Pertanyaan yang sangat mudah dijawab kan. Saya rasa, dalam keadaan normal, kita akan menghentikan motor, mencari benda asing yang biasanya paku yang menancap, mencabutnya, dan pelan-pelan menuntun sepeda motor ke tukang tambal ban terdekat. Kalau tidak langsung dicabut, muncul kekhawatiran, ban semakin rusak karena tertusuk-tusuk benda asing itu.Ya, setidaknya itu yang ada di pikiran saya. Kalau mau aman tak keluar duit banyak untuk ganti ban dalam, ya harus laksanakan cara tadi. Namun, ada kalanya mencabut paku itu bukan pilihan terbaik. Misalnya dalam hal yang saya alami sehari sebelum berangkat ke Jerman. Karena ban kempes, saya berhenti untuk mencabut paku. Setelah memastikan paku tercabut dan ban bersih dari benda asing, saya melanjutkan perjalanan. Dan kesalahannya adalah: Motornya saya naiki, bukan saya tuntun. Dan mencabut paku ternyata malah membuat ban kempes total! Yup, pelajarannya: Kalau memang belum kempes total dan masih ingin berjalan menaiki motor pelan-pelan, ya lanjutkan hingga tambal ban terdekat! Mencabut paku malah membuat ban langsung kempes, dan kalau kempes total ya harus dituntun.

Karena saat itu sudah malam, sekitar jam 11 malam, saya pun tak menuntun motor. Bukan karena rawan Bro, tetapi harus hemat tenaga. Dan ban meletat meletot pun akhirnya sempat ngesot dan motor terasa tersangkut. Akibatnya baru terlihat setelah motor ditambal bannya! Oh ya, hebatnya, tukang tambal bannya ibu-ibu..ini ada di daerah Beji Depok. Ban saya kempes sejak daerah Citayam dan paku saya cabut setelah fly over dekat stasiun Depok Baru.

20160630_213055

Selepas ditambal, saya pulang ke rumah, tetapi belum menyadari sepenuhnya ada yang aneh, mungkin karena sudah lelah. Besok-besoknya. saya merasa Thunder 125 jalannya agak endut-endutan. Saya pikir setelan rante terlalu kencang/tegang (biasa banget nih, tukang tambal ban banyak yang tak peduli tingkat kekencangan rantai). Setelah saya cek, ternyata aman tingkat kekencangan rantenya. Eh, pas diputar ban belakangnya, terlihat ban belakang rusak Bro, peyang parah, pantas saja jalannya jadi serasa naik turun naik turun haha.. Ya, kaya velg peyang parah…

Nah, pelajarannya jelas buat saya, kesalahan ambil keputusan saat ban kempes bukan hanya berakibat ganti ban dalam baru, tetapi bisa juga ganti ban luar! Intinya, jangan naiki motor saat benar-benar kempes! Kalau mau masih jalan sedikit, lebih baik biarkan paku tetap menancap! Kalau sudah kempes total, tuntun! Atau risiko ganti ban luar siap menerkam, saya sudah buktikan sendiri huhuhu…