yang tidak punya kawasan kota tua, biasanya sudah hancur akibat perang dunia atau memang dulunya belum ada kota tuanya. Ya, tidak ada yang main rombak sembarangan deh..kalau tak salah, bangunan-bangunan di kawasan kota tua memang dipertahankan dan diatur dengan aturan khusus. Mereka memang menyadari pentingnya menjaga kelestarian kawasan kota tua.
Kalau ini situasi di dalam kantin Universitas Heidelberg yang merupakan Universitas tertua di Jerman, wajar,, berdiri sedjak 1386, djelas lebih doeloe dibandingkan nyonya meneer…
Ya, begitulah kira-kira isi Altstadtnya Heidelberg. Dari sini, kita juga bisa memandang ke arah kastilnya:
Motor klassik macam BSA jelas punya nama, tetapi belum tentu sesuai selera semua orang, apalagi anak muda sekarang. Namun, seiring maraknya trend scrambler, terlihat dari Ducati yang mengandalkan Ducati Scrambler 400 sebagai ujung tombak kuantitas penjualannya, motor jenis scrambler tentu lebih mudah diterima.
Nah, menurut saya, dari yang muda sampai yang sepuh tentu banyak yang menyukai BSA Catalina Scrambler ini. Sayang tak banyak keterangan yang diperoleh di lokasi pameran. Hanya bisa diketahui, motor ini bermesin 4 tak single berkapasitas 500cc! Kebayang kan torsinya! Tenaga puncaknya saja sudah mencapai 38PS! Kalau mau diadu drag dengan motor twin 250cc yang dijual di Indonesia, saya sangat menjagokan BSA Catalina Scrambler. Oh ya, motor ini di keterangannya diimport dari USA. Hmmm, ini berkah krisis yang menimpa USA ya, banyak kendaraan keren zaman dulu asal Eropa yang diimport balik ke Eropa.
Oke Bro, ini dia penampakannya:
Oh ya, ini motor memang dipakai untuk kompetisi. Saya rasa itu alasannya, kenapa motor ini tak dilengkapi sama sekali dengan kelengkapan berlalu lintas. Bagaimana Bro? Puyeng ga lihat motor Inggris mulus dan ga pake beleleran oli?
Suatu hari di tahun 2010 atau 2011 di daerah Lebak Bulus, Â saya tersesat ke rumah teman saya. Doi menunjukkan minatnya beli motor, saat itu pilihannya adalah Honda CB 125 Twin dan Vespa S 90 Darling. Keduanya bersurat lengkap dan ditawarkan dengan harga selevel. Kalau tak salah, harganya sekitar 14 juta rupiah. Vespa S 90 ditawarkan agak lebih mahal, tetapi tak jauh lah, dan itu baru kami tahu setelah menghampiri rumah si penjual yang ternyata seorang kontraktor di Bali dan masih menyimpan banyak Vespa full original lainnya wkwk…
Intinya, bingung, mau pilih Vespa S90 atau CB 125 Twin. Akhirnya teman saya menutuskan Vespa S90, dan itu pilihan yang tepat! Mencari CB 125 Twin masih jauh lebih mudah dibandingkan menemukan Vespa S90! Ini tentu berimbas ke harga. Tahun lalu saja, Vespa S90 sudah dijual di harga 40 juta lebih! Sedangkan CB 125 Twin masih 20 jutaan. Nah, berapa harga Vespa Darling saat ini?
Ini dia hasil iseng saya hari ini:
OMG… 62 juta! Namun, ada yang membuat saya curiga di sini… Bukan mau berprasangka buruk, tapi ada beberapa ciri penipuan yang lumrah terjadi di Toko Bagus yang kini bernama OLX. Soal harga yang tinggi sebenarnya bukan ciri penipuan, tetapi coba cek faktor ini:
- Penggunaan gelar H dan SE! Perlukah seorang mau jualan menunjukkan sudah naik haji dan punya gelar akademis?
- Letak di Jakarta Selatan… eh, di keterangannya motornya ada di daerah yang jauh dari Jakarta atau kota besar lainnya. Biasa Bro, ini yang suka bikin orang daerah beneran jadi susah mau jual motor. Di Iklan ini ada di Pekalongan. Jadi, kalau Bro punya orang kepercayaan di Pekalongan, wajib dicek langsung…
- Â Foto seakan ada 4, tetapi aslinya foto hanya 2! Yang 2 lagi adalah hasil crop dari 2 foto lainnya. Solusinya, minta dikirimkan foto lainnya…
- Barang bukan milik si pemasang iklan langsung. Untuk mengetest, coba tanya hal mendetail, lalu minta teman atau saudara menelfon lagi dan menanyakan hal yang sama. Nah, Jawabannya silahkan dibandingkan.
Ya, kalau memang Bro minat, jangan pernah transfer apapun sebelum lihat langsung barang dan surat-suratnya apapun alasannya. Lihat, periksa, baru transaksi!
*Maaf jika memang bukan penipuan
Kemarin saya tersesat setengah hari ke Münster, sebuah kota di utara negara bagian Nordrhein Westfalen (NRW). Tujuan utamanya berburu kamus Belanda-Indonesia hehe..yup, Prof saya bilang, ada dua buah kamus yang perlu dicek di situ. Berhubung kamusnya tak bisa dipinjam, jadi saya harus melancong ke Münster yang kira-kira bisa ditempuh tak sampai 1 jam perjalanan kereta dari Bochum.
