You are currently browsing the monthly archive for Maret 2011.

Kalau dulu kita sudah kenalan dengan Suzuki Madura dan calon mobilnya Lamborghini, yakni Lamborghini Madura, sekarang kita kenalan dengan Honda Bali. Silahkan saja para fans boy non Honda menghina-hina motor matic Honda yang satu ini, dalam segi desain, para fans boy Honda pun bakalan sulit untuk jujur, bahwa desain Honda Bali benar-benar tidak sesuai dengan image pulau Bali yang tersohor keindahannya.

 

Bagi mereka-mereka pencinta produk Italia dan mengatakan semua rancangan Italia itu indah, nah pikir lagi.. sebab Honda Bali ini diproduksi di Italia dari tahun 1995-2001. Sejak dari awal, Honda Bali tampangnya begitu-begitu saja, hanya ada perubahan sedikit di tahun 1998. Itupun sebatas lampu depan dan lampu rem yang lebih membulat.

Tampangnya yang nggak banget ini pun juga ditambah dengan performanya yang STD. Yup, doi bukan motor matic beraliran sport. Motor berkapasitas 49 cc 2 tak ini hanya berbekal tenaga 4PS/ 7100 rpm. Cukup sebenarnya untuk happy2 di dalam kota. Top speednya juga hanya 50 Km/jam. Itu yang 50cc lho, kabarnya juga ada yang 100 cc, dan tentu top speednya lebih tinggi, kabarnya tembus 100 Km/jam.

Motor bertampang extra pas-pasan ini kecil, tetapi mampu memangku 2 orang dan katanya cukup nyaman. Motor ini punya suspensi oke dan pengereman pakem, sebab dikawal rem cakram di depan, sedangkan belakang cukup tromol. Motor berbobot kosong 91 Kg ini minta jatah 3,5 – 4 liter bensin untuk menempuh 100 Km.

Di judul kok ada kata “tetapi”? ?Nah itu dia Bro… Cupu2 begini ternyata banyak juga penggemarnya, malah penggemarnya datang dari kalangan penggemar kecepatan. Tampang cupu ini malah disukai untuk menyembunyikan mesin yang galak dan mengasapi skuter cc besar dan skuter matic yang memang berkonsep sport. Perangkat racing macam CDI, knalpot, puli hingga bore upnya pun tersedia. Dengan  komponen macam karbu Dell Orto venturi 19, filter udara racing, paket bore up 70 cc buatan Polini plus penggantian gear dan katup buluh, Honda Bali dengan enteng tembus 135 Km/jam! Enaknya lagi, harga komponennya murah, kalau dibandingkan komponen motor di Eropa sana yang rata-rata moge. Nah, tertawa senanglah para penggemar Bali yang menaiki Honda Bali bertampang standard tapi sudah full tune up!

foto:Wikipedia

Beberapa waktu lalu menyempatkan diri mampir ke Dunia Sepeda Motor di bilangan Pasar Minggu untuk mencari ban dalam untuk si Tiger Hitam dan ban luar untuk R27, ya kali saja ada, karena di bengkel ini harga bannya murah. Sayangnya bengkel ini tidak lagi punya ban dalam lebar ring 17 untuk Tiger. Wah, padahal saya kan pasang kaki-kaki Tiger Hitam di bengkel ini. Ketika ditanyakan, kapan lagi ada, jawabannya tidak jelas, katanya sih ban dalam 17 inci lebar jarang yang cari, sebab rata-rata sudah tubeless. Hmmm apes nih…

Kemudian saya menanyakan ban motif kembang tahu dan kotak-kotak ring 18 untuk R 27, ya yang IRC atau Swallow gitu deh, habis kalau pakai Metzeler saya bakal kejang-kejang membayar harganya! Sekali lagi harus menelan kekecewaan. Katanya yang ada hanya yang kembangan modern, sebab ban dengan kembangan jadul jarang yang nyari! Memang sih sempat sebelumnya ngobrol dengan orang yang saya duga koordinator bengkel ini. Doi memang mengakui, harga barang yang dijualnya murah, karena ingin duit cepat bersirkulasi. Efeknya, barang-barang yang jarang peminat tidak diladeni..wah sayang….

Daripada pulang dengan tangan kosong, akhirnya saya menanyakan tanki bensin untuk si Tiger Hitam. Tanki bawaan yang sudah 13 tahun lebih mengabdi memang sudah parah kondisinya. Sudah pernah dilas sekali, dan dilem sih sudah berkali-kali. Untung harganya lumayan, maksud saya agak di bawah rata-rata, sebab ada bengkel yang sudah pasang harga 600 ribu untuk tanki Tiger warna hitam. Di bengkel ini, saya dapatkan dengan harga 550/540 ribu (maaf agak lupa-red).

