You are currently browsing the monthly archive for April 2018.

Yang namanya sudah lama ga naik motor dan di Jerman juga ga banyak motor, kalau ketemu satu motor yang bukan skutik, rasanya jadi seperti ada hiburan.

Contohnya waktu ketemu motor yang mesinnya familiar bagi bikers Indonesia yang sudah jadi bikers di tahun 2000an. Ini dia penampilan Suzuki GN250:

20180426_140616-1

Lumayan ya Bro.. aura klassiknya kental dengan desain soft choppernya.. spatbor chrome depan belakang dari bahan pelat besi, spion dari besi, tutup rantai besi di chrome dan handel boncenger chrome, lampu belakang dan spion rumahnya besi.. ini memang kuda besi.

20180426_141804-1

Melihat setang tinggi, jok roti super tebal dan suspensi belakang seukuran yang biasa ada di motor macam HD, kebayang nyamannya keluyuran dengan Suzuki GN 250. Dan ini motor dengan simplisitasnya memang lumayan bikin ngiler. Soal mesin, simple deh..

20180426_141759-1

Oh yya, maksudnya familiar tentu bukan dengan tampang GN250, tetapi familiar dengan mesin Suzuki GN250 ini. Pemilik Thunder 250 pasti familiar dengan mesin gagah ini. Biarpun 1 silinder, gaya twinportnya membuat mesin terlihat gagah. Gearbox pun terlihat besar dengan warna murni logamnya, bukan dicat hitam biasa yang justru sekarang malah membuat motor berkesan murah..

Oh ya, pernah ada yang tau yahudnya Torsi Thunder 250 dikasih knalpot free flow dan setting karburator? Percayalah, lari 0-120 Km/jamnya masih sedikit lebih laju dibandingkan Ninja 150 standar..

Bro yang berada di Indonesia, kalau masih di dalam hatinya takut menghadapi puasa Ramadhan atau merasa puasa itu berat, tentu harus berusaha mengatasi hal itu.

Kalau secara mental sudah kalah duluan, semuanya akan terasa berat… Ya pengalaman hidup kita tentu sudah bisa merasakan itu kan.. Yang menentukan berhasil atau tidaknya kita dalam banyak hal adalah mentalitas kita sendiri.

Nah, kalau merasa puasa di Indonesia dari sekitar jam 4an sampai jam 6 sorean itu berat, coba nih cek jadwal puasa tahun ini di Jerman. Seorang teman di Bremen menunjukkan jadwal puasa di kota yang terletak di utara Jerman itu:

IMG-20180430-WA0003

Yang bikin gentar, hari terakhir puasanya Bro.. Kebayang ga, imsaknya pukul 01.25, dan isya hari sebelumnya pukul 00.33. Kebayang seberapa lama harus berpuasa di Bremen? Ya di kota-kota lain di Jerman juga ga jauh-jauh dari itu sih. Cuma seingat saya, di Bochum tak sedrastis itu juga. Kelar terawih tahun lalu sekitar jam 12an malam, dan jam 3 sudah puasa. Hmm, entah di kota saya tahun ini bagaimana..

Makanya Bro, puasa jangan di Jerman, berat…di Indonesia saja wkwkwk…

Apa kesan yang saya dapat saat berkunjung ke booth Suzuki di acara Motorraeder Dortmund 2018 lalu? SEdih sebenarnya, bisa dibilang tak ada produk baru.. Teranyar hanya Gixxer 1000, itu pun sudah bisa dibilang bagai bubur ayam yang sudah dingin..

20180304_100655

Yang lebih sedih lagi saat melihat varian motor matic pabrikan asal Hamamatsu ini. Suzuki Jerman hanya menawarkan 4 varian saja: Suzuki Burgman 650, Burgman 400, Burgman 125 dan Address 110.

