Saringan bensin tambahan bagi saya wajib hukumnya, terutama untuk motor sport alias batangan. Ini dikarenakan posisi tanki dan tutupnya yang tidak terlindung di bawah jok. Air hujan, terlebih lagi kalau hujan deras dan air semprotan cuci steam yang sembarangan seringkali merayap masuk ke dalam tanki. Belum lagi kotoran dan kandungan air dari bensin itu sendiri, terutama ya dari pom bensin cap kuda laut yang kurang menjaga mutunya.

Kotoran dan air ini sangat merusak logam. Biasanya yang diserang pertama kali tentunya tanki dan keran bensin. Banyak kan yang baru 3 tahun sudah menderita kebocoran atau rembes? Jika kotoran ini masuk langsung ke karburator, tidak akan sampai merusak mesin sih, hanya karburator saja yang jadi korban. Di karburator banyak saluran setipis rambut yang bisa tersumbat dan akhirnya performanya semakin menurun, ya misalkan pompa bensin yang macet sehingga buka gas tidak lagi bisa dihentak, sebab motor malah seakan mau mati.

Di Honda Tiger, karbu Keihin 28 mm originalnya tidak bisa dibilang murah, 1,3 juta Bro… Untuk menyelamatkan ini, kita wajib menghadirkan saringan bensin. Ada yang buat motor, ada yang buat mobil. Saya merekomendasikan yang untuk mobil, sebab lebih tahan lama dan sanggup memenuhi permintaan bensin mesin motor yang agak rakus sekalipun. Kalau memakai yang untuk motor, terlalu kecil. Kalau motor kita rakus, bisa-bisa kurang suplai bensinnya, terutama kalau kondisi saringan sudah kotor. Gejalanya, rpm naik dan ngebandeng… tak lama motorpun mati, itu akibat kurang bensin. Karena itulah saya pakai punya mobil. Dibersihkan 3 bulan sekali pun tidak masalah. Harga juga relatif murah, bisa diperoleh mulai 10 ribu rupiah. Selang bensin silahkan gunakan juga yang punya mobil, sebab mutunya lebih baik, bahkan jauuuuh lebih baik: Setelah bertahun-tahun tidak menjadi keras dan akhirnya getas yang bisa mengakibatkan kebocoran.

Foto: HP-Klassikku