Dani Pedrosa könnte noch einmal operiert werden müssen

Judul diatas bisa jadi mewarnai benak penggemar Pedrosa saat ini. Keinginan mereka untuk melihat sang idola jadi yang terbaik tahun ini sekakan sirna perlahan ketika mengetahui, Pedorsa belum sembuh 100% dari cederanya yang terjadi saat latihan GP-Motegi Jepang tahun lalu. Patah tulangnya memang sudah sembuh, tetapi dr. Xavier Mir menjelaskan, bahwa syarafnya ikut terpuntir dan mengalami kerusakan.

Gejalanya adalah tangan jadi nyeri sehingga kehilangan kekuatan dan indra perasanya, ya kebas gitu deh. Gejala inilah yang menyebabkan Pedrosa merosot di lap-lap akhir GP Qatar lalu. Ini membuat Pedrosa sangat kecewa, sebab doi yakin pada diri dan motornya. Gejala ini sayangnya tidak diantisipasi, sebab memang baru muncul ketika race lalu. Pedrosa merasakan nyeri dan merasa tangannya melemah dan agak lumpuh, hingga untuk menekan kopling pun ia mengalami kesulitan besar.

Gejala yang disinyalir baru muncul ketika tubuh tersiksa durasi race ini bisa saja terjadi lagi di seri Jerez ini. Wah, bagaimana bisa meladeni Stoner dan Lorenzo kalau kondisi fisiknya begitu? Dr. Mir menjelaskan, penyembuhannya memang butuh proses. Pedrosa sendiri kini harus menjalani terapi bersama ahli physiotheraphie, wah, hilang waktu juga dong untuk latihan balap??? Dr. Mir menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan Pedrosa akan dioperasi pundaknya! Wah, seperti Rossi dong… Rossi aja belum sembuh!

Menurut sang dokter, terapi Pedrosa sudah baik dan memang butuh kesabaran. Kemungkinan untuk operasi pun direncanakan selepas GP Jerez, sebab dengan absennya GP Jepang, jarak dengan GP Estoril cukup banyak dan bisa dimanfaatkan untuk menempuh proses penyembuhan. Operasi ini dinilai penting demi maksimalnya PEdrosa di MotoGP. Sebenarnya, Pedrosa sudah beruntung tidak lumpuh tangan kirinya akibat kecelakaan tahun lalu itu!

Daripada susah-susah dioperasi, mungkin Pedrosa mau menggunakan tenaga ahli pijat di Indonesia? Haji Naim misalnya hehehe….

Omong-omong soal Pedrosa dan tim Repsolnya, keduanya bisa-bisa kena imbas perang Libya lho… Ada teman yang orang tuanya mengungsi dari Libya akibat serangan sekutu atas Libya. Nah, ortunya teman itu kerja untuk Repsol! Wah, kalau perang Libya berkepanjangan, oli Repsol harganya bisa naik nih… Dan tentunya harga komoditas minyak bumi secara umum, sebab Libya memang gudangnya minyak!

Foto: Motorradonline.de

Melihat lampu belakang Suzuki Hayate, banyak bikers yang langsung kepincut dengan lampu remnya. Gaya lampu rem terpisah ini terutama disukai bikers pencinta motor balap. Memang sudah sejak awal tahun 90an tuh trend ini tak surut! Ingat kan model lampu balakang Honda CBR awal tahun 90an yang bulat dua dan turun ke NSR-SP yang lampu remnya benar-benar jadi idola pemodif di tahun 90an. Suzuki pun demikian, dengan lampu rem dobel berbentuk persegi panjang, yang hingga kini masih dipertahankan di Gixxer, tentu dengan bentuk yang lebih dinamis. Di jajaran moge Italia, lampu rem dobel kanan-kiri pun sudah begitu terpatri, sebab Ducati 916, 748 hingga turun ke Cagiva Mito menggunakan lampu dobel berbentuk kotak. Saat ini pun, Ducati masih mempercayakan lampu rem model ganda itu di moge sportnya,  ini sudah merupakan bukti, bahwa lampu rem dobel kanan-kiri memang punya aura sport. Yamaha R1 dan R6 gen awal, Kawasaki ZX-7/9R pun pernah ikutan mengandalkan lampu rem model begini.