20180304_100714

Memang 4 varian sih dengan warna-warna pilihan yang elegan. Namun, Burgman series terlihat terlalu mirip hihi..ya meskipun Yamaha di Jerman dengan X-Max seriesnya juga mirip-mirip.. Namun, Yamaha masih ada varian lainnya macam N-Max dan Tricity.

20180304_100732

Bisa jadi sedikitnya varian matic di sini lebih dikarenakan pasarnya tak semelimpahruah seperti di Indonesia.. Toh cari jalan macet di sini susah.. Ya cuma ada di jam pulang kantor sih..itu pun sebatas macet lampu merah saja hihi..

20180304_100646

Bagaimana dengan di Indonesia? Burgman memang wow sih..tapi harga yang wow dan promosi setengah-setengah membuat motor ini kalah pamor. Apalagi sekarang yang bisa dibilang persaingan berdarah-darah. Belum lagi isyu harga pokok yang dulu sempat menyeruak yang membeberkan bahwa motor ini “aslinya” belasan juta saja ditambah lagi isyu peluncuran X-Max..benar-benar membuat perjalanan Burgman 200 terbebani hebat..

Namun, ada sisi menariknya juga. Burgman second ditawarkan dengan harga yang lumayan tinggi.. hmmm..mungkin ini efek barang langka.. Dan memang ini motor big skutik eksklusif banget..

Modifikasi hemat dana yang terlihat gagal bisa dibilang banyak.. Gagal dalam artian dilihat tak enak, tampak tak proporsional dan terlihat asal-asalan dibuat. Soal fungsi, modifikasi gagal bisa dibilang lebih buruk performanya dibandingkan standar.

Nah, kalau dana yang keluar banyak, tetapi gagal, nah ini agak keterlaluan sih.. Namun, bukan berarti tidak mungkin terjadi.. Bahkan dengan kualitas parts yang terbilang mahal, kalau konsepnya tidak jelas dan tidak dilihat proporsionalitas dan segi tematisnya, motor akan terlihat gagal!

Nah, contohnya begini:

  1. Anggap saja bahannya moge 80an dengan mesin 6 silinder inline! Sebatas ini saja, sudah kebayang mudahnya memodifikasi motor ini, toh secara mesin sudah sangar.
  2. Kaki-kaki pakai parts lebih modern, lengan ayun kekar ditopang suspensi dobel dilengkapi tabung gas. Di depan suspensi teleskopik yang memegang velg bercakram ganda berdiameter besar.
  3. Buritan dibuat single seater dengan gaya motor GP di zamannya.
  4. Lampu single bulat diganti lampu bulat dobel yang dilengkapi dengan tudung dan windshield.
  5. Motor dicat wet look merah marun.
  6. Knalpot bergaya titanium 4 in one.

Nah, sebatas gini, kebayang motornya bakal keren kan.. Pada kenyataannya, beginilah hasilnya:

20180304_135736

20180304_135804

Gimana Bro? Gagal atau berhasil? wkwk…

Jangan memandang sebelah mata dulu Bro.. Coba pikirkan:

  1. Barangkali memang desain nyeleneh ini yang diinginkan.. Buat apa naik motor yang dibilang orang keren, tapi buat yang punya sendiri ga menyenangkan seleranya.
  2. Kita tidak tau kan kondisi motor ini awalnya seperti apa.. Jadi belum tentu ini motor klassik utuh yang diacak-acak.. Jadi tidak bisa dihakimi sebagai modifikasi yang “bodoh” dan “melecehkan”.
  3. Siapa tau dinaikinnya enak wkwk.. Kalau melihat ergonomi dan ubahan sih, jelas performa motor ini naik dibandingkan standar..
  4. Kalau tujuan dimodif untuk cari perhatian, jelas motor ini sudah berhasil mencuri perhatian..
  5. Kalau parts yang dipakai adalah apa yang ngejogrok di gudang, artinya ini modifikasi yang ramah lingkungan, ya mengurangi limbah toh..