Münster lebih dikenal sebagai kota sepeda. Bahasa Jermannya sepeda Fahrrad, tetapi di sini dibilang Gazelle, atau nama lainnya juga Drahtesel alias keledai kabel hihi.. Menyaksikan sendiri parkiran sepeda di stasiun, saya baru menyadari apa yang selama ini cuma dengar atau baca saja di buku pelajaran. Nyari motor diparkir di sini mah keitung jari Bro..tapi kalau nyari sepeda parkir di mana, repot urusannya..
Ternyata Münster kotanya indah juga.. Banyak turis dan banyak orang Belandanya. Ini hasil nguping sih hehe..banyak orang berbahasa Belanda di sini..toh memang lokasi Münster sudah dekat dengan perbatasan ke Belanda.
Dan setelah berjalan sekitar 15-20 menit (nyasar dikit hehe..), sampailah saya di Haus der Niederlanden dan berhasil menemukan kedua kamus yang dimaksud Prof.
Bagaimana Münster? Indah Bro…tak terlalu ramai juga, tetapi kota tuanya cukup besar. Cocok lah buat foto-foto instagramable yang artsy… Cekidot Bro:
Bagaimana Bro? Lumayan kan… Ya pesan saya kalau tersesat ke sini, hati-hati pas jalan kaki, jangan di jalur sepeda… Banyak yang ngebut naik sepedanya hehe…
Suatu hari ada satu unit Honda CB125 Twin tersesat ke redaksi Blog Sesat. Sudah lama saya menunggu kesempatan ini, apalagi motor dalam kondisi lumayan prima. Diselahnya saja pakai tangan bisa hidup, sudah ga kalah sama BMW single silinder hehe.. Dan pastinya suara yang dihasilkan mesin twin 4 tak berknalpot free flow ini terdengar gahar. Dibandingkan motor 250cc twin modern yang ada di Indonesia saat ini, suara CB125 Twin jauh lebih menggoda, ibarat moge 4 silinder saja. Kalau saya bandingkan dulu dengan CB750 yang knalpotnya bobokan, bunyinya mirip, hanya suaranya lebih kecil dibandingkan CB750 itu dulu.
Dibandingkan Honda CB200, Bro tak akan kecewa kalau sebatas soal bunyi..sama lah.. Kalau soal power, bedanya pun kalau sama-sama sehat tidak jauh. Toh tujuan utama naik motor jenis ini memang bukan buat kebut-kebutan. Enaknya, harga CB125 Twin masih lebih murah dibandingkan CB200. Saat ini, dengan uang 30 juta, Bro bisa mendapatkan satu unit CB125 Twin kondisi baik dan bersurat, sedangkan CB 200 ditawarkan di 40 jutaan. Buat saya pribadi, CB 125 Twin punya desain lebih unik, dan dengan cc kecil, suaranya seperti itu, kayanya lebih memukau saja hehe.. Kalau motor kapasitas besar bunyinya gahar kan biasa, nah, kalo kapasitas cuma 125 cc bunyinya begini, sesuatu bingiiits…
CB 125 Twin sendiri sudah hadir sejak 1965 dan versi terakhirnya lahir tahun 1986, mulai dari rem full tromol hingga rem depan sudah cakram, mulai dari top speed hanya 115 Km/jam, hinga 125 Km/jam, mulai power terkecil 12 PS, hingga versi terakhir yang 17 PS, mulai 4 tingkat percepatan, hingga 5 tingkat percepatan.
Saya lupa ini CB tahun berapa. Kalau lihat-lihat Wikipedia Jerman, ini CB kelahiran 1970-1974, karena mulai tahun 1974-1986 rem depannya sudah cakram. CB 125 Twin 1970-1974 disebut CB 125 K dan kemajuannya dari edisi sebelumnya, doi sudah punya 5 tingkat percepatan. Motor ini juga jadi lebih ringan, jadi 121 Kg saja. Bagaimana impresinya naik motor berkapasitas tanki 10 liter ini? Wow, menyenangkan… Selain dimanjakan bunyi ala moge, handling terasa ringan, tetapi motor rasanya stabil dan menjejak, meskipun rasa menjejaknya tidak semengesankan Suzuki GT 185 ataupun GT 250.
Bedanya dengan naik moge, panas mesin sama sekali tak menyiksa di kaki, buat jalan pelan dan macet-macetan pun enak. Rem pun tergolong pakem, lebih pakem dibandingkan Suzuki Smash tromol hehe..apalagi dibandingkan Vespa Excel Rose saya haha… Jadi, meskipun remnya tromol depan belakang, rider tidak perlu khawatir dengan kemampuan remnya.
Soal pesona saat jalan, dijamin wow deh.. Saat malam hari saya bawa dari pinggirin Jakarta ke daerah Panglima Polim melalui jalan Fatmawati, seorang rider NSR 150 SP full ori membuntuti menikmati merdunya suara CB Twin kapasitas terkecil ini. Padahal motor dia juga keren banget haha.. saat doi melewati, saya pun menikmati tampilan motor eksotis itu yang harganya juga ga turun-turun, bahkan naik lagi!
Kata yang tersesat