Bagaimana di Indonesia? Dari yang sudah-sudah, memang lampu rem model begini sangat digemari pencinta modif yang doyan beraliran sporty. Di malam hari, lampu rem macam ini langsung menghadirkan kesan gahar dan aura moge balap! Mulai dari lampu model NSR-SP, CBR 150R yang ada versi Miminnya, hingga kini milik Bajaj Pulsar begitu diminati. Dengan hadirnya Hayate 125, disinyalir akan banyak motor modifan yang memanfaatkan lampu remnya. Jangan heran kalau sebentar lagi banyak motor yang mengandalkan lampu rem Hayate 125 untuk mendongkrak aura sporty di buritan.

Tidak tahan lagi menahan hasrat ingin ngeblog, akhirnya kesampaian juga hari ini bisa menodai Blog Sesat..ahhh….

Sesuai judul, itu yang membuat saya vakum sejenak. Blogging, walaupun isinya dijamin 100% positif, misalnya berbagi informasi atau ilmu yang bermanfaat, sepertinya dalam keadaan tertentu bisa jadi dosa lho…

Lembah dosa itu memang berupa-rupa, ada yang menjadikan blog sarana membuka aib orang, sarana provokasi, sarana ngomentarin orang dengan sudut pandang sendiri, sarana pamer, sarana mepromosikan sesuatu dengan gombalan beracun, sarana memfitnah, sarana eksis sebagai orang pintar dan kritis dan banyak lagi… Bahayanya lagi, belum tentu itu disadari sepenuhnya oleh si Blogger.. Kadang bahkan niatnya baik, tetapi kalau dari sudut pandang lain, bisa jadi si Blogger jadi seorang hakim gadungan yang tutup mata klau harus melihat dari perspektif lain. Blog Sesat pun sempat merenungkan semua ini, bisa jadi beberapa artikel blog ini sudah melakukan perbuatan-perbuatan negatif tersebut, walaupun niatnya tidak begitu… Soal yang ini, saya yakin orang-orang yang tersesat kemari sudah memahaminya.

Sekarang, ketika isi blog itu anggaplah positif, kok bisa jadi negatif????? Begini Bro.. kalau si penulis blog atau yang seperti saya, doyan curcol di blog sampai-sampai lalai melaksanakan pekerjaan dan kewajiban lainnya gara-gara keasyikan ngeblog, jadi negatif nggak tuh? Kalo gara-gara ngeblog, si Dia jadi jablay? Si anak jadi lebih dekat dengan temannya dibanding ortunya? Orang tua kita jadi tidak lagi ditengok dan dimuliakan? Silaturahmi dengan teman jauh berkurang? Kualitas kerjaan menurun, yang penting gajian jalan terus?

Ya, itulah yang membuat saya sempat berusaha keras mengerem aktivitas ngeblog. Ngeblog itu kesenangan untuk saya, bisa jadi positif, tetapi jangan sampai dibalik segala sisi positifnya ada kerugian yang tidak disadari… Harap Bro bisa memaklumi alasan ini, kenapa Blog Sesat parkir agak lama belakangan ini..sekarang, start your engine!!!!!!!!!

Ben Spies fuhr mit Reifen, die er nicht mochte und kam dennoch auf eine anständige Zeit

Perang MotoGP yang sudah di depan mata benar-benar membuat banyak bahan perbincangan di kalangan penggemar GP. Yang menarik salah satunya justru bukan balapan, tetapi yang terjadi sebelum balapan, dan lebih seru lagi menebak berjalannya balapan sesungguhnya.

Kita bisa menebak jalannya balapan berdasarkan hasil kualifikasi. Hasil perebutan posisi start ini bisa memberikan gambaran paling dekat, bagaimana lomba nantinya akan berlangsung. Tentu bukan jaminan pasti, sebab setting masih bisa diubah-ubah.

Berbeda dengan kualifikasi, sesi latihan justru hasilnya tidak bisa jadi patokan. Sebab, di sesi ini, banyak pembalap punya metode sendiri-sendiri. Ada yang kelihatan sangat cepat karena memang pakai ban soft dan setting bensin boros untuk mengejar power, tetapi ada juga yang terlihat pelan karena mencoba simulasi balap, atau memang sebatas mengetst suatu komponen saja.