Ahad lalu Blog Sesat bersesat-sesat ria ke sirkuit Assen TT di negeri tetangga, Belanda, untuk menyaksikan WSBK 2018. Target utama sih untuk tau perbedaan suasana antara MotoGP dengan WSBK. Membedakan di sirkuit yang sama tentu memudahkan untuk membuat perbandingan. Dan inilah pertama kalinya Blog Sesat menghadiri perhelatan WSBK.

20180422_101102

Saya berangkat hari Ahad pukul 00.35 dari Bochum. Naik bis biar murah haha.. transit di Bremen, kemudian lanjut ke Groningen (NL). Dari Groningen sekitar jam 9 pagi, langsung ke Assen. Naik kereta dari Groningen ke Assen butuh 30an menit saja. Sampai di stasiun Assen, perasaan ga enak wkwk..

Perbedaan pertama adalah intensitas bus! Kalau MotoGP, panitia mengatur hingga bus dari stasiun ke sirkuit cukup banyak, rasanya tiap 15 menit atau 10 menit sekali ada bus, nah kali ini sama sekali tiada keistimewaan! Bus dari stasiun ke sirkuit hanya ada 1 jam sekali! Dan ini cukup merusak suasana sih.. Untung yang nonton juga ga banyak, jadi kebagian tempat di bus!

Sesampai di depan sirkuit, lihat saja foto paling atas..sepiiii wkwk… Di jalan pun tak bisa ditemui banyak caravan atau klub motor yang menginap dan camping di sepanjang jalan menuju sirkuit, beda banget dengan pas MotoGP yang sekitaran sirkuit penuh perkemahan dadakan!

20180422_103004

Di sirkuit pun sepi..ya ramai sih, tetapi dibandingkan MotoGP, hmmm tebakan saya, ini hanya 20% dari jumlah pengunjung di hari race MotoGP. Bisa jadi juga karena race 1 WSBK di hari Sabtu, jadi di hari Ahadnya tak terlalu ramai..

20180422_111601

Coba lihat foto di atas, tribun kosong haha.. ini pas penyelenggaraan WSS sih. Namun, pas kelas SBK pun tak penuh juga. Inilah enaknya nonton WSBK, penonton bisa duduk di tribun mana saja! Bisa pindah sesuka hati, bahkan bisa mengakses daerah motorhome tanpa harus extrabayar! Kalau MotoGP dijaga ketat sana-sini, di sini penonton bisa dekat sekali dengan pelaku balap dan motor-motornya!

20180422_110012

Tuh, saya bisa berada di atas paddock.. Sayang saya telat datang untuk bisa ikut masuk ke paddock..bukan sayanya telat, tapi memang keterbatasan jadwal bus dan kereta membuat saya tak mungkin datang lebih cepat lagi… Akibatnya, keburu ditutup jatah penonton yang bisa berbahagia jalan kaki di pit lane..

20180422_110036

Jadi, saya foto dari atas saja ya hikshiks… Lumayan lah, dibandingkan MotoGP, masuk tribun saja tak boleh kalau cuma punya tiket kelas akar rumput wkwk..beneran harus duduk di rumput Bro…

20180422_104600

Dan kalau di MotoGP, untuk bisa keluyuran di daerah motorhome, sampeyan harus keluar dana extra.. Kalau di WSBK, termasuk tiket..dan itupun tentu lebih murah dibandingkan MotoGP.

20180422_104706

20180422_105251

20180422_105651

20180422_105926

20180422_110341

Kalau di MotoGP, tak mungkin kan saya bisa ambil foto dari posisi sekarang ini:

20180422_111619

Ini benar-benar saya bisa foto-foto dari dekat grid start! Dan saya berdiri di kiri bawah cameraman yang berada di garis start/finish haha..bahagia ga jelas gitu rasanya..

