You are currently browsing the monthly archive for Mei 2019.

Kali ini kita kenalan dengan adiknya si Honda CB750, yakni Honda CB 500 K0 yang diperkenalkan Honda dua tahun setelah peluncuran Honda CB 750. Melihat perawakan dan warnanya, anak motor klassik di Indonesia pasti teringat sama Honda CB 175 Twin yang warna hijaunya sama dengan ini dan desainpun sangat mirip!

20190303_163313

Menyusul kesuksesan the first superbike, Honda pun ingin mengisi kelas menengah dengan ramuan serupa, yakni motor dengan mesin 4 inline 4 tak yang lebih lincah, lebih ringan, tetapi performanya tak memalukan. Berbekal suksesnya sang kakak, CB 500 pun dengan pedenya dihadirkan pada tahu 1971. CB 500 ini sendiri dijual Honda mulai 1971 hingga 1978. Lumayan panjang lah..

20190303_163322

Soal mesin, Honda membekalina dengan mesin 4 slininder inline OHC berpendingin udara yang bisa menghasilkan tenaga sampai 48 PS @9000 rpm dan torsi maksimum 40, 2 NM @7500 rpm. Mesin berkapasitas 498cc dengan 5 tingkat percepatan ini menjadi dapur pacu motor berbobot kosong 202 Kg. Hasilnya, top speed yang dicapai bisa sampai 180 Km/jam, cuma kalah 20 Km/ jam saja dari kakaknya, Honda CB 750.

20190303_163329

Akselerasi motor dengan kompresi mesin ):1 ini pun cukup impresif. Ya ini berkat desain mesin yang lebih ringan hingga 35 Kg dibandingkan CB 750 juga. Akselerasi 0-100 Km/jam bisa dicapai dalam 5,5 detik. Perbaikan di sisi rangka pun membuat motor ini dinilai bisa menghadirkan handling lebih lincah, tetapi secara kenyamanan juga dianggap kelas atas. Media pun memberikan jempol sekecamatan untuk motor yang rem depan cakramnya ini sudah hidrolik.. Ya iyalah, kalau masih mengandalkan kabel alias mekanik, bakal meloyor ga karu-karuan ni motor.. Blog Sesat sudah buktikan performa rem cakram mekanik di Honda GL 100, benar-benar ga pernah ketemu rem lebih menguji kesabaran daripada rem tipe ini wkwk.. Jauh lebih mumpuni rem tromol!

20190303_163301

Majalah Motorrad pernah menguji performa CB 500 di Nürburgring! Hasilnya, masih dapat 11: 02 menit Bro! Hanya tertinggal 11 detik dibandingkan Honda CB 750 lho…

Dan ini kuenceng bener di sirkuit dengan panjang lebih dari 20 Km dengan 73 tikungan itu. Sebagai perbandingan, rekord resmi untuk motor adalah sekitar 7menit 49 detik sekian dengan Honda RC 30 oleh Helmut Dähne di tahun 1993. Di tahun 1980, motor GP 500 cc yang dipacu Marco Lucchinelli dengan Suzuki 500ccnya hanya dapat 8 menit 22 detik.. Sampai hari ini, bisa naik motor di Nürburgring di bawah 10 menit itu sudah dipastikan pembalap Pro..

20190303_163204

Soal kualitas, nampaknya memang Honda tak main-main. Terbukti dari performanya kan.. Oh ya, CB 500 dijual hanya 900 DM (deutsche Mark) lebih murah dari CB 750. Dengan harga 5.595 DM atau sekitar 9600 Euro harga motor sekarang, Honda CB 500 jadi motor paling mahal di kelas menengah. Bandingkan dengan pesaingnya:

  • BMW R 50/5: 4.295 DM
  • BSA 500 SS: 4.255 DM
  • Ducati 450 M II D: 3.599 DM
  • Honda CB 450: 4.248 DM
  • Kawasaki H1: 4.700 DM
  • Moto Guzzi Falcone: 4.500 DM
  • Triumph Tiger Daytona: 4.040 DM

Meskipun harganya paling mahal, CB 500 menjadi motor terlaris di segmen menengah, yakni kelas 500cc. Bahkan pada tahun 1974, 70% motor level ini yang terjual ya CB 500! Gila ya dominasinya…