Saat ini, Ducati sudah mulai menampakkan taringnya. Valentino Rossi sudah semakin dekat, sudah tembus 5 besar dengan jarak kurang dari satu detik. Apakah peluangnya cukup untuk jadi numero uno? Sulit tuh, apalagi kalau mendengar klaim Stoner yang baru 80% mensetting motornya. Namun, Rossi sendiri juga memang belum tuntas dengan perbaikan Ducatinya kan… Soal bahu, katanya sih sudah oke, hanya di saat terakhir saja terasa tidak enak.

Sekarang kita lihat kubu Yamaha! Wah, pastinya Lorenzo cukup panik dengan hasil posisi ke-7 di latihan bebas kali ini, terlebih lagi Rossi sudah ada di atas posisinya. Padahal Lorenzo sudah berkomentar, Chassis M1 tahun ini benar-benar yahud dan memuaskan, sebab kecepatannya di tikungan jelas eningkat! Wadow, kalau sudah merasa oke, tapi posisi masih ke-7, tentunya gejala panik mulai mengganggu tuh!

Yang lebih berat lagi bagi Lorenzo adalah, Spies sudah berada di atasnya! Yup, Spies di posisi ke-6! Doi sudah menjadi rider terbaik Yamaha di Qatar kali ini dalam sesi latihan. Yang lebih menusuk Lorenzo, adalah fakta, bahwa Spies menggunakan ban, yang dia anggap paling jelek, tidak dia sukai dan tidak cocok untuk sirkuit Losail ini! Dengan cara begitu, ia berharap, nantinya akan memangkas waktu lagi, begitu ia menggunakan ban yang sesuai dan ia sukai karakternya. Cara ini sebenarnya mengingatkan kita pada film-film Kungfu, dimana para pendekar berlatih dengan membawa beban di lengan dan kaki mereka. Cara ini mengingatkan pula pada onfirenya Sete Gibernau selepas pindah dari Suzuki ke Movistar Honda tahun 2003 lalu. Selepas menggeber GSV-R yang kurang kompetitif, Gibernau laksana mengamuk dalam menggeber RC211V yang memang motor 990 cc terbaik kala itu….

Wah, apa jadinya kalau Spies memang sukses dengan rencananya nanti? Apa jadinya kalau doi menggunakan ban yang tepat dan dia sukai, sebab hingga saat ini ia sengaja memakai ban yang dianggapnya membawa hasil paling buruk! Wah, Stoner dan Pedrosa bisa-bisa cenat-cenut saat race nanti!

Casey Stoner legte ordentlich vor

Karena kesibukan yang tidak jelas, baru hari ini saya “tersadar”, ada yang berubah di fairing RC sableng tim Repsol Honda. Yup, semboyan One Heart yang dikritisi banyak pihak tidak membawa nama Indonesia akhirnya berubah menjadi “Satu Hati”, sebuah istilah yang dijamin tenar di Indonesia karena menjadi salah satu lagu Dewa 19 yang pada zaman itu memang masih mantap dan seng ada lawan! Langkah ini tentunya semakin membuat banyak pihak penggemar balap motor sadar, bahwa Indonesia memang punya penggemar balap motor sangat banyak. Secara tak langsung pun memberi tahu para produsen lain yang belum bermain total di Indonesia, betapa rakusnya pasar motor tanah air terhadap tawaran sepeda motor, apalagi yang keren, kencang, tapi murah!

Soal Stoner yang belum sepenuh hati, hmm sebenarnya bukan judul yang tepat. Saya ralat ya, maksudnya, Stoner belum merasa tunggangannya siap 100%. Bahkan doi yang sudah bikin ketar-ketir pesaingnya mengatakan, masih ada 20% lagi yang perlu diperbaiki. Terutama dengan grip bagian pinggir ban yang dirasanya masih bermasalah. Bayangkan, masih ada 20% lagi berbagai sisi motor yang masih bisa diperbaiki klaimnya! Tentunya ini membuat pesaing, terutama pabrikan lawan benar-benar ngeri… Terlebih lagi kalau mengetahui, seluruh catatan waktu yang dicetak Stoner bukan menggunakan motor dalam kondisi 100% sesuai keinginan doi! Bahkan, ban yang dipakainya sejak awal hanya satu macam kompon, yakni kompon yang keras! Artinya, lap time Stoner memang lap time balap, bukan untuk mencetak waktu tercepat! Nah, ngeri nggak tuh…

2003 und 2004 feierte Gibernau mit dem MotoGP-Vizeweltmeister-Titel seine größten Erfolge. Jetzt versucht er sich auf vier Rädern.

