Ultah KOBOI sebenarnya sudah lama saya nantikan, sebab di kesempatan ini saya bisa banyak bersua dengan artis-artis dan komentator beken di dunia Indomotoblog.

Namun, ada hal yang membuat saya tidak bisa hadir:

1. Takut wajah tertangkap kamera dan jadi terkenal, sehingga tidak lagi misterius

2. Takut dimintai pertanggungjawaban atas teks-teks sesat dan menyesatkan oleh para korban penyesatan.

3. Takut ada yang nagih utang

Bangun tidur badan sakit-sakit nggak jelas, padahal hari sebelumnya sengaja tidak sibuk-sibuk amat. Kondisi mental yang sedang labil dan agak stress pun membuat saya memutuskan beristirahat di rumah saja, daripada di jalan nanti “ngegigit orang” di jalan kan…

Dalam kesempatan kali ini, saya ingin memperkenalkan sebuah filsafat yang sudah lama sekali kita kenal dari gado-gado. Gado-gado yang sering dianggap sebagai salatnya Indonesia sebenarnya hanya satu contoh saja, jenis makanan lainnya pun bisa dipergunakan sebagai perbandingan…

Banyaknya Blogger yang tergabung dalam KOBOI kini tentunya membawa perubahan di tubuh KOBOI itu sendiri. Layaknya sebuah komunitas, banyaknya anggota membuat komunitas semakin besar, variatif dan kuat, namun di sisi lain, aliran dan pola pikirnya semakin berbeda dan kadang bersebrangan.Bagaimana menyikapi perbedaan ini?

Kalau kita lihat gado-gado, banyak unsur makanan ada di situ. Tiap-tiap unsur punya karakter berbeda, kandungan gizi berbeda bahkan rasa yang tidak hanya berbeda, tetapi seakan bertentangan. Namun, dengan komposisi yang tepat, gado-gado bisa menjadi makanan yang maknyus dan disukai seluruh lapisan masyarakat. Semua juga setuju, perbedaan di gado-gado itu enak. Perbedaan kadang tidak harus disatukan menjadi satu rasa atau satu bentuk, tetapi harus dicarikan harmoni dan komposisinya yang tepat. Biarkan masing-masing unsur di gado-gado itu dengan rasa dan karakternya masing-masing. Jangan mentang-mentang doyannya tahu, isinya tahu semua, misalnya…

Perbedaan itu pun harus diakui keberadaannya. Tidak usah bersatu padu hingga karakter perbedaan itu hilang. Bayangkan, apa Ente mau gado-gado itu diblender sehingga jadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan lagi dan tidak terlihat, mana si tahu, mana si kol, mana si timun, mana si krupuk dsbnya? Emang enak makan gado-gado dalam bentuk bubur????

Semoga artikel singkat dan aneh ini bisa menjadi bumbu kacang yang menyatukan unsur-unsur lainnya dalam gado-gado….

Sebagai ketua umum KOBONG (Komunitas Blogger Otomotif Ngaco), saya mengucapkan selamat atas hari jadi KOBOI yang ke-2, semoga bisa membawa bikers Indonesia ke jalan yang benar… sebab ane akan terus berusaha menyesatkan mereka hahahaha……..(keluartanduk.de)

Warning: Teks ini dibuat dalam keadaan mental terganggu…