Di tahun 70an, CB 500 bisa dibilang jadi motor cafe racer terfavorit. Selain setang dibuat nunduk, knalpot 4 in 4 diubah jadi 4 in 1. Modifikasi favorit lainnya dengan membuat cakram depan menjadi dobel…

Motor ini bisa dibilang kencang tak cuma di jalan. Ternyata di sirkuit juga. Blog Sesat pun sempat tak percaya… Di awal 70an, beberapa unit CB 500 pun terjun di ajang TT Isle of Man. Bahkan di tahun 1973, Honda CB 500 yang digeber Bill Smith juara 1 di kelas 500cc production 500 yang melombakan 4 putaran. Dan posisi ke dua dihuni Suzuki T500 yang bermesin 500cc 2 tak!

sumber: https://de.wikipedia.org/wiki/Honda_CB_500_Four

Kalau nonton MotoGP harus bayar tiket mahal, nonton WSBK pun juga bayar tiket masih mahal, nah nonton balap level di bawahnya cenderung lebih murah. Sayangnya, saat ini memang sedang tidak ada ex-pembalap ngetop yang lagi berlaga di level ini. Meskipun begitu, buat penggemar motorsport, balapan bersifat regional ini layak banget dilirik.

20190303_153709

Soal internasionalitas, bisa dilihat dari dua sirkuit di luar Jerman yang merupakan bagian dari total 8 sirkuit yang akan menyelenggarakan balap IDM tahun ini. Beberapa sirkuit pun tergolong sirkuit mashyur, sebut saja Assen di Belanda, dan sirkuit Nuerburgring dan Hockenheim di Jerman.

Yang paling dekat dari domisili Blog  Sesat sekarang justru di Assen Belanda. Namun, WSBK dan MotoGP saja tidak hadir, jadi mau nonton IDM males juga sih haha… Padahal enaknya IDM itu, penonton jauh bisa lebih dekat dengan motor di paddock, bisa dibilang ga berjarak dengan fans balap. Dan memang itu sih yang mereka jual!

Kapan lagi bisa dekat, foto-foto dan pegang-pegang moge balap dan berinteraksi dengan para pembalapnya. Nah, kira-kira, begini nih contoh motor-motor yang berlaga di IDM:

20190303_153432

Ada BMW S1000RR… di kelas superstock, ini motor sih memang merajai. Tapi di kelas superbikenya, doi harus berjibaku… entah deh kondisi sekarang.. Tahun-tahun lalu rasanya sempat dikuasai Yamaha R1M.

20190303_153452

Ada Gixxer juga.. wah, ini Gixxer 600 ya? Maklum, tidak hapal dan lagi malas googling. Ya di IDM memang juga ada kelas supersportnya. kok kayanya rangka Gixxer terlihat paling kurang gizi hihi..

20190303_153529

Di IDM juga ada R1M tentunya.. Lucu juga warna abu-abu terang begini. Malah kesannya jadi seperti die cast berukuran 1:1.

20190303_153422

Dan terakhir ada Honda CBR 1000 RR generasi terkini. Menurut Blog Sesat, ranga CBR 1000 RR di kelas superbike terlihat paling seksi dan kekar.. Dan warna kuning putih hitam ini merupakan paduan warna yang menggugah selera.

20190303_153554

Lumayan buat dijadikan patokan modifikasi anti mainstream nih liverynya…

20190303_153605

20190303_153621

Buat kalangan penggemar motor klassik, salah satu motor yang dikenal cantik dan punya performa menggigit adalah Honda CB 450 Super Sport yang dikenal dengan nama CB 450 Black Bomber. Seperti yang sudah pernah kita bahas, nama Black Bomber ini muncul di pasar USA karena kehandalan motor yang diproduksi Honda tahun 1965-1968 ini dengan performa DOHCnya yang merontokkan performa motor-motor HD yang kapasitasnya lebih besar.

