Kemunculan Byson memang sudah santer kabarnya sejak lama. Ada yang bilang sebelum lebaran, tetapi tampaknya terawang Gaib Ki Gede Anue masih bisa dipercaya. Byson tidak muncul sebelum lebaran pun terbukti. Malah New Mega Pro yang nekad dimunculkan menjelang Lebaran, tetapi itu pun pada akhirnya hanya strategi Marketing belaka, sebab apa iya, si New Mega Pro bisa dibawa mudik??? Hayo, siapa yang sudah bisa mudik pakai New Mega Pro??? Takut juga kan AHM motor gressnya diuji para Pemudik hahaha….

Bagaimana dengan Byson? Dari dulu sudah terdengar gemuruhnya, baunya pun sudah menyengat kemana-mana…(Byson baunya kaya kambing nggak sih??). Untuk meredam tindak tanduk New Mega Pro, Yamaha pun melaksanakan berbagai aksi, dimulai dari Program Beli Byson dalam karung, pemberitaan dan gossip di berbagai media dan besok dengan diundangnya blogger papan atas untuk menunggang sang Byson.

Gambar yang Bro lihat adalah artikel tentang Byson yang dimuat tabloid Motor Plus hari ini. Tampak tiap artikel yang memperkenalkan produk baru terkesan memuji produk itu, ya bisa dengan gaya bahasa, atau dengan informasi yang sebenarnya tidak penting. Misalnya, di artikel itu diterangkan, gigi 2 NByson bisa digeber hingga 78 km/jam sebelum arus diputus limiter CDI. Buat orang awam, info ini tentu melambungkan angan-angan mereka akan motor yang sangat powerfull, padahal belum tentu kan…

Komparasi Byson dan New Mega Pro

Segi Desain:

Hadirnya sosok New Mega Pro yang sporty dan dijuluki Baby Hornet 600 tempaknya membuat segi desain ini tidak lagi menjadi kartu kunci kemenangan Byson. Kalau saja Mega Pro tidak berganti tampang, maka Byson dengan mudah menyeruduk si pesaingnya hingga mental jauh. Namun, dengan desain ala Italia (dulu pernah kita bahas saat membahas desain si Hornet 600), kini tinggal selera saja. Kalau dulu Byson bisa tampil gagah (dibandingkan Mega Pro lama), sekarang New Mega Pro pun tak kalah gagah, bahkan Byson yang kalah gagah karena masih pakai rem belakang teromol.

Mungkin Byson bisa membanggakan spidometer dan tachometer full digitalnya, sedangkan New Mega Pro menggabungkan analog untuk  tachometer dan digital untuk spidometernya. Namun, kalau mengacu pada desain spidometer, desain New Mega Pro bisa dibilang lebih mudah terbaca. Di Superbike-superbike modern, desain layaknya New Mega Pro lah yang terpakai, sebab putaran mesin lebih mudah terpantau dengan tacho analog. Di Desmosedici yang full digital, tachometer yang susah terbaca  sering dikritik lho…

Berat

Kalau mengambil info dari Motor Plus, di segi ini keduanya tampil berimbang. New Mega Pro velg jari-jari bobotnya 134 dan velg palang 136 Kg, sedangkan Byson berbobot 135 Kg. Artinya nyaris tidak ada perbedaan. Berat ini sangat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Di artikel tentang New Mega Pro, AHM berani mengkalim, kalau motor baru ini lebih irit nyaris 10 Km/ liter dibandingkan versi lama, artinya New Mega Pro tembus lebih dari 40 km/liter, cukup membanggakan memang. Bagaimana dengan Byson? Sudah saya duga, tidak ada membicarakan konsumsi bahan bakar! Yang dikedepankan adalah style! Tentunya bukan senjata ampuh kalau hanya mengandalkan style. Segi ekonomis juga perlu jadi pertimbangan. Dengan ukuran ban besar, Byson bukanlah jagonya irit-iritan bahan bakar, terlebih kalau penunggangya tidak rajin mengecek tekanan angin di ban. Soal gaya, kenyamanan, keamanan dan grip yang harus dikeluarkan oleh si Byson.

Tenaganya?

Keduanya relatif bertenaga sama. New Mega Pro dengan 13,7 dk di 8500 rpm dengan torsi maksimum 12,8 Nm dan Byson dengan 13, 73 hp di 7500 rpm dan torsi maksimum yang jelas lebih besar, yakni13,6 Nm di 6000 rpm. Dari keterangan yang saya ambil bulat-bulat dari tabloid Motor Plus ini terlihat, Byson adalah juaranya, apalagi untuk lalu lintas perkotaan. Namun, itu perludipertanyakan kembali, yakni berapa banyak konsumsi bensinnya??? Dan catatan lainnya adalah kaki-kaki Byson yang lebih besar tentunya membuat akselerasi sedikit lebih berat dan berdampak juga ke konsumsi bahan bakar.

Harga?

Kalau New Mega Pro velg palang dijual dengan nominal 19,5 juta, berapakah harga sang Byson? Kalau mau lebih kompetitif, tentunya harus sedikit dibawah harga si kompetitor, mengingat spek yang ditawarkan New Mega Pro dengan New Engine, Sasis dan Bodinya plus cakram belakang yang tidak dimiliki Byson membuat jagoannya Honda di atas angin.

Informasi lebih lanjutnya soal handling, dan barangkali sudah ada soal harga pasnya, kita nantikan saja besok dari rekan-rekan blogger papan atas yang diberi kesempatan PDKT dengan sang Byson….