Mantan pembalap MotoGP sekaligus  salah satu rival terberat Rossi, Sete Gibernau, tampaknya tidak betah berlama-lama tidak menikmati dunia balap. Mantan wakil juara dunia 2003 dan 2004 ini memang terakhir kali terlihat di lintasan MotoGP tahun 2009 lalu bersama Ducati, tetapi berhenti di tengah jalan, yakni setelah 6 seri, karena permasalahan dengan tim dan masalah pribadinya. Dengan finish terbaik urutan ke-12, tentunya bukan hal menyenangkan bagi seorang pembalap yang nyaris jadi juara dunia.

Pembalap yang menurut saya paling seru persaingannya dengan Rossi dibandingkan Rossi vs Biaggi, vs Stoner dan vs Lorenzo ini dikabarkan akan memperkuat BMW! Wah, bukan di MotoGP dong…

Pembalap Spanyol yang doyan tampil ngotot dan pernah memperkuat tim Repsol Honda di era 500cc 2 tak ini akan menggeber BMW berkekuatan lebih dari 500PS! Yup, bukan roda 2, melainkan roda 4. Doi akan terjung di kejuaraan mobil touring yang m,enggunakan mobil massal yang kena tunning edan-edanan. Doi akan menggempur balap mobil touring Italia, ya kalau di Jerman DTM gitu deh.. Doi akan membela Campos Racing Team untuk menggempur kejuaraan Superstars Series yang ada sejak 2004 lalu dengan mobil BMW M3 E92. Tanggal 25 maret ini, Gibernau akan mengetest mobil balapnya di tanah airnya sendiri, tepatnya yakni di sirkuit Valencia. Wah, kalau Rossi pensiun balap motor dan ikutan balap mobil di negaranya sendiri, bisa-bisa ketemu Gibernau lagi tuh…

Uccio ist fast immer an Valentino Rossis Seite

Penggemar Moto-GP, terutama Valentino Rossi pastinya tidak asing dengan wajah dan nama Uccio yang punya nama asli Alessio Salucci. Doi adalah teman terbaik Rossi dan selalu menjadi tangan kanan the Doctor. Doi juga yang membantu tim Speed Master Team dan Andrea Iannone berlaga di GP motor.

Sebagai sahabat terdekat Rossi, dia tentunya orang yang banyak mengetahui rencana Rossi kedepannya. Uccio membenarkan, bahwa Rossi memang punya rencana untuk berlaga selama 2 tahun di WSBK, dan rencana itu mudah saja dilakukan. Itu rencana yang lebih realistis dibandingkan terjun ke Formula 1 selepas beraqkhirnya karier Rossi di MotoGP. Ketika ditanaya, berapa tahun lagi Rossi di MotoGP dan apa yang akan dilakukannya setelah pensiun balap motor, Uccio tidak mau menerka-nerka. Namun, Rossi yang dikenalnya akan hengkang sama sekali dari dunia balap motor, barangkali akan ikut balap mobil, tapi bukan F-1.

Uccio sendiri berencana tidak mendampingi Rossi lagi, kalau si 46 tidak wara-wiri di GP motor. Uccio berencana memanajeri salah satu tim balap motor, sebagaimana yang dia lakukan dengan Speed Master Team.

Kabar rencana Rossi ke WSBK memang beredar baru-baru ini, sebab Rossi sendiri juga pernah menyatakannya. Namun, Troy Bayliss yang saat ini sudah menjadi legenda Ducati meragukan itu. Dan Bayliss pun mengatakan, rasanya itu tidak mungkin, walaupun Rossi dalam dua tahun lagi pun kalau ikut balap superbike masih lebih muda dibandingkan usia Bayliss dulu saat debut di WSBK. Kalaupun Rossi terjun ke WSBK, Bayliss merasa tidak terpancing untuk turun balap lagi untuk membuktikan siapa yang terbaik. Menurut Bayliss, doi merasa sudah menang lawan Rossi, sebab saat 2006 lalu di seri terakhir Valencia, Bayliss finish no 1, dan saat itu Rossi terjatuh!

Bagaimana sebenarnya Rossi saat ini? Dari catatan waktu, untuk masuk podium saja Rossi sudah kesulitan sekali. Ducati saat ini memang tertinggal dari Honda dan Yamaha. Ada yang memprediksi, Rossi main-main, tetapi banyak juga yang menduga, Rossi sebenarnya memang sangat kesulitan dan mulai frustasi!