20180422_111734

20180422_111813

20180422_112619

Oh ya, ini foto pas balapan WSS. Pole position adalah Sandro Cortese dengan Yamaha R6.. Tapi yang menang Krummenacher ya dengan Kawasakinya.. Untuk WSBK, saya buatkan di posting lainnya ya..dicicil lah..

20180422_112747

Perbedaan lain dengan MotoGP, komentatornya bukan bahasa Inggris…pakai bahasa Belanda, dan untungnya juga ada bahasa Jermannya, sehingga saya tak terlalu bengong.

Perbedaan lain adalah di segi pengambilan gambar. Di WSBK, penyelenggara tak memanfaatkan helikopter untuk mengambil gambar. Jadi semua gambar murni dari kamera yang ada di darat saja…

20180422_111500

Toiletnya juga beda. Extra toilet yang digunakan di samping toilet di bawah tribun sirkuit cuma ada yang model gini:

20180422_120646-1

Jangan kuatir, yang toilet di bawah tribun cukup banyak, bersih dan ga ngantri juga..

Dan di sinilah VR46 dan MM93 sangat akur:

20180422_114159

Kalau di MotoGP merchandisenya muahal-muahal ga karu-karuan, pas WSBK, banyak merchandise murah Bro.. Banyak yang didiskon setengah harga! Jadi, meskipun kurang aktual, tetapi kita bisa peroleh jaket yang normalnya 40 Euro seharga 20 Euro. Kaos pun ada yang 10 Euro dapat 3! Ga logis banget diskonnya haha..padahal di event kaya MotoGP, harga kaos satuan 20 Euro saja sudah terhitung murah..

Oke, sekian dulu oleh-oleh dari WSBK Assen 2018nya..

Kemunculan BMW S1000RR sebagai superbike terkuli di tahun 2009 lalu masih saja terasa efeknya hingga kini. Meskipun saat ini S1000RR yang dikembangkan BMW selama 4 tahun sudah tergolong berusia uzur dan secara teknologi sudah biasa saja, motor ini sukses menjadi basis untuk pengembangan lebih lanjut.

20180304_122528

Memang S1000RR bukan motor juara di WSBK, tetapi juara lho di kelas superstock 1000. Dalam keadaan standar, motor ini bisa menjuarai ajang duel superbike di berbagai media. Nah, karena kompetitor juga mengeluarkan produk yang makin canggih, BMW pun berusaha untuk tetap mempertahankan supremasinya. Bahkan dengan cara yang tidak tanggung-tanggung, edisi HP4 Race dikeluarkan!

20180304_122643

Buat yang tersesat ke sini, memang sih, motor yang dijual 2,1 miliar di Indonesia ini bisa dilihat di IIMS 2018 di Jakarta. Sampeyan bisa lihat langsung, meskipun tidak dekat.

20180304_122857

Blog Sesat alhamdulillah bisa melihat dari dekat sambil sedikit menggerayangi, menjamah, dan memperhatikan motor seharga 80.000 Euro ini dari jarak sangat dekat.

20180304_122910

Motor bertenaga 215 PS dengan bobot 171 Kg ini memang luar biasa.. Tenaga melimpah dengan putaran mesin 300rpm lebih tinggi dibandingkan S1000RR standar dan bobot lebih ringan dibandingkan motor WSBK pabrikan!

20180304_122716

Parts terbaik pun tercangkok padanya.. Istilah kata, tak usah protes! Dibawa untuk balap WSBK pun sudah cukup, paling setting yang benar dan power yang perlu dinaikkan lagi sedikit. Dan harga 80.000 Euro memang hitungannya murah untuk membuat motor spek ini. Lha, pegangan knalpotnya saja sampai dari karbon! Ya, walaupun rem tidak sampai karbon ya hihi..Namun, wajar, sebab tak cocok untuk harian dan harganya juga selangit..

