bmw tvsYup, sebenarnya rencana BMW menikahi TVS sudah terendus lama. Akhirnya resmi juga pernikahan ini dan diumumkan ke publik. Cukup dramatis juga, sebab belum lama rasanya BMW menggebet Husqvarna, pabrikan kecil atas Italia. Mereka pun langsung menggebrak dengan Husqvarna Nudanya. Motor yang keren ini cukup disambut hangat, tetapi tampaknya lurang laku di pasaran. Maklum, menang sebatas power dan desain dibandingkan BMW F 800 biasa, Husqvarna Nuda hanya bisa memuaskan dengan tampangnya. Eksklusiv memang, tetapi BMW tampaknya kurang puas dengan rezeki yang diperoleh dengan menikahi Husqvarna.

Karena tak ingin berpoligami, BMW pun yang disinyalir sudah main mata dengan TVS menceraikan Husqvarna. Hmm, apa untungnya menikahi TVS?

1. BMW sudah pernah menyatakan, tidak ingin membuat motor kecil, waktu itu terkait dengan S1000RR yang fantastis. Banyak yang ingin versi 250 cc S1000RR dilahirkan. Namun, dengan yakin BMW menolaknya.

Wajar saja, kalau BMW membuat dengan sumber dayanya sendiri motor 250 cc, apa secara bisa harga masih bisa duel dengan 250 cc Jepang? Bisa dipastikan tidak! Nah, karena itulah kerjasama dengan pabrikan yang mau kerja keras dan hemat anggaran dibutuhkan. TVS bisa dibilang pilihan tepat, sebab secara kualitas cukup baik, meskipun secara nama dianggap outsider.

2. BMW memang butuh motor berkapasitas kecil. Bukan semata untuk dijual di pasaran India, Asia dan Amerika Selatan, tetapi juga adanya tendensi negatif yang mereka lihat di anak muda Jerman. Jadi, regenerasi bikers muda di Jerman terlihat menurun drastis. Untuk memancing minat mereka itu, BMW berencana menghadirkan motor yang bisa menarik perhatian kaum muda di sana. Sehubungan dengan aturan, tentu yang diproduksi adalah motor berkapasitas kecil atau bertenaga kecil, ya sesuai dengan aturan. Nah, kalau anak muda di sana tak perlu tunggu lama untuk bisa naik motor yang keren, otomatis jumlah bikers muda diharapkan meningkat. Ya, langkah yang sama sebenarnya dengan yang sudah ditempuh KTM dengan Duke 125 dan Duke 200nya. Dengan motor yang kabarnya baru diproduksi pertengahan 2015 nanti (LAMA AJAAAAA-red), diharap minat anak muda di Jerman untuk naik motor akan kembali meningkat.

Hmmm, kita lihat saja motor-motor yang kabarnya di bawah 500 cc nanti yang akan dikembangkan bersama. Ki Gede Anue yang ditanyakan mengenai hal ini mengatakan, kalau soal urusan desain, teknologi dan kualitas material, serahkan ke BMW, sedangkan untuk produksi dan distribusi, TVSlah yang harus banyak berperan. Untuk mempermudah produksi dan ketersediaan komponen, buat sebanyak mungkin parts yang sama untuk seluruh line up motor baru mereka. Diharapkan dikembangkan mesin 250 cc twin pararel DOHC injeksi untuk dicangkokkan ke  motor berbeda, yakni streetbike, motor full fairing dan supermoto/trail. Syukur-syukur dibuat juga model boxer mini dan berorientasi klassik layaknya yang sekarang dilakukan oleh Royal Enfield di India: Motor bergaya klassik dengan teknologi modern. Di ujung wawancara Ki Gede Anue mengingatkan, jangan lupa: Harga Mahasiswa!