Di wawancara terakhir, Rossi menerangkan, doi tidak menyerah! Ia masih harus menyesuaikan diri dengan karakter Desmosedici yang harus sering sliding dalam menaklukkan tikungan, di sisi lain, doi masih menyimpan dan mencatat beberapa poin penting yang harus dikerjakan Ducati. Artinya, memang Rossi masih butuh waktu, tetapi dia masih tau yang harus dikerjakannya! Bukannya panik, apalagi menyerah dan kehabisan akal!

Blog Sesat sendiri justru menaruh iba pada salah satu pembalap favorit The Sesat Club, yakni Toni Elias. Dibandingkan pembalap Honda lainnya, dia tertinggal jauh. Padahal tidak bisa juga mengatakan dia seorang Rookie, apalagi dia satu dari sedikit pembalap yang bisa menundukkan Valentino Rossi yang sedang mengendarai motor bagus di lintasan kering!

Sayangnya, berita tentang Toni Elias sendiri sangat minim. Namun, bisa dipastikan dia menderita dengan modal motor yang tertinggal dibandingkan pembalap Honda lainnya. Tampaknya hanya dia satu-satunya pembalap Honda dengan motor non pabrikan! Nah, situ tahu sendiri, Stoner, Pedrosa, Dovi berada di tim pabrikan Repsol Honda. Simoncelli yang berada di tim satelit, karena potensinya besar, juga mendapatkan motor pabrikan terbaru.

Hiroshi Aoyama kan tidak….

Eitsss…. jangan salah Bro… Sebagai orang Jepang, bagaimanapun juga, Honda tidak akan menomorduakan orang ini, meskipun secara status bukan pembalap pabrikan. Hasil latihan di Qatar rasanya sudah bisa membocorkan hal itu. Apalagii Hiro berhasil membawakan gelar Juara Dunia di kelas 250cc, dimana motornya sudah berhenti dikembangkan sejak Daijiro Katoh naik kelas! Bisa-bisa, justru komponen paling gress diam-diam ada di motor Aoyama tuh…(Suudzon mode: on).

Hmmm Kasihan Toni Elias….

Ketika lagi beres-beres kamar, tak sengaja menemukan foto-foto yang terkesan jadul berat ini. Sebenarnya bukan foto jadul sih, hanya filmnya saja yang hitam putih. Ada dua kenangan disini, yang pertama kamera yang digunakan adalah kamera pertama saya, sebuah Canon EOS 500 2nd yang saya beli di Pasar Baru. Harganya lumayan murah sebenarnya, tetapi saat itu cukup mahal untuk kantong saya, ya bisa dibilang tabungan setengah tahun lah… Film hitam putih ini termasuk film kedua atau ketiga yang saya gunakan untuk belajar fotografi dengan kamera SLR. Ya, asal menambah ilmu saja, sampai sekarang belum pernah beli kamera lagi kok..cukup pakai HP-Klassikku hihihi..

Foto-foto ini mengabadikan moment pertama saya bertemu dan bercengkrama dengan motor klassik. Ini adalah sebuah R25 punya teman. Kalau tidak salah ini foto dari tahun 2005. Ketika itu harga R 25 masih setara Honda Tiger baru.

Saat itu tidak ada kesan istimewa. Saya belum jatuh hati pada motor klassik. Ketika menaikinya pun, saya tidak terbayang kalau itu motor begitu bergetar… tidak terbayang juga kalau harus lama-lama naik itu motor. Bisa-bisa lemak di badan rontok gara-gara sang vibrator hehehe…

Namun, setelah foto-foto dengan R25 ini dan melihat hasilnya, wah keren juga, jadul dan serasa zaman PD II gitu deh. Meskipun begitu, belum ada niatan punya motor klassik, takut mogok, dan dulu kan memang belum kerja..

Tidak lama setelah itu, si R25 ini pun dijual ke manajer band yang musiknya sering saya mainkan zaman SMA dulu. Lagu-lagu seperti “Mobil Balap”, “Posesif” dan “Piknik 72” menjadi santapan mingguan dan selingan jenaka saat ngeband dulu. Yup, grup band NaiF… Dengar-dengar, sekarang sudah jatuh ke salah satu anak Brotherhood yang juga sempat jadi adik kelas saat SMA dulu..wow, dunia begitu sempit ya..the world is not enough gitu deh…

Nih bonus penampakan manusia tersesat se-Jakarta Selatan, kali ini tidak disensor!!!!!!!

tersesat muter-muter

  • 2.531.521 x 1000 rpm

Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....

Telah Menyesatkan

hmmm

Top Clicks

Follow Motorklassikku on WordPress.com