20190303_163620

Motor cantik dengan kapasitas mengigit ini membuat kompetitor Eropa macam motor-motor Inggris dan BMW pun terlihat jadul kemampuannya. Banyak yang nyinyir mempertanyakan teknologi DOHC Honda ketika itu. Mereka menyangka, mesinnya memang oke performanya, tetapi daya tahannya diduga keras rendah…

Dugaan hanya dugaan. Mesin twin pararel 444,9 cc 4 tak CB 450 bisa menjawab tantangan waktu. Kapasitasnya yang jauh lebih kecil terbukti bisa menghasilkan tenaga hingga 43 PS @ 8500 rpm dengan torsi maksimum 39,2 Nm @ 7000 rpm. Semua itu dihasilkan karena mesin disuplai dua karburator Keihin berventuri besar, 36mm Bro..

20190303_163637

Dengan bobot kosong hanya 187 Kg, tidak heran, motor dengan 4 tingkat percepatan ini bisa tembus 170 Km/jam.

CB 450 sendiri di Jerman diperkenalkan di sebuah motorshow di kota Essen yang diselenggarakan dari tanggal 10-12 September 1965. Baru di tahun 1966 sang Black Bomber bisa wara-wiri di benua biru ini. Kehadirannya juga bikin gempar permotoran Eropa. Akhirnya Honda punya motor yang bisa menggoyang dominasi motor-motor kencang Eropa.. Bahkan bisa mengasapinya!

20190303_163656

Motor yang kencang dengan handling yang ringan… Mesin pun terbukti tahan banting.. Tergusurlah motor-motor 650cc Triumph, 750cc Norton dan 600cc boxernya BMW. Dan semua itu pun tidak bisa bersaing dengan Honda dalam hal harga!

Tak heran, motor ini jadi pembuka jalan larisnya Honda CB 750 nantinya yang diluncurkan di tahun 1969…

20190303_163649

 

Blog Sesat termasuk golongan yang Mashikere kata orang Jepang… Dan suatu saat setelah awal-awal bekerja, dalam pikiran bergumam, “ya Allah..ga mungkin punya moge…”. Yup, dengan profesi itu dan penghasilan segitu, ga mungkin punya motor besar bersurat…

Namun, apa yang ga mungkin buat Allah kan.. Jadi ceritanya alhamdulillah dapat beasiswa S2 dan tersesat ke Jerman. Duit pun diirit-irit biar bisa nabung.. Ya makan hampir ga pernah di kantin lah dan ga banyak jalan-jalan keliling Eropa seperti yang biasanya orang-orang lakukan kalau sudah terdampar di Eropa hihi…

Singkat kata, motor yang pertama dibeli pakai uang sendiri itu ya CB 750 Police kalau tak salah tahun 1982… yup.. saya pun ingat pikiran dulu “ya Allah..ga mungkin punya moge…” Ga pernah kepikiran bisa beli motor pertama sebuah moge.. sebuah CB 750 pula..

Gak mahal kok, sekitar 30 jutaan di awal tahun 2010 itu… Ninja 250 jelas lebih mahal.. tapi intinya moge ya moge, Allah sudah buktikan, kalau ngimpi dan minta sama Allah, jangan yang ecek-ecek hihihi…

Nah, yang namanya barang punya sendiri itu justru ga banyak foto-fotonya yah wkwk.. Rasanya bahkan saya tak punya foto mejeng di atas CB 750 Police itu.. haduuuh… giliran barang orang, wah malah seneng banget buat foto-foto..

Ya okelah.. karena tak ada fotonya, ini saja galeri mini Honda CB 750 Police 1969… Yup, generasi awal banget rupanya sudah ada versi Policenya..

20190303_162924

Soal mesin, sama saja dengan CB750 K0 lah, sama-sama 4 tak 4 silinder inline yang bisa menyemburkan 67 PS @7500rpm. Dengan bobot 245 Kg, ya motor ini bisa tembus top speed 200 Km/jam… Kata yang punya di keterangannya. Namun, Km/jam itu kan versi standar, si versi Police paling lari sampai 180 Km/jam saja sih..

20190303_162940

Kalau yang versi Police ini kayanya sih ga tembus 190 Km/jam ya. Maklum, banyak peralatan lenongnya kan. Dengan box tilang, box kiri-kanan, lampu rotator dan wind shield plus engine bar, doi jelas lebih berat sampai 27 Kg (versi standar bobotnya hanya 218 Kg) dan tidak aerodinamis..

20190303_162906

Namun, ya pasti cukup lah buat ngejar motor inggrisan dan motor Amerika yang dulu cuma 2 silinder atau 1 silinder. Ingat, CB 750 sendiri kan motor massal pertama yang harganya terjangkau yang menghadirkan konfigurasi 4 silinder inline di zaman itu, konfigurasi mesin yang tadinya hanya ada di lintasan balap. Dan doi motor massal pertama yang bisa menyentuh 200 Km/jam, ga heran predikat the first superbike ada padanya..

20190303_162848

Gimana Bro? Lucu juga kan… Kalau ada rejeki, ini motor cukup layak dijadikan peliharaan. Karburatornya juga masih karburator biasa, jadi lebih mudah buat perawatan harian. Lebih ga rewel dibanding moge lawas yang sudah pakai karburator vakum.

Oh ya, ada satu cerita paling berkesan dengan si CB 750 Police dulu. Ceritanya justru menyebalkan wkwkw.. Melibatkan oknum polisi haha…

Jadi suatu malam, saya sedang mau isi bensin si CB 750 Police itu di pom bensin Terogong, Pondok Indah. Nah, pas lagi ngantri dan sudah hampir giliran saya, ada polisi dengan enaknya ga ikut ngantri nyelak. Dia langsung main parkir Thunder 125 Policenya di depan CB 750 Police. Ga bilang sorry, ga minta maaf, main selak aja.. lagi buru-buru dan ada urusan negara pun tidak. Nampak arogan banget dia.. Mungkin dia ga ngerti CB 750 Police ya wkwk.. ya memang sudah ga ada lampu-lampu dan rotatornya sih.. tapi ini contoh arogansi aparat bergabung dengan kekurangpahaman sejarah permotoran polisi.. Semoga Bro dihindarkan dari ketemu oknum-oknum arogan macam gini.. lumayan bisa merusak suasana wkwk..

20190303_162835

Ramadan sudah kembali berada di depan mata. Alhamdulillah kita diberi kesempatan lagi untuk mengejar rahmat Allah yang akan jauh lebih berlimpahruah dibandingkan bulan-bulan lainnya.

20190319_063116

Oh ya, maaf baru online lagi, sebab internet di rumah sedang bermasalah.. Jadilah Blog Sesat macam suku terasing hihi…

Oh ya, mau tau di sini puasanya berapa lama.. Coba dicek:

ada versi Turki….

IMG-20190505-WA0050

Ada juga versi Arabnya…

IMG-20190506-WA0001

Rata-rata di Jerman ya jadwal puasanya mengikuti kedua kubu ini..

Nah, Blog Sesat ikut yang mana? Ya jujur lebih mau ikutan yang Arab, tapi karena ikut buka barengnya di mesjid Turki (karena mesjid yang Arab kan harus sewa hall di kota sebelah, karena mereka harus tutup jam 10 malem), jadi Blog Sesat ikut waktu buka versi Turki..

Ya bisa dibilang jadi lebih lama sekitar 1 jam sih kalau jadwal Subuhnya mengikuti versi Arab. Namun, alhamdulillah ga kerasa berat kok. Memang kalau di atas kertas berat ya, puasa dari jam 3 sampai jam 9 malam, tetapi alhamdulillahnya ga seberat yang dibayangkan. Ya yang repot menyesuaikan jadwal tidur… Kan selesai sholat Tarawih sampai rumah di atas jam 12, bahkan nantinya bisa sampai jam 1, nah, sebelum jam 3 harus sudah siap puasa lagi hehe…

20190322_173128

Segitu saja.. Semangat berburu pahala Ramadan bagi yang berpuasa.. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan keindahan yang nantinya tak pernah dilihat mata dan tidak bisa dibayangkan dengan pikiran..

Soal Lambretta baru, ya Blog Sesat tidak akan komen karena memang masih baru, belum tahu rasanya dan plus minusnya.. Namun, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kalau dari segi harga baru, Lambretta baru tidak tergolong motor yang Blog Sesat rekomendasikan.

Nah, kita coba tinjau plus minus Lambretta jadul ya. Dari sini, di sebagian sisi pun sudah bisa ditarik perbandingan dengan yang baru…

Plus Yang Jadul:

  1. Ini Lambretta.. scooternya Sultan dan bangsawan Eropaaaaah.. Kalau kantong tipis masih bisa piara Vespa jadul, kalau Lambretta jadul hanya bisa dipelihara dengan baik oleh si kantong tebal… Buat yang ngerti, ini termasuk motor yang bisa menaikkan gengsi pemiliknya dan menjadikannya buah bibir..
  2. Desainnya beda sebeda-bedanya.. Kalau naik Vespa jadul, kan masih mirip-mirip antara yang kelas sejuta umat dan kelas sultan, nah, kalau Lambretta, cuma ada kelas menengah ke atas sampai kelas roof top.
  3. Sarana investasi Bro.. Buat yang keuangan sudah lumayan stabil dan mau berhenti makan bunga deposito, pelihara Lambretta bisa jadi solusinya.. Namun, ya harus ada ilmunya juga.. harus ngerti barang dan ngerti memeliharanya.
  4. Pajaknya dipastikan lebih murah dibandingkan Lambretta baru.. Buat perawatan harian, scooter 2 tak ini juga lebih bisa ditangani sendiri kalau kenapa-kenapa..
  5. Buat suami takut istri.. ini bisa dibilang dan diakui sebagai motor murah… Namun, untuk mencegah istri main jual dengan harga murah, bilang saja ini motor warisan leluhur wkwk.. *Waspadai risiko istri ngecek harga di Internet!

IMG-20161009-WA0000

IMG-20160726-WA0010

Minus yang Jadul:

  1. Kalau butuh uang cepat, lumayan susah menjual Lambretta jadul dengan harga pantas. Ya untung-untungan… Sebab harga pantas Lambretta jadul kan di level puluhan juta, tergantung tipe. Kalau kelas 150cc bersuratnya ya dalam keadaan baik dan bersurat harganya lebih mahal dibandingkan motor 250cc twin kondisi baru. Masalahnya, pasarnya sangatlah segmented… Kalau tidak punya pertemanan dengan kalangan penggemar Lambretta, cukup riskan. Kalau Lambretta baru mungkin harganya dijual second juga jatuh, tetapi  enaknya, motor baru masih diterima sama Pegadaian wkwkwk.. dulu sih gitu, ga tau deh kondisi sekarang..
  2. Tidak mungkin jadi motor harian.. Biasanya kurang handal, terlalu pelan dan boros.. Bunyinya pun mirip Bajaj wkwk.. kalau digeber, dijamin ga ada yang minggir, semua bahkan mau nyalip takut mabok asep..
  3. Partsnya jangan disamakan dengan Vespa jadul.. Jauh lebih sulit..apalagi perintilan barang originalnya..
  4. Buat orang ga kenal motor, naik Lambretta jadul bisa dianggap orang kere wkwk… Riskan juga kalo ke rumah calon mertua naik Lambretta.. Kecuali sang calon mertua anak motor..
  5. Ancaman pelarangan 2 tak.. kalau bukan penggemar Lambretta sejati, jangan coba-coba piara Lambretta jadul ya… Kalau Vespa jadul tipe sejuta umat kan murah..kalau dilarang juga ga sakit-sakit amat wkwk…
  6. Ini motor mahal, tapi parkirannya ga bisa masuk yang 250cc ke atas.. Sayang kan kalau kenapa-kenapa..

Ya, itu sebagian plus minus yang kepikiran Blog Sesat.. Bisa benar, bisa salah… Ya kayanya sih banyakan benarnya ya hehe…

Nah, kita lanjut lagi dengan produk yang di Jerman dipasarkan oleh grup yang sama dengan yang memasarkan Lambretta, Benelli dan Royal Enfield di Jerman, Austria dan negara-negara Eropa lainnya.

Yup, jadi KSR Group asal Austria tak hanya membangkitkan Lambretta saja dari kubur, tetapi mereka juga membangkitkan merk Italia lainnya yang sudah lama menghembuskan nafas terakhir: Malaguti!

20190303_151309

KSR Group mengumumkan di EICMA tahun lalu, bahwa mereka sudah membeli merk Malaguti. Belum pernah dengar? Ya jangan berkecil hati, memang merknya tidak tenar, bahkan dibanding Benelli ataupun Laverda sekalipun. Tidak heran, sebab memang Malaguti tak punya motor berstatus legend. Mereka hanya membuat motor-motor kecil dan scooter. Awalnya, perusahaan yang didirikan tahun 1930 di San Lazzaro di Savena, dekat Bologna, didirikan sebagai perusahaan penjual dan bengkel sepeda. Mulai tahun 1949, pendirinya, Antonio Malaguti yang merupakan pembalap sepeda (ga pake motor ya..), membuat sepeda yang ditempeli mesin kecil. Dari situ menyusul lah motor kapasitas kecil dan akhirnya scooter…

 

20190303_151507

Malaguiti kini pun tak mengincar motor besar, kencang dan mahal. Mereka mengincar biker muda dan biker urban yang butuh motor dengan nilai ekonomis alias murah.

Meskipun murah, namanya anak muda tentu tak mau terlihat murahan. Makanya mereka juga mengandalkan desain yang baik. Namun, biar murah, mustahil lah masih dibuat di Eropa hihi.. Sama dengan Lambretta dan Benelli. KSR Group tak membuka ke publik, Malaguti mereka produksi di mana..

20190303_151432

Selain RST 125, Malaguiti juga punya varian supermoto (XSM 125) dan Cross (XTM 125) lho..tapi Blog Sesat yang waktu pameran lagi berpacu dengan waktu lebih tertarik ke RST 125 saja. Semuanya sih berbekal mesin 125cc yang sama. Tenaga pun mentok di 15 PS, ya biar sesuai regulasi untuk dapat SIM A1 alias SIM pemula pemotor di sini.

20190303_151358

Selain XSM 125, XTM 125 dan RST 125, ada juga varian naked bike (Monte Pro 125) dan enduro (Dune 125). Mesin 124cc 1 silinder 4 tak ini kabarnya dikembangkan oleh Aprilia.

20190303_151348

Kalau dilihat, memang RST 125 bisa dibilang saudraan dengan Aprilia RSV125 ya.. Kekarnya mirip lah.. Namun, kualitas mah jangan disamakan. Ya meskipun RST tak bisa dibilang murah.. sebab Lambretta yang baru dijual di Indonesia itu jauh lebih murah dibanding RST 125 yang dilego di 3999 Euro.

Soal performa, mesin 124cc bertenaga 15 PS @10750 rpm bisa dibilang lumayan. Namun, karena bobot kosongnya saja 140 Kg, tak perlulah berharap banyak hihi.. Dibilang irit juga tidak bisa, sebab butuh 3,3 liter per 100 Kmnya. Ya karena di Indonesia sudah ada Yamaha R15 V3, motor macam ini sekarang terlihat biasa saja… Menang spek tidak, menang material juga tidak..

20190303_151738

Yang menggiurkan sih rangkanya yang katanya alumunium, bukan pelat besi menjelma jadi deltabox hihi… Namun, kalau lihat kualitas bagian lainnya, ya besinya terlihat kasar..

20190303_151557

Bukan apa-apa… kalau ingat serbuan Mona zaman awal tahun 2000, ingat kan kualitas besinya yang mudah banget berkarat. Belum lagi metalurgi komponen mesinnya yang gimana gitu…

20190303_151618

Dilihat dari dekat, USD dan cakram floating  tidak bermerk… membuat makin kurang berminat untuk meminangnya.. Minimal kan kalau ada produsen jelasnya, kita sudah bisa menebak-nebak kualitasnya.. Minimal punya daya tahan yang lebih terjamin..

20190303_151322

Dengan sudah berdarah-darahnya kelas sport full fairing di Indonesia, Blog Sesat bisa memastikan, motor model beginian masa depannya suram di pasar motor Indonesia… Kalo 15 tahun lalu ya masih punya peluang lah.. Minerva copy cat CBR 150R aja bisa laris…

tersesat muter-muter

  • 2.531.494 x 1000 rpm

Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....

Telah Menyesatkan

hmmm

Top Clicks

Follow Motorklassikku on WordPress.com