Picture (3) (2)

Penghobi motor 4 tak pastinya tau betapa vital peranan klep di motor 4 tempo ini. Mesin bertenaga besar dijamin langsung letoy atau super berisik, jika setelan klepnya tidak presisi. Itu juga yang terjadi di R25 Blog Sesat. Sejak jatuh ke tangan Blog Sesat, ini motor rasanya boyooooo bingits, seperti keberatan badan. Awalnya mau ganti karburator, ya dijamin mengobati deh, tetapi karena dana selalu terserobot kepentingan lain, akhirnya teman ane iseng-iseng berhadiah menyetel klep R25. Ini dia setelannya, ori masih dalam bahasa Jerman:

Ventilspiel: E=0,1-0,15: Ventilspiel: A=0,15-0,20:

Oke, ane terjemahkan, meskipun kalau sampeyan kenal motor, pasti sudah bisa nebak kan. Untuk klep masuk (E=Einlass), ukurannya 0,1-0,15, sedangkan klep buang (A=Auslass) 0,15-0,20.

Setelah itu, teman saya laporan dengan wajah sumringah. “Lo test aja deh!”

Wow, R25 tidak boyo lagi, jadi pede deh kalo jalan stop n go di kemacetan, lebih gesit…

Kesimpulannya, kalau sudah servis karburator, filter udara, bersihkan ruang bakar dan ganti oli, tetapi mesin masih kurang bertenaga, barangkali motor sudah minta setel klep…

Nah, tiba-tiba hatiku bertanya: Apa efek setel klep, jika celahnya terlalu sempit atau sebaliknya, jaraknya terlalu longgar?

Picture (4)-1

Punya hati kok iseng banget sih nanya-nanya wkwkw… Biarin deh, pertanyaannya sepertinya masih bisa dijawab, toh bukan bertanya tentang seberapa dalam rasa yang terpendam wkwkw…

Oke, begini kira-kira kata orang-orang Jerman (entah siapa mereka-red):

Kalau terlalu besar:

1. Berisik… Klep dan sepatu klep bakal lebih dini aus.

2. Ketika jarak main klep terlalu besar, tenaga mesin yang keluar tidak maksimal, sebab campuran bahan bakar dan oksigen yang masuk juga tidak maksimal karena klep membuka tidak semaksimal sebagaimana mestinya.

3. Meskipun berisik dan bisa membuat klep dan sepatu klep lebih cepat aus, jarak main klep yag terlalu besar masih dianggap lebih aman dibandingkan jarak main klep yang terlalu kecil.

Saat menyetel klep, pastikan suhu motor sudah cukup panas, ya seperti sudah dipakai berkendara 10 menit lah…Dalam keadaan panas, harusnya secarik kertas tipis masih bisa nyempil hihihi..

Apa efeknya jika terlalu kecil?

1. Memang lebih senyap, tetapi kompresi jadi jelek.. ane rasa maksudnya turun! Efeknya, agak sulit menghidupkan motor!

2. Karena klep lebih menempel mesra dengan sitting klep, panas dari mesin lebih banyak terhantar ke klep..efeknya klep jadi gosong..dan ini bakal lebih cepat minta ganti dibandingkan kalau klep setelannya terlalu longgar tadi.

3. Karena konsekuensi itu, si orang-orang Jerman yang saya kutip pendapatnya mengatakan, mendingan agak kebesaran dibandingkan kekecilan! Kalau kata Bang Haji: Jangan TERLALU!

Ya, begitulah kira-kira… maaf kalau menyesatkan, supaya aman, tanya bengkel sebelah yah….yang perlu diingat, Kalau dia setel klep maunya kalau mesin udah adem, itu namanya ngaco…