20180304_122746

Kalau mau dapat power besar yang menyamai, tetapi lebih murah memang ada sih. Ducati Panigale V4 sudah menawarkan tenaga 215 PS dengan harga 27.990 Euro… Yup, jauh lebih murah, tetapi secara bobot belum bisa melawan HP4 Race, sebab masih 195 Kg.

20180304_122657

Ya, ada yang lebih mahal lagi, Ducati Panigale V4 Race Replica yang juga berbodi karbon, knalpot Akrapovic dan foot step yang adjustable. Entah berapa beratnya, disinyalir sih belum seenteng HP4 Race ya. Oh ya, spek tertinggi Ducati V4 ini dibanderol 39.900 Euro! Kalau lihat harga saja, Ducati jadi murah ya dibandingkan BMW hihi…

20180304_122630

Melihat dari dekat HP4Race memang wow banget. Saya penasaran dengan detailingnya. Coba lihat velgnya. Beda dengan produk dari logam, carpon parts tidak diemboss, tetapi dilabeli dengan sticker.. Coba lihat velg karbonnya..

20180304_123150

Nah, ini motor kelihatannya perfek banget ya… Namun, Blog Sesat berhasil menemukan bagian yang bisa jadi bahan bullying! Membuat bagian rangka dari serat karbon tidak gampang, meskipun bisa! Buktinya jadi kan ini rangka yang beratnya hanya 7,8 Kg! Edan, seenteng itu untuk meredam kekuatan 215 PS!

20180304_122822

Tuh Bro! Bukan masalah nomor rangkanya yang hanya sticker hihi..tetapi kerapihan di bagian twin sparnya memang bisa dibilang buruk! Kelihatan meletat meletot gitu kan.. Namun lurus kok, hanya serat karbonnya saja yang tidak rapih, resinnya sih rapih..ya ibarat ager-agernya rapih cetakannya, tetapi potongan buah-buahan di dalam agar-agarnya itu yang tidak beraturan hihi..

Bagaimana Bro? Kurang jelas? Ini nih yang lebih jelas lagi:

20180304_122927

Gimana Bro? Puas ya PDKT sama BMW HP4Race… Secantik-cantiknya, didekati ada juga bagian kurang indahnya..

 

Apa itu framing? Buat yang belajar ilmu komunikasi media maupun analisis wacana kritis, ini mah mudah dijawab ya. Sesuai namanya, membingkai! Tujuan membingkai itu ya sama seperti menggiring si penerima pesan untuk fokus ke hal tertentu saja. Artinya, framing itu berguna untuk membentuk opini! Yup, subjektif! Nah, berhubung yang namanya media itu dituntut objektif, tentu mereka berusaha sehalus mungkin dalam menggiring opini. Media tak bisa eksplisit, sebab taruhannya adalah kredibilitasnya.

Framing yang baik akan bisa membuat penerima teks memiliki opini sesuai yang dikehendaki pembuat teks tanpa merasa “digurui”. Hari gini dengan berkembangnya hypertext, framing bisa dibantu dengan komentar-komentar penerima teks. Nah, komentar-komentar ini bisa jauh lebih eksplisit dan menggiring, karena kan komentator tak dituntut untuk objektif!

Sebagai contoh framing berkualitas buruk, kita lihat nih berita CNN Indonesia tentang penutupan Diskotik Exotic oleh Pemprov DKI.

Gimana Bro? Gampang kebaca kan, ke mana arah penggiringan opininya? Dengan memasukkan tukang parkir yang mengeluh tentang pendapatannya, itu saja sudah sangat kebaca.. Apalagi si tukang parkirnya komentar, si diskotik juga berbagi dengan warga blablabla…. yup, bawa-bawa agama juga… Makin kebongkarlah framingnya yang cupu itu!

Jadi, ibarat kalau ada pengedar narkoba atau koruptor ketangkap, dia dikasih kesempatan untuk mengatakan hal serupa bagaimana? “saya korupsi kan untuk menghidupi keluarga saya..orang tua sakit.. masyarakat sekitar rumah juga terima qurban blablabla…”

Rendahnya kualitas framing bisa dilihat dengan banyaknya komentar yang membongkar kedok framingnya…  Karena keeksplisitannya framingnya, pihak yang berkepentingan dengan framing ini pun akan kesulitan untuk berkomentar yang logis…

Yang namanya permintaan terhadap sebuah motor prestige berharga tinggi yang terus menurun sebenarnya biasa saja, sebab seiring waktu, nilai prestigenya juga menurun.. Maklum, di jalan sudah banyak yang beredar, sehingga nilai prestige otomatis hilang. Sekarang tinggal masalah nilai di luar prestige yang dihadirkan motor itu sendiri.

Permasalahan lainnya bagi Honda adalah, Yamaha R25 yang bisa dibilang terhitung sempat keok pun bangkit. Bukan tak mungkin akhirnya bisa menyalip penjualan motor flagship Honda yang berasa ngegigit DOHCnya ini.. Kalau sampai kesalip, siap-siap jadi bahan bullying deh hihi..

Tentu perlu dianalisis, apa yang menyebabkan permintaan terhadap motor ini cenderung menurun. Artinya, ada nilai tertentu yang tak dimiliki CBR 250 RR! Aneh kedengarannya, sebab motor ini bisa dibilang paling canggih secara fitur. Secara performa di jalan pun, setelah ditest media di jalan dan di sirkuit Sentul, masih bisa mengatasi jagoan baru Kawasaki Ninja yang klaim di atas kertas berpower sedikit lebih besar!

Kalau dibilang desain itu selera, nah, berarti ada faktor lain! Berdasarkan pantauan Blog Sesat, ini lebih dikarenakan riding positionnya yang terlalu track oriented! Buat harian dianggap terlalu “hot”! Perlu yang lebih relax! Perlu yang lebih kalem! Nah,karena itulah, penting untuk ikuti langkah Ducati..

20170304_113458

Bingung kenapa? Masih ingat Ducati ini? Yup, tahun lalu Ducati meluncurkan Ducati Supersport kan… Nah ini bisa diikuti Honda..

Honda bisa mempertimbangkan mengeluarkan varian yang lebih touring oriented! Mudah saja: pastinya yang pertama setang yang dibekali raiser! Lalu windshield yang tinggi..kalau mau keren malah yang pakai elektrik untuk mengatur ketinggian! Kemudian jok sambung yang lebih nyaman. Terakhir adalah warna yang lebih elegan, ga perlu stripping! Kan sudah belajar tuh dengan meluncurkan PCX!

Soal performa, tak perlu dibedakan dengan CBR250RR yang sudah ada, sebab justru ini daya jual tersendirinya…

Peluncuran Yamaha Lexi yang berdekatan dengan Honda Vario memberikan gambaran, betapa berdarah-darahnya segmen matic, bahkan di level matic menengah. Keduanya menawarkan teknologi yang lumayan up to date, meskipun Lexi menurut Blog Sesat lebih akan menggiurkan bagi yang menghendaki sisi fungsionalitas. Bahkan ada petinggi Yamaha yang mengatakan, ini motor matic cocok banget untuk ojek online hehe.. Kenapa lebih cocok? Mudah saja..joknya panjang dan ada untuk charger HP hihi..

Motor yang mesinnya turunan Aerox ini dikatakan sangat responsif. Posisi riding lebih santai dibandingkan Vario dan bisa belok patah tanpa risiko setang kena dengkul. Buat yang doyan boncengan dan butuh fungsionalitas, tampaknya Lexi akan lebih dilirik..

Btw, Blog Sesat ga pantas ya bicara matic, maklum, bukan pencinta matic hihi.. Matic yang bikin jatuh hati sampai sekarang baru Vespa GTS aja..tapi mau beli juga nggak sih wkwk..

Nah, ada satu hal yang berkenaan dengan Lexi yang bikin nostalgia. Ini dia:

IMG-20170507-WA0000-1

yup.. iming-iming mendapatkan emas! Buat yang ahli marketing tentu lebih tahu ya bagaimana keadaan promo-promo Bank di tahun 90an hihi..

Eh, saya tidak tahu sih, bagaimana promo-promo perbankan sekarang di Indonesia, tetapi itulah yang terbersit di pikiran saya. Dan ini memang cara yang sulit untuk ditolak, apalagi kalau berkaitan dengan restu istri untuk beli motor lagi hihi…

Blog Sesat dengan operasi intelijennya mendapati, isu Suzuki Bandit 150 seperti memudar. Setelah muncul penampakannya dan dianggap kurang menggugah selera, Suzuki bisa jadi kembali mempertimbangkan desain yang sudah ada. *Ini cerita fiktif Blog Sesat saja hihi..

Dari pantauan membaca komentar-komentar yang ada terhadap tampak belakang Suzuki Bandit 150, tampaknya mayoritas kecewa. Bahkan bukan mayoritas saja, lebih jujurnya: tak ada satupun pujian yang menunjukkan kesukaannya terhadap tampilan belakang Suzuki Bandit 150.

Nah, kalau sudah begini, buat apa merevisi GSX-S 150 kan? Kan sama-sama aja tak banyak yang suka. Apalagi harga GSX mini versi naked lumayan jatuh, gampang mencari secondnya di pasaran, ya wajar saja susah banget untuk jual yang baru. Bandingkan dengan N-Max yang harganya bertahan, maka orang tak segan untuk beli baru.

Suzuki sebenarnya punya moge yang tampilannya bisa diadopsi untuk Bandit 150. Ubahannya pun tak perlu banyak-banyak, cukup jok, rangka belakang, lampu-lampu dan tanki. Tanki sendiri kalau dipertahankan model sekarang pun masih berterima lah..tak ada yang protes desain tanki GSX-S 150  kan?

Moge yang dimaksud Blog Sesat tentu sudah Bro kenali cukup lama, yakni Suzuki SV650. Ini dia tampilan teranyarnya:

20180304_102024

 

20180304_101951

20180304_101909

SV650 bisa dibilang berukuran kecil. Dia hanya sedikit lebih besar dibandingkan Honda Tiger. Duduk di joknya terasa nyaman, koplingnya ringan, kaki-kaki berukuran pas, dan tak sulit untuk memindahkan desain ini ke motor berkapasitas lebih kecil. Memang tidak terlihat wow, tapi sampeyan bakal suka deh… GSX-S 150 dibuat dengan desain SV 150 pasti bikin melirik, apalagi masih banyak bikers yang masih belum mau move on dari desain ala Honda Tiger dan Vixion generasi awal! Lampu bulat di depan kembali punya magnet tersendiri… Dan lampu belakangnya, kenapa tak dipasang lampu belakang Hayate, biar lebih nyerempet moge looknya Gixxer kan..

Kurang keren? Dengan sentuhan minimalis masih bisa dibuat lebih keren lagi dengan menguatkan kesan retronya.. Ganti model tudung lampu, ganti lampu sennya, tambah lampu sorot LED mini, kasih under cowl, pasang Yoshimura dan pilih warna ala 80an, maka lahirlah Suzuki SV 650 X:

20180304_102244

20180304_102142

20180304_102420

20180304_102430

Gimana Bro? Lumayan banget dan aman lah ya kalau Suzuki menjadikan SV 650 X ini jadi kiblat untuk memoles ulang GSX-S 150? Tua muda suka lho..ini buktinya:

20180304_102443

20180304_102311

tersesat muter-muter

  • 2.531.512 x 1000 rpm

Waspadalah! Mungkin saya menyesatkan Anda....

Telah Menyesatkan

hmmm

Top Clicks

Follow Motorklassikku